03

2.8K 297 26
                                    

"Kamu suka capuccino ya akhir-akhir ini?"

"Jeong?"

Doyoung memasang raut heran kala Jeongwoo sama sekali tak merespon ucapannya. Alih-alih membalas, cowok itu malah sibuk melamun memikirkan seseorang yang bahkan tidak ada di sini.

"Park Jeongwoo!" Panggil Doyoung dengan sedikit keras membuat Jeongwoo seketika menoleh kearahnya dengan lingkung.

"Hah? Kenapa, kak?" Tanyanya yang sudah menguasai kesadaran sepenuhnya.

"Itu, kamu mikirin apa sih? Dari tadi diem aja. Sampe gak denger aku ngomong apa." Kata Doyoung yang di balas helaan nafas berat oleh Jeongwoo.

"Haruto, kak. Dia kayanya marah sama aku." Jawab Jeongwoo jujur.

Dia tidak akan menyembunyikan apapun dari Doyoung, bahkan masalah pribadinya pun akan Jeongwoo ceritakan pada pemuda yang berhasil merebut hatinya itu.

"Kok bisa? Kalian berantem atau gimana? Coba cerita." Pinta Doyoung khawatir.

Jeongwoo pun menceritakan tentang kejadian tadi pada Doyoung dengan sangat detail tanpa melewatkan apapun.

"Gitu, kak. Jujur aku juga bingung Haruto marah karena biasanya dia oke-oke aja." Kata Jeongwoo setelah menyelesaikan ceritanya.

"Gini, Woo. Tadi kamu bilang kamu gak mau kan ngeliat Haruto di hukum karena kamu sayang sama dia?" Jeongwoo mengangguk.

"Nah, Haruto juga gitu. Dia mungkin gak mau kamu terus-terusan menanggung kesalahan yang dia buat. Haruto itu anaknya gak enakkan, Woo." Tutur Doyoung lembut.

"Iya selama ini dia fine-fine aja, tapi sekarang dia bener-benar ngerasa gak enak sama kamu? Aku juga gak tau ya, tapi mungkin Haruto gak bermaksud gimana-gimana. Dia cuman mau kamu berhenti berkorban buat dia." Lanjut pemuda manis itu.

"Jadi saran aku, kamu minta maaf aja. Bilang kalau kamu gak akan ngelakuin hal yang sama lagi kedepannya. And, nanti juga aku bakalan selalu tanya ke Haruto ada pr atau gak biar dia gak lupa lagi. Sama cek tas sebelum berangkat suapaya gak keulang lagi yang kaya gini." Kata Doyoung sambil tersenyum manis yang membuat Jeongwoo langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Nah, kenapa kamu senyum-senyum gitu?" Tanya Doyoung jahil setelah Jeongwoo tertangkap basah oleh dirinya sedang tersenyum.

"Karena kamu, kak. Senyum kamu terlalu manis." Jawab Jeongwoo jujur membuat Doyoung tertawa pelan.

"Btw thanks ya buat hari ini." Sambung nya.

"Sama-sama. Aku bakalan bantu kalian baikan. Gak boleh berantem-berantem gini apalagi sampai diem-dieman. Kalian tuh udah sahabatan sejak kecil, kan? Jadi persahabatannya harus di jaga." Jawab Doyoung sekaligus memberikan nasehat.

"Kaya aku jagain kak Doyoung maksudnya?" Tanya Jeongwoo sambil menaikkan sebelah alisnya.

Doyoung tertawa sebelum akhirnya mengangguk. "Iya."

@@@

Selain sebagai adik kelas, Junghwan bagi Haruto juga menjadi teman dekatnya di sekolah. Pertemuan mereka pun tak di sengaja. Berawal dari Haruto yang sedang dalam suasana hati yang kurang baik melempar kaleng Coca-Cola miliknya hingga mengenai kepala Junghwan yang kebetulan berada tak jauh darinya.

Hingga terjadilah aksi meminta maaf dan berakhir keduanya menjadi teman dekat begitu saja sampai saat ini.

"Cuacanya cerah, ya. Tapi sayang gak secerah hatinya kak Haruto." Kata Junghwan dengan tatapan yang mengarah ke langit biru sebelum melirik Haruto yang menoleh kearahnya.

Unrequited Love || JeongHaru [End]Where stories live. Discover now