3. Hangout🌑

15.8K 741 90
                                    


Gue up lagi
Selamat membaca!!

Ctas

"dasar wanita sial"

Ctas

"gara-gara kau aku tidak bisa menikahi Bianca"

Ctas

"harusnya kau tidak pernah muncul di kehidupan ku"

Ctas

"matilah"

"TIDAK" teriak Violetta terbangun dari tidurnya. Violetta mengedarkan pandangannya ke seluruh kamarnya dengan keringat yang membasahi wajahnya dan melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul 2 dini yang artinya masih tengah malam.

"apa itu barusan, mimpi?" tanya Violetta meraba-raba wajahnya mengingat mimpi barusan yang terasa seperti nyata baginya, dan juga suara itu. Suara yang Violetta kenal, Damian.

Violetta meringkuk kedua kakinya, berusaha menghilangkan rasa takutnya, namun nihil. Mimpi yang barusan ia alami begitu nyata baginya, apa lagi suara itu, suara Damian yang mencambuk seorang wanita yang tidak ia ketahui siapa dan juga makian dan siksaan yang ia berikan, membuat Violetta menangis dalam diam.

"itu hanya mimpi Violetta. Jangan pernah menganggapnya serius" gumamnya, perlahan kelopak mata Hazel itu tertutup menuju alam mimpi walau tidurnya masih dalam keadaan meringkuk.

🌑Damian🌑

Bulan telah berganti dengan matahari yang begitu cerah, dimana terdapat sepasang pasutri berada di meja makan.

"aku masih tidak mengerti kenapa mereka mengubah pertunangan ini?" tanya Laurent sambil meletakkan se-cangkir kopi di meja.

Davi yang fokus pada tablet-nya seketika teralihkan oleh pertanyaan istrinya.

"maksud dari ucapan mu?" bingun Davi.

"itu... Bukannya harusnya Damian dan Violetta yang  bertunangan, lalu mengapa keluarga L'nades menjodohkan putra keduanya dengan Violetta, dan mengapa juga keluarga Noella di undang. Bukannya acara pertunangan ini di lakukan secara tertutup hanya keluarga kita dan L'nades saja yang tau" pernyataan Laurent membuat Davi berpikir keras, emang benar di katakan istrinya, seharusnya Damian dan Violetta-lah yang bertunangan tapi justru mereka mengubah rencana mereka dan menjodohkan putra kedua mereka dengan putrinya.

"sudah lupakan saja, lagi pula, Darrel tidak buruk juga, dia anak yang baik... Dan juga bisnisnya juga ada dimana-mana dan pasti menjamin kehidupan putri kita, bahkan saat pertunangan tadi malam aku bisa melihat binaran di kedua mata-nya. Jadi jangan selalu berpikiran buruk" ujar Davi mengelus kepala istrinya dengan lembut.

Laurent mengangguk mengerti, ya. Lagi pula Darrel begitu baik dan bisnisnya sudah terpencar di beberapa negara bahkan ia juga membagun sebuah grup yang ia beri nama D'company grup jadi kenapa ia harus mem-permasalahkan itu semua, lagi pula ia juga sudah mengenal Darrel sejak anak itu masih kecil saat ia selalu datang kerumah untuk bermain dengan Violetta.

Hingga suara bel rumah berbunyi menandakan ada tamu yang datang, atensi Laurent teralihkan saat mendengar suara bel.

"Bibi tolong buka kan pintu" teriak Laurent kepada Bibi Rara yang berada di ruang dapur.

"baik Nyonya" kemudian Bi Rara berlari kecil menuju pintu utama dan membukakan pintu.

"loh, deng Darrel kesini toh... Ayo masuk" ya, pemuda itu adalah Darrel yang sejak tadi menekan bel rumah.

Bi Rara membuka pintu selebar dan mempersilakan Darrel masuk.

"makasi Bibi" Darrel melangkahkan kakinya menuju ruang makan dimana terdapat kedua orang tua Violetta disana.

DamianWhere stories live. Discover now