18+
dibilangin manggilnya 'Kak Ragaz' aja jangan 'Thor' iih🥺
***
"Uhm~, y-yang mulia..~ b-b-berhe-tiii~"
Sudah entah erangan ke berapa kali ini sampai Helga dibuat tak berdaya, wanita cantik itu sudah berkeringat di seluruh tubuhnya yang membuat kesan seksi semakin menjadi-jadi. Mata pria hidung belang pasti akan langsung meneteskan air liur saat ini jika melihat betapa menggodanya tubuh Helga.
Kulitnya putih bersih dengan kesan kenyal pada bagian tubuhnya yang membesar, apalagi karena tetesan keringat mengucur di tubuhnya semakin membuat pria mata keranjang ingin segera melahapnya.
Posisi Helga saat ini adalah di bawah, dengan pakaian yang sudah robek dan tergeletak di lantai. Tubuh mulus wanita itu sudah terekspos secara sempurna tanpa adanya helaian benang sedikitpun, pinggulnya menggeliat hebat ketika merasakan gerakan di bawahnya.
"A-a-raz~kk!!" Desahan Helga kembali terdengar nyaring ketika satu hentakan kuat di berikan, wajah Helga juga sudah dihadapkan ke langit-langit kamar dengan mata dan pipi memerah. Antara merasa senang, nikmat, dan malu secara bersamaan.
"Ak-u mencintaimu, Yang Mulia." Bisik Helga dengan pelan dan sekuat tenaga tanpa menatap sang lawan mainnya saat ini, sebab kondisi punggungnya yang sudah sangat lelah karena telah bermain lebih dari empat jam lamanya.
Tanpa menunggu jawaban, Helga langsung terkapar tak berdaya dengan juntaian rambut yang terlihat lengket di keningnya karena keringat. Pria yang berada di atasnya tersenyum manis, dengan lembut ia mengusap wajah damai dan cantik Helga yang saat ini berada di bawah tubuhnya.
Dengan singkat, ia mencium paksa bibir Helga dengan panas walau tak mendapat balasan, lalu terakhir mengecup dahinya dan tidur di sebelah gadis itu untuk menyusul ke alam mimpi.
***
"Yang Mulia, Anda kedatangan tamu." Ujar Canute dari depan sana, Camellia saat ini tengah duduk santai di gazebo depan kediamannya sembari merenungkan perihal kejadian kemarin.
Camellia hanya melirik sekilas pada Canute, tumben sekali ada seorang tamu yang datang mengunjunginya. Sebab selama ia berada di dunia ini, Camellia sama sekali tak pernah kedatangan tamu dan tak pernah mendapatkan surat dari luar.
Camellia bahkan merasa heran sendiri karena kehidupan permaisuri yang ia bayangkan sangat berbeda ternyata dengan yang dikenyataan. Ia pernah membaca komik tentang kekaisaran, diceritakan bahwa kehidupan seorang permaisuri akan sibuk karena mengurusi kepemimpinan di kediaman tempat ia berada, dan sibuk membalasi surat-surat yang berdatangan dari kaum bangsawan lain.
Tetapi saat ini, ketika ia telah benar-benar berada di dunia kekaisaran dan menjadi seorang permaisuri. Kehidupan di komik dengan sekarang ini sangatlah berbeda, ia sama sekali tidak merasa sibuk dan tidak pernah mendapat surat atau undangan dari siapapun.
Cukup aneh tetapi Camellia tidak ingin mengurusinya. Ia terlalu sibuk dengan tugasnya mengambil hati Aarazka untuk segera pergi meninggalkan Karmel.
"Yang Mulia —" ucapan Canute terpaksa berhenti ketika mendapati seseorang masuk ke area gazebo. Dia adalah tamu Camellia yang dimaksud Canute, melihat kedatangannya langsung mungkin saja sang tamu merasa terlalu lama menunggu dan akhirnya memilih masuk.
Ketika Canute ingin kembali berkata bahwa tamunya telah berada di sini saat ini, tamu pria yang masuk segera memberi isyarat pada Canute agar diam saja. Canute menurut dan melangkah mundur untuk keluar ketika mendapat aba-aba dari sang tamu dengan gerakan tangan seperti menyuruh keluar.
Tinggallah Camellia dan tamunya berdua saja di gazebo, sang tamu berjalan mendekat pada gazebo sedangkan Camellia sedang melamun tentang kejadian kemarin yang masih belum dapat ia percayai.
Yang bertamu tersenyum tipis melihat wajah damai Camellia yang sedang merenung, tetap cantik sepanjang waktu seperti hari-hari biasanya.
Rambut hitam pekat yang dibiarkan terurai tetapi diberi jepitan rambut di atas telinga, dan gaun hijau muda yang Camellia kenakan semakin membuat penampilan gadis itu terlihat sangat cantik. Bahkan pria yang datang bertamu pun tak bisa mengalihkan pandangannya dari Camellia, gadis itu terlalu cantik.
Ia berjalan terus untuk mendekati Camellia, keberadaannya masih belum disadari oleh gadis itu terlihat dari posisinya yang sama sekali tak terusik akan suara ketukan sepatunya. Lalu, ketika telah benar-benar mendekat, tangannya terulur hendak mengelus pelan kepala gadis itu. Tetapi gerakannya berhenti seolah ia teringat akan sesuatu, segera ia menarik tangannya dan mundur satu langkah.
"Yang Mulia," ucapnya sembari membungkukkan sedikit tubuhnya.
Camellia lantas tersentak lalu menoleh ke samping dan mendapati seorang pria berjubah bangsawan sedang memberi hormat padanya.
"Y-ya." Jawab Camellia agak linglung, ia tidak tahu siapa dia dan merasa bingung mengapa dia berada di sini dan menghadap padanya?
Pria itu tersenyum tipis mendengar jawaban pelan dari Camellia, bahkan hanya mendengar suaranya saja membuat jantungnya berdebar dan merasa hangat. Apalagi jika ia berhasil memiliki gadis itu seutuhnya dan sepenuhnya. Mungkin itu adalah hadiah yang paling berharga dalam sepanjang sejarah hidupnya.
"Kau..siapa?" Tanya Camellia dengan hati-hati.
Hati pria itu mencelos, merasa sakit dan perih ketika gadis pujaannya ternyata tak mengingatnya atau bahkan mengenalnya. Tetapi ia tetap berusaha tersenyum menanggapi, kepalanya ia dongakkan untuk menatap Camellia.
"Hamba Grand Duke yang memimpin Harvey, saya Atlair Cavvian Harvey." Jawabnya sambil menatap dalam-dalam ke arah iris biru gadis di depannya. Ia menatap gadis itu dengan rumit.
Camellia ingin rasanya melototkan mata terkejut tetapi karena mengingat posisinya yang sebagai permaisuri, jadi ia harus bisa menjaga image dan bersikap lembut.
Camellia merasa deja vu, orang yang sedang menjadi bahan pikirannya ternyata datang dan telah berada di depannya saat ini.
"Yang Mulia, apakah Anda telah melupakan saya?" Tanya Atlair dengan sendu, terlihat dari nada bertanyanya yang pelan dan tatapan matanya yang terlihat sedih.
Camellia mengerutkan kening bertanya-tanya, loh?? Camellia dan Atlair sebelumnya saling mengenal?
Mengapa alur ceritanya serumit ini? Tidak-tidak!! Mengapa alur ceritanya yang menjadi rumit sih!?
***
Tbc
10 Agustus 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became An Empress [SEGERA TERBIT]
Teen FictionCamellia terjebak dalam dunia asing yang membingungkan, tepat saat membuka mata hal yang tak terduga menghampirinya. Katanya ia adalah seorang permaisuri? Hei, ia hanyalah seolah mahasiswi biasa dengan kehidupan datar tak bergairah. Bagaimana bisa...