#14

222 30 3
                                    

🎬¡!🎬

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🎬¡!🎬

"Rakata, apa Paman harus mengingatkan mu bahkan setelah kau mendengar kabar langsung dari Sharon?"

"Tidak perlu, aku pasti akan membawanya ke sana sekarang juga,"

"Cepatlah berangkat, dia harus segera ditangani."

Raka berdecak usai mendengar suara berat itu menekannya, "Paman lupa? Jika dia mau dia pasti sudah berada di sana dari kemarin,"

Mendengar ocehan sang keponakan langsung saja terdengar tawa pelan dari seberang, "ah, maaf, kau pasti sedang repot sekarang, Paman akan kirim bantuan, waida minute,"

Telpon itu terputus. Raka mengusap wajahnya frustasi, ia tidak bisa menyimpulkan perasaannya setelah mendengar kabar mengejutkan dari Sharon. Polisi sudah diberitahu dan kini mereka tengah menyelidikinya dengan bantuan Sharon juga beberapa agen.

Ya, walau memang bukan itu yang menjadi masalah Raka, tapi masalah yang terjadi saat ini di rumahnya lah yang membuat Raka terus-menerus menghela napas lelah.

"Tidak, tidak mau! Jangan paksa aku kembali ke rumah sakit!" Akira nampak menyilangkan tangannya.

"Dengar, kau di sana hanya untuk periksa sebentar, Kira.., tidak perlu menginap kok,"

"Ah, pokoknya tidak mau!"

Terlihat pengawal masih kewalahan menghadapi Akira yang terus kesana kemari -memberontak karena tidak ingin dibawa kembali ke rumah sakit.

Bahkan Jay yang seharusnya sekarang repot membantu polisi dan sang ayah di rumah sakitnya lebih memilih datang kemari bersama Jake, dan Ren hanya untuk membantunya membujuk anak enam belas tahun itu.

"Kalau kamu mau ke rumah sakit, aku traktir es krim yang banyak deh," kata Jake coba memancingnya.

"Iya, nanti aku belikan sama pabriknya juga," sambung Jay dengan wajah bangga.

Akira tak bersuara-mempertimbangkan sogokan Jay dan Jake. Awalnya dia terus lari kesana kemari sampai membuat Raka takut jika sesuatu yang buruk akan terjadi, maka dari itu Raka menyuruh mereka berunding di sopa secara pelan-pelan.

"Kak, sepertinya kau harus bisa menyeret Akira sekarang, kalau begini terus dia bisa telat diperiksa," tiba-tiba suara berat yang berasal dari celetukan Ren membuat Raka sedikit terkejut.

Beberapa kilometer dari barat sopa Raka hanya diam memandang Jay dan Jake melakukan negoisasi. Dia sudah menyerah sejak awal Akira mengatakan tidak ingin ke rumah sakit.

Jadi, Raka menjawab, "Akira masih menolaknya, Ren, bagaimana bisa aku tetap menyeretnya?"

Ren spontan berdecak kesal, "Kak, kau ini jangan terlalu lembut, dia sedang dalam bahaya, memaksanya sekali saja tidak apa."

I Found You || Heewon [ENHYPEN]Where stories live. Discover now