9. An Expression🌑

7.9K 521 75
                                    

Gue up
Selamat membaca!!

Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, tapi Violetta dan Damian masih saja mengelilingi pasar malamtersebut.

Sesekali Violetta akan membeli beberapa jajanan yang ia lihat, dan Damian menuruti semuanya.

Mereka berjalan bersamaan menuju jembatan yang menghubungkan ke taman bermain.

"tunggu sebentar, Violetta" instruksi Damian, membuat Violetta menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Damian dengan alis terangkat seolah bertanya.

"ada apa, Damian?" Violetta melangkahkan kakinya menuju Damian yang terdiam di tengah jembatan.

Damian menatap Violetta dengan begitu intens, mata hazel itu sangat indah bagi Damian, begitu tenang dan memabukan seolah ia terperangkap dalam sebuah rantai besi yang mengikatnya. Damian mengepalkan tangannya melihat bibir ranum Violetta yang begitu mungil, apa lagi bibir itu terdapat polesan sedikit lipbalm yang meghiasi bibir itu rasanya Damian ingin melahapnya langsung.

Damian menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan pikiran itu, bukan itu tujuannya sebenarnya. "ingat tujuan mu Damian" batinnya.

"Violetta, aku ingin mengatakan sesuatu" Violetta menantikan jawaban Damian yang ingin mengatakan sesuatu, sedangkan Damian pria itu berusaha mati-matian menahan rasa takut, rasa takut Violetta tidak menerimanya dan mengabaikannya atau nanti Violetta akan membencinya, dia tidak ingin Violetta membencinya, dia ingin Violetta selalu ada di sisinya sampai maut memisahkan mereka, tapi jika Violetta menolak itu semua maka Damian tidak akan segan-segan melakukan cara kotor.

"Violetta, aku ingin mengatakan sesuatu "

"iya, ayo katakan, kamu mau bicara apa" jujur Violetta sudah penasaran dengan pernyataan Damian, tapi pria di depannya ini terlihat sedang menahannya.

"Violetta... Aku mencintai mu"

🌑Damian🌑

Laurent sudah sangat khawatir sekarang karena ia belum mendapatkan kabar dari putri semata wayangnya, seharusnya sepulang dari kampusnya Violetta sudah berada di rumah sekarang tapi saat mengingat kalo Violetta akan berkunjung ke kediaman L'nades untuk mengunjungi Darrel yang sedang tahap pemulihan membuatnya sedikit lega.

Tetapi kelegaan itu perlahan terganti dengan rasa khawatir dan takut, saat ia menghubungi keluarga L'nades kalo gadis itu tidak datang mengunjungi ke kediaman mereka.

"bagaimana, apa kau dapat kabar tentang putriku" tanya Laurent kepada salah satu assiten-nya.

"belum, nyonya.. Belum ada informasi yang saya dapat" ujar sang assisten.

"kalo begitu, lakukan secepat mungkin pokoknya pukul 7 malam ini Violetta sudah ada di rumah sekarang dan jangan beritahu siapapun soal ini mau itu terhadap suamiku atau putraku" ujar Laurent dengan sedikit peringatan di akhir kalimatnya, ia sangat takut suaminya tahu kalo putrinya tidak ada di mansion, apa lagi soal putra pertamanya.

Jika putra pertamanya mengetahui kalo adiknya tidak ada, pria itu-Kenzo akan menghancurkan isi rumah, maka dari itu Laurent sangat takut dan tidak ingin memberitahukan siapapun kalo Violetta tidak ada.

"Baik Nyonya" assisten itu perlahan undur diri dan meninggalkan Laurent di ruang tamu.

Laurent berjalan ke arah kaca yang menghubungkan halaman depan mansion.

"kau dimana sayang, tolong pulang lah atau sesuatu buruk terjadi" lirihnya.

🌑Damian🌑

DamianWhere stories live. Discover now