Sudah Kenal Maka Tambah Sayang

23 3 0
                                    

Alhamdulillah, setelah berjuang menulis puisi bertema hujan di musim kemarau yang berdebu, panas, dan kena imbas bencana asap. Akhirnya, rampung juga 30 puisi dalam antologi proyek pribadi ini. 🤲

Senang? Bahagia? lega?

Iya, lah! Siapa yang enggak. Walau beberapa puisi adalah puisi lama yang ditulis ulang atau re-publish 😅. Apalagi mengingat antologi ini adalah ujicoba diri sendiri, sampai mana konsistensi Mamak dalam menulis setelah lama vakum. Apakah berhasil berjuang sendirian memerangi rasa malas, capek, sakit, kesal, dsb? Alhamdulillah wa syukurillah. Berhasil, berhasil, berhasil! Hore! 🎉😁🤭

Persis seperti kutipan orang bijak, "Musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri."

Oh, iya. Mamak ingin menyampaikan terima kasih banyak buat kalian para Kepow-er setia. Semoga kita semua selalu sehat, rezeki berlimpah, dan tetap istikamah dalam menjalankan agama masing-masing. Aamiin ....

Waktu nulis, sempat nggak yakin bakal selesai, karena cuaca dua bulan terakhir yang bikin gerah, otak kayak berasap, pokoknya berasa nggak syahdu, lah, pas nulis. Mana beberapa puisi terinspirasi dari tiga orang kawan yang lagi galau tingkat dewa lagi. 😶

Dah! Cocok! Susah bener nulis tentang cinta dan rindu yang mendayu-dayu. Mau bikin puisi yang bikin baper pun gagal total. Boro-boro mau nginget masa lalu dan kenangan indahnya. Mamak bahkan tadinya mau memperpanjang waktu nulis buat menyelesaikan project, tapi alhamdulillah lagi, ternyata bisa rampung bahkan sebelum dua bulan. Yeayyy! 🎉🎊🎉🎊

Terus ... apa artinya, chapter kali ini adalah postingan terakhir juga?

Tadinya mau begitu, tapi Mamak masih punya stok beberapa judul puisi (beneran hanya judul, suer!) juga sudah menemukan beberapa fakta lain di balik hujan. Jadi, mudah-mudahan antologi ini bakal lanjut sampai fakta-fakta tersebut selesai diungkap. Aamiin ....

Tapi, nulisnya mungkin santaiii banget. Sambil nunggu hujan turun lagi. 😅

Fakta-fakta tentang hujan? Kepow-er juga bisa Googling kali, Mak! kata Kepow-er yang baru sadar.

🙄 Lha, iya, juga. Mamak juga baru sadar--dan pura-pura nggak sadar diri. Du-du-du. 😏

Btw, apakah ada Kepow-er yang ikutan senang, karena project ini dilanjutkan sampai entah kapan?

He-he kayaknya, sih, B aja. Soalnya aku tahu benar, tulisan berbentuk puisi memang jarang dilirik dalam platform ini. Enggak apa-apa, deh. Mana tahu nanti pada suka. Mamak tetap hepi, kok. 🤗

Walau pun kalian hanya nge-read tanpa vote atau komentar. #nangisdipojokankarenasepipembaca

#ehh

#bercyandaaa

Dahlah, kebiasaan Mamak kalo udah cuap-cuap suka bablas. 🙏😁

Selamat menikmati kelanjutan project ini, ya. Disarankan membaca sambil ngopi dan makan pisang goreng hangat.

Emang ngaruhnya apa? 🤔

Enggak ada, sih. 🤭

Mohon doanya juga, Mamak lagi mulai revisi naskah Negeri di Atas Awan. Semoga lancar, nggak mandek, mood-nya bagus terus, dan kali ini sampai selesai. Aamiin allahumma aamiin ....

Salam kepo selalu! Keep fight! 🔥🔥

🌺🌺🌺

MK.Laylha
21 September 2023, 21.43 WIB

🌺🌺🌺

🌺🌺🌺

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.
Hujan [ Puisi ✔️ ]Där berättelser lever. Upptäck nu