#04

211 31 2
                                    

🎬¡!🎬


"Sungguh beruntung, Tuhan memberi kesempatan pada Tuan muda Akira untuk menjalani kehidupannya sekali lagi, Tuan Raka."

Raka tersenyum bahagia, "kau serius, Dok?! Jay, Jake, Ren, kalian dengar?! Akira tidak meninggalkan ku!"

Jake turut menampilkan senyumnya melihat sirat kebahagiaan sang Kakak sepupu yang tak bisa dipungkiri itu, "iya, Akira tidak jadi meninggalkan kita!"

Jay dan Ren juga tak dapat menahan rasa bahagia mereka yang kini di ungkapkan dengan saling berpelukan.

Dokter semulanya tersenyum melihat momen itu ..., namun perlahan senyumnya memudar.

Raka me notice hal tersebut, "k-kenapa? Ada sesuatu yang salah, Dok?"

Dokter menatap Raka, jelas terlihat raut menyesal di wajahnya, "maaf Tuan, tapi sayangnya adik Tuan mengalami pendarahan parah, tembakan peluru yang membuatnya kehabisan darah dan benturan keras di kepalanya membuatnya akan lupa pada banyak hal ...."

"Kemungkinan besar pada kita semua ..., termasuk dirimu."

💠🔹💠

Malam hari, Raka dan Akira nampak sudah bersiap duduk di kursi meja makan, menanti makan malam yang sebentar lagi akan dihidangkan oleh salah satu art yang sudah begitu akrab dengan Raka.

Sebut saja Bik Etin, sejak awal Raka dan Akira tinggal di rumah ini, Bik Etin menjadi orang pertama yang ayahnya percayakan jika dua putranya membutuhkan sesuatu.

Suatu waktu Bik Etin akan menginap di rumah Raka karena alasan tertentu, tapi dia lebih sering pulang dan datang disaat Raka membutuhkan.

"Rumah mu sangat sepi, orang tua mu dimana?" ujar Akira mulai berani bertanya.

Raka terdiam sejenak kemudian beralih memandang Akira, "ya, aku hanya tinggal dengan Adikku, dan orang tua kami sudah lebih dulu pergi ...," jawab Raka lirih.

"Pergi—"

"Meninggalkan dunia."

Giliran Akira terdiam, rautnya jelas menunjukkan bahwa ia merasa bersalah, "m-maafkan aku."

Raka hanya membalas dengan senyum, mengusap lembut surai hitam Akira, "tidak apa, sekarang kau ada disini dan menemani ku itu sudah lebih dari cukup."

Akira turut tersenyum menampilkan dimple di pipinya, manis sekali namun tak berselang lama wajahnya berubah, "kenapa Adik mu itu bisa pergi? Dia jahat sekali meninggalkan mu di rumah sendirian," cerca Akira menatap Raka dengan wajah kesalnya yang malah terlihat lebih lucu.

I Found You || Heewon [ENHYPEN]Where stories live. Discover now