{2🍃}

271 37 0
                                    

Chapter 2 : Menyelamatkan nyawa seseorang.

Vote dulu sebelum di baca ya!





[🌿𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐! 🌿]

Di pagi hari

Terdapat seorang gadis muda yang sedang memanen sayuran² yang berada di kebunnya sendiri yang tidak begitu jauh dari tempat tinggalnya itu.

Namun setelah selesai memanen sayuran² itu, gadis itu pun mulai memanen berbagai tanaman untuk keperluan obat-obatnya sambil membawa sayuran² yang hasil ia panen itu.

Gadis itu pun memulai memetik berbagai tanaman yang bisa dijadikan obat seperti jahe, daun sirih, daun mint, lidah buaya dan lain²nya, gadis ini memang seorang yang rajin dan pekerja keras.

Merasa sudah selesai memanen dan memenuhi berbagai keperluannya, gadis itu pun mulai berdiri dari posisi jongkoknya dan mulai dalam perjalanan untuk munuju kembali ke tempat tinggal nya itu.

Pada saat ditengah perjalanan, gadis itu mencium sesuatu yang tajam dan dapat ditebak jelas apa itu, yaitu bau darah. Ya darah, gadis itu sangat mengenali bau itu, ia pun mulai merasa panik dan meletakkan hasil panenannya itu di permukaan lalu ia bergegas untuk mencari keberadaan bau darah yang menyengat itu.

Gadis itu pun mulai melihat sekeliling hutan untuk mencari keberadaan dari mana bau darah itu, ia pun menoleh terhadap tubuh seorang laki yang terbaring pingsan disana dan telah di baluri dengan darah yang mulai mengering sebagian.

Gadis itu pun menatap nya dengan mata yang horror dengan rasa takut tambah panik gadis itu pun mendekatinya.

Lalu mengecek keadaan tubuh lelaki itu dengan mulai dari lukanya yang berada di lengan lalu ke tubuhnya seterusnya bagian kepala, dan terakhir gadis itu menempelkan ujung jari telunjuk dan jari tengah pada bagian pergelangan tangan kiri sang lelaki.

"Dia.. Masih hidup?!" Terkejut sang gadis, sungguh ajaib. Karena tubuh lelaki itu seperti habis terjatuh dari atas tebing sana dan ia masih selamat??

Dia pun dengan cepat mengangkat tangan yang tidak terluka itu dari tubuh lelaki yang terluka dan lalu melingkarkannya di pundak sang gadis, gadis itu pun merasa berat karena tubuh lelaki ini yang lumayan besar.

Dengan menahan rasa berat dari tubuh lelaki itu, gadis itu pun dengan mulai berjalan menuju ke rumah nya, akibat lukanya itu, darah yang terdapat di tubuh lelaki itu mulai menetes di permukaan hutan seolah telah meninggalkan jejak.

telah sampai ditempat tinggalnya, gadis itu meletakkan tubuh lelaki itu di kasur nya yang sederhana itu, ia pun mulai mengambil banyak kain dan air yang bersih untuk membersihkan darah lukanya yang berada di tubuh lelaki itu.

Mulai dari bagian kepalanya itu, sepertinya aman saja hanya terdapat benjol setelah ia cek kondisinya, apakah kepala lelaki ini adalah batu, sampai tidak mengeluarkan darah sama sekali?

Gadis itu lalu melanjutkan membersihkan bagian mulutnya yang terdapat banyak darah dengan kain yang ia bawa itu.

"Sepertinya ia habis muntah darah akibat luka tebasan nya itu." Pikir sang gadis dgn merasa kasian kepada lelaki itu.

Selesai membersihkan darah yang berada di sekitar mulutnya itu, gadis itu pun menoleh dan ingin melanjutkannya di bagian yang terdapat bekas tebasan.

"Ya tuhan.. Maafkan aku karena telah melakukan ini, tetapi ini demi keselamatan lelaki tersebut." Ucap gadis dalam hati.

Ia pun mulai membuka pakaian lelaki itu tetapi bagian pakaian atasnya saja karena yang terdapat banyak luka itu hanya bagian situ, dengan perasaan yang malu untuk melihat tubuh sang lelaki.

Gadis itu pun terkejut dengan luka tebasan yang mulai mengering tetapi masih terbanyak darah, lalu luka yang seperti tusukan lumayan dalam yang berada di pundak kanannya, ia pun mulai membersihkannya, mengobati nya dan lalu memperbankan luka itu satu per satu hingga selesai.

"Akhirnya.. Selesai juga." Perasaan lega gadis itu.

"Aku berharap dia baik-baik saja, Tuhan tolonglah selamatkan dia." Gumam si gadis dengan wajah yang khawatir.

Butuh perjuangan yang lumayan untuk membersihkan luka lelaki itu, gadis itu pun memandang wajah sang lelaki yang sudah tertidur pulas.

Mungkin karena rasa sakit yang berada ditubuh lelaki itu mulai berkurang sedikit demi sedikit. Gadis itu pun menghela nafasnya lega.

"Oh ya! Aku ketinggalan hasil panenan aku disana, astaga!" Kelupaan sang gadis.

Ia pun dengan cepat berlari keluar dari rumahnya yang sederhana itu menuju ke tempat dimana ia telah meninggalkan hasil panenanya itu dengan perasaan khawatir.

"Untung saja tidak begitu jauh dan tidak ada yang mengambil nya haha." Ucap gadis itu setelah menemukan berbagai sayuran dan tanaman yang berada didalam tas hasil panenannya, ia pun mengambil dan membawanya untuk kembali ke tempat tinggalnya.

🌿🌿🌿

Di Kerajaan Elementalist

Terdapat pengguna elemen tanah yang sedang merasa khawatir kemana perginya sang pengguna elemen daun karena ia tidak balik lagi, padahal biasanya Rimba balik ketika cuaca sudah mulai gelap, tetapi ini sudah keesokan harinya ia tidak balik juga.

"Mengapa ia belum balik juga?? Apakah ia telah di culik?" Ujar Gempa dengan nada khawatir.

Pengguna elemen angin yang mendengar kata tanah pun mulai menghampirinya.

"Mungkin ia sedang merapah Gem, daun-maksudku Rimba kan suka sekali dengan pertualangan dan ia juga dah bisa bela diri, aku berharap ia kembali dengan keadaan yang selamat." Ujar Taufan yang berada di sampingnya lalu meletakkan tangannya di pundak Gempa berniat untuk menenangkanya.

Gempa pun menatap wajah Taufan dengan ekspresi yang awalnya masih khawatir lalu ia mulai tersenyum kecil.

"Aku harap begitu kak Taufan, mungkin iya ia sedang bertualangan sekarang, mungkin aku terlalu berpikir kelebihan, karena emg benar Rimba setelah naik tahap sifatnya mulai berubah sedikit, ia menjadi lebih dewasa, dan mulai menyibukkan dirinya sendiri, ia seperti bukan seorang yang kita kenal lagi." Gempa menghela nafas.

"Hah.. Aku berharap ia sedang baik-baik saja diluar sana, dan kembali dengan keadaan yang selamat." Lanjut Gempa dengan wajah yang murung.





[🌿𝚃𝚘 𝙱𝚎 𝙲𝚘𝚗𝚝𝚒𝚗𝚞𝚎𝚍🌿]

𝐓𝐡𝐞 𝐖𝐚𝐫𝐫𝐢𝐨𝐫 || 𝘙𝘪𝘮𝘣𝘢 𝘟 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang