Fakta di Balik Hujan #1

47 3 0
                                    

🤲 Alhamdulillah, telah sepuluh puisi di-update. Itu artinya, Mamak bakal mengulas beberapa fakta unik yang berkaitan dengan hujan.

Sebelum mulai, apa kalian tahu apa itu hujan? 🤔

Menurut Wikipedia, hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es, dan campuran hujan dengan salju. Dalam versi wikipedia.org, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan tiba di daratan.

Sedang artikel dalam kompas.com menyatakan, hujan merupakan peristiwa jatuhnya titik air atau es ke permukaan Bumi.

Lalu menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan merupakan bentuk presipitasi atau endapan dari cairan atau zat padat. Hal tersebut berasal dari kondensasi yang jatuh dari awan menuju ke permukaan bumi.

Selain itu, hujan juga memiliki arti sendiri dalam Islam. Pada Al-Quran Surat Qaf disebutkan, bahwa hujan merupakan air yang diturunkan dari langit dan penuh keberkahan. Allah Ta'ala berfirman, bahwa hujan yang turun ke bumi sebagai rahmat yang diperlukan untuk seluruh makhluk. Misalnya, para petani yang sudah berbulan-bulan kesulitan air dan mengalami kekeringan, maka hujan adalah hal yang ditunggu-tunggu. Sumber: kemenag.go.id.

Jadi jangan lagi mengeluh apalagi sampai mencela saat hujan datang, ya, sebab bisa jadi hujan itu adalah harapan mereka yang sedang merasa kekurangan.

Sampai sini, gimana? Udah pusing? He-he. 🤭

Tenang, ini bukan pelajaran IPA apalagi bakal diujikan. Di-skip pun tidak apa-apa. Hanya sekadar buat tambah-tambah ilmu (termasuk Mamak yang akhirnya jadi banyak tahu, karena riset tentang hujan berjam-jam). 😁

Tapi, bukan pengertian hujan yang mau dibahas panjang-lebar di sini. Apalagi sampai ke jenis-jenis hujan dan penjabaran proses terjadinya hujan, no! Mamak bahas ini karena sangat berkaitan dengan tema yang diusung.

Hujan memiliki aroma khusus. Aroma ini lah yang bikin Mamak terinspirasi pas nulis. Itu sebabnya, sukaaa banget sama aroma hujan. 💕

Apakah Kepow-er juga menyukai aroma hujan? Atau ... jangan-jangan malah ada yang alergi?

Nah, Mamak juga baru tahu kalau aroma khas yang diciptakan oleh hujan itu ada namanya. Iya, ada. Ini adalah fakta utama--yang bisa kita temukan dengan mudah di Google.

Aroma khusus ini bahkan punya nama, yaitu Petrikor. Menurut KBBI, petrikor adalah aroma khas yang diasosiasikan dengan aroma--yang keluar--saat air hujan membasahi tanah yang kering. Itu artinya, aroma ini lebih tercium saat hujan pertama membasahi tanah-tanah kering.

Kok, bisa?

Gini penjelasannya yang Mamak dapatkan dari EarthSky.org. Meskipun air umumnya tidak berbau, kita mungkin akan mencium aroma khas pada saat pertama kali hujan. Aroma ini sebenarnya berasal dari kelembaban tanah yang dikenal sebagai "petrichor".

Actinobacteri, mikroorganisme kecil yang dapat ditemukan di pedesaan, perkotaan, atau di lingkungan laut merupakan penyumbang utama petrikor.

Gitu, deh. Keren, yak! MasyaAllah banget ternyata hujan itu, sampai bisa menciptakan aroma khusus yang efeknya hangat dan menenangkan. Khusus untuk Mamak, petrikor yang dibawa hujan bikin inspirasi lebih mudah muncul.

Oh, iya. Nama petrikor ini rupanya berasal dari istilah yang diciptakan oleh ilmuwan Australia pada tahun 1964.

Selain menguraikan bahan organik yang mati menjadi senyawa yang berkontribusi menimbulkan aroma. Terdapat produk sampingan dari aktivitas hujan, yaitu geosmin. Sedang geosmin sendiri adalah, senyawa organik yang berkontribusi terhadap aroma hujan. Semua zat dan mikroorganisme itulah yang kemudian menguraikan bahan organik yang mati atau membusuk menjadi senyawa kimia sederhana.

Partikel kecil yang disebut aerosol pun dikeluarkan saat tetesan hujan yang menghantam permukaan tanah. Geosmin yang larut dalam tetesan hujan kemudian dilepaskan dalam bentuk aerosol, sehingga indra penciuman kita mampu menangkap aroma petrikor--yang berasal dari aerosol tersebut.

Btw, tetap harus hati-hati. Dari https://inet.detik.com/science/d-6596560/7-fakta-menarik-tentang-hujan. Hujan ternyata dapat memperburuk penyakit asma. Waduh! Ini, nih, yang enggak enak.

Jadi, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Andrew Grunstein bersama rekan-rekannya dari Universitas Georgia dan Universitas Emory, menyimpulkan bahwa badai petir memicu respons asma.

Hipotesis lainnya yang berkembang adalah, angin yang dibawa badai petir mengangkat serbuk sari tanaman dan spora jamur yang efeknya memperburuk penyakit asma. Penyebab utamanya, curah hujan mampu memecah benda-benda tersebut menjadi aero-alergen yang lebih kecil hingga mampu menembus paru-paru dan badai petir kemudian berkontribusi menyebarkan partikel-partikel kecil ini.

Itu sebabnya, walaupun aroma hujan begitu menenangkan. Mamak enggak bisa lama-lama menghidunya. Terpaksa menikmati dari balik jendela kamar saja dan harus cukup puas dengan memandang titik air yang membasahi kaca.

Itulah satu fakta tentang hujan, yang aku baru tahu kalo nama aromanya adalah Petrikor di tahun 2020. 😅Padahal bertahun-tahun menulis karya yang terinspirasi dari aroma khas hujan ini. Ampun, dah! 😅😋

Oke, deh. Tungguin sepuluh hari lagi untuk mengetahui fakta tentang hujan lainnya, ya.

Salam Kepo!

🌺🌺🌺

MK.Laylha
05 Agustus 2023, 13.23 WIB
Sumber: Google

23 WIBSumber: Google

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌺🌺🌺

Catatan Kaki:

Presipitasi: Proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi

Kondensasi: Pengembunan

Actinobacteri: Filum bakteri yang beranggotakan bakteri Gram positif.

Aerosol: Sebutan untuk koloid yang medium pendispersinya adalah gas.

Aero-alergen: Berbagai zat yang terbawa udara atau inhalansia, seperti serbuk sari, spora, dan partikel udara biologis, atau non-biologis lainnya yang dapat menyebabkan gangguan alergi.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hujan [ Puisi ✔️ ]Where stories live. Discover now