45. New Person

646 53 4
                                    

Baca sesuai urutan judul.
Vote dong tukhon:)

Heppi riding, typo(s) everywhere:')

........

D͓̽A͓̽R͓̽K͓̽ B͓̽L͓̽O͓̽O͓̽D͓̽

"Theo sayang ayo cepat!"

"Iya papa" Theo berhambur ke pelukan papanya.

"Are u ready for today?"

"I'm ready, how about u?"

"Of course i'm super ready. Juan are u ready?"

"I'm Ready Nero." Juan tersenyum lucu.

"Let's go my two babies!"

"Let's go papa!"

"Let's go Nero!"

Nero's POV

Aku Nero Agael atau dulunya dikenal sebagai Net Sagaras Wijaya. Umurku sekarang sudah 48 tahun dan sudah menikah setahun lalu dengan pria cantik, secantik James. Namanya Juan Agael, Juan lebih menggemaskan daripada James. Juan adalah orang yang riang dan lemah lembut, mereka terlihat sama tapi sikap mereka sangat jauh berbeda.

Tentang namaku yang ganti itu karena aku memutuskan berhenti jadi komisaris dan pindah ke negara lain untuk melanjutkan hidup. Theo adalah Talay, anak Love dan adikku. Love meninggal sebelum aku menikah dengan Juan. Saat itu Love terbang kembali ke Kanada setelah menjenguk makam suaminya, tapi pesawatnya mengalami kecelakaan. Tentu saja aku terpukul karena kecelakaan tragis itu, apalagi Talay. Untungnya waktu itu Talay tidak ikut karena ada acara di sekolahnya. Jadi sekarang Talay sudah resmi menjadi anak angkatku dengan Juan, namanya sengaja aku ubah menjadi Theo Agael.

Dalam tiga tahun terakhir hidupku sangat berubah. Aku menikahi Juan setelah satu tahun kami menjalani pendekatan. Aku selalu jatuh cinta pada Juan sama seperti aku jatuh cinta pada James. Meskipun aku tidak lagi memiliki James tapi aku sudah memiliki keluarga kecil bahagia bersama Juan dan Theo.

Terdengar sangat mudah untuk melupakan James kan? Tidak, aku tidak pernah melupakannya. Tapi akan aku akui kalau kehadiran Juan menggantikan James adalah yang terbaik.

Aku mencintai James juga mencintai Juan, karena...

Flashback••••

"D-detak jantungnya b-berhenti." lirih Yim.

"TIDAK MUNGKIN!" aku membuka pintu ruangan itu.

Para suster menghentikanku saat aku ingin mendekat ke arah James. Semuanya menenangkanku dan masih berusaha mengembalikan detak jantung orang yang aku cinta.

Dokter Jimmy menggunakan alat pengejut listrik dan membuat tubuh James membusung mengikuti alat itu. Dokter Jimmy terus berusaha, menambahkan arus listrik sedikit demi sedikit. Aku ditahan oleh dua suster di dekat pintu. Aku lemas, aku tidak sanggup melihat orang yang aku cintai disengat listrik terus menerus, tapi aku juga berharap alat itu membantu James untuk kembali.

"Detak jantungnya kembali." kata dokter Jimmy.

Sontak tubuhku jatuh lemas karena lega. Tapi hal itu tidak berlangsung lama. Dokter Jimmy berteriak lagi karena detak jantung James kembali melemah.

"James sayang bertahanlah aku mohon..." aku menangis dengan bersimpuh lutut.

Dokter Jimmy memerintahkan sustermya untuk menyiapkan alat pengejut listrik dengan arus yang kecil. Setelah beberapa saat akhirnya keadaan menjadi lebih kondusif. Detak jantung James kembali normal. Tentu saja kami semua lega. Aku berterimakasih kepada dokter Jimmy, tapi dokter Jimmy mengatakan sesuatu yang membuatku hampir patah harapan.

𝕯𝖆𝖗𝖐 𝕭𝖑𝖔𝖔𝖉 [𝖒𝖆𝖙𝖚𝖗𝖊 ++]Where stories live. Discover now