{3🍃}

333 40 0
                                    

Chapter 3 : Penyelamatnya.

Vote dulu sebelum di baca ya!





[🌿𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐! 🌿]

Sudut pandang Rimba

Aku perlahan membuka kedua kelopak mataku, pandangan ku berawal dari yang buram menjadi terlihat jelas. Namun yang aku lihat pertama kali bukanlah langit diluar hutan sana, melainkan aku sudah berada di...kasur punya seseorang?

Aku pun perlahan bangun dari posisi tidurku menjadi posisi duduk, aku mulai menyelidiki sekitar ruang tersebut.

Ternyata aku berada dirumah seseorang dan rumahnya begitu sederhana dan terbuat dari bahan alam, lalu peralatan dapur yang rata² terbuat dari kayu dan tanah liat, tiba² aku merasa..

"Akh!" Aku meringis sambil memegang lengan kananku.

Sakit...

Aku mulai merasakan rasa sakit yang luar biasa di seluruh tubuhku.

Bagian kepalaku, bagian lengan kananku, bagian perutku, dan lainnya.

Aku pun mulai mengingat setiap moment yang telah terjadi padaku pada saat semalam, pada saat itu aku sedang melawan seseorang yang misterius dan ia orang yang begitu kuat, bahkan stamina orang itu bisa dibilang tidak seperti manusia pada umumnya.

Pada akhirnya orang itu telah berhasil mengalahkan ku dan...aku pun tidak ingat lagi apa yang dilakukan sang pelaku selanjutnya.

Aku mendengus kesal, jika aku bertemu dengan pelaku itu lagi. Akan aku pastikan bisa mengalahkannya dan menghancurkan tulang² rusuknya dan membunuhnya.

Bersyukur sekali aku masih diberi kesempatan hidup, terima kasih ya Tuhan karena masih memberi kesempatan, masi ada banyak hal yang harus ku lakukan.

Aku mengangkat tangan sebelah kiri ku untuk memegang kondisi kepalaku, ternyata benar telah di perban oleh seseorang begitu pun dengan luka tebasannya.

Aku pun mulai membaringkan tubuhku lagi karena aku tidak sanggup untuk bangun dari posisi tidur ini, badanku merasakan sakit semua.

Mulai bosan menatap atap rumah menerus, aku pun menggerakkan kepalaku dan menoleh ke arah samping kiri yang terdapat baju dan caping seseorang yang telah digantung di tembok rumah itu.

Aku mulai menyadari bahwa ternyata rumah yang dimiliki seseorang ini begitu kecil. Saking kecilnya, dapur kecil dan kamar berada di satu ruang, lalu rumah ini seperti nya terbuat dari kayu dan bambu, seperti di perdesaan.

Aku melamun setelah itu, karena tidak tahu mau ngapain dengan tubuh terluka begini. Jadi aku hanya menunggu kalau diriku menjadi mengantuk dan bisa tenggelam dalam mimpi lagi.

Tidak lama kemudian.

Bruk! Bruk!

BRAK!

Seseorang telah mengetuk pintu itu dan berusaha untuk membukanya tetapi ia malah merusaknya dan menjatuhkan pintunya yang terbuat dari kayu tersebut ke dalam rumahnya.

Itu membuatku terkejut dan kelopak mataku kembali terbuka sepenuhnya, tidak jadi untuk tidur, hah..kenapa ya pada suka mengganggu waktu tidur ku.

"Yah.. Aku merusaknya." Ucap seorang gadis sambil membawa sesuatu.

"Yasudah lah.." Lanjutannya sambil menghela nafas.

Sudut pandang Rimba telah berakhir

🌿🌿🌿

𝐓𝐡𝐞 𝐖𝐚𝐫𝐫𝐢𝐨𝐫 || 𝘙𝘪𝘮𝘣𝘢 𝘟 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang