{4🍃}

241 33 0
                                    

Chapter 4 : Nama.

Vote dulu sebelum di baca ya!





[🌿𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐! 🌿]


Di hari yang sama

Rimba dan [Name] terlalu asik membicarakan sesuatu seperti kejadian lucu dan sebagainya, sehingga mereka tidak tersadarkan bahwa hari sudah mulai sore, dan yang pertama kali menyadari itu ialah gadis itu. Ia pun segera bangun dari posisi duduknya.

"Kamu beristirahat lah, aku akan segera mengambil pakaian atasan mu yang sudah kering itu lalu menjahitnya karena pakaiannya memiliki robekkan yang lumayan besar." Ujar [Name] kepadanya.

"Baiklah, maaf ya kalau aku merepotkan mu." Balas Rimba, ia pun mulai membaringkan tubuhnya.

Gadis itu menggelengkan kepalanya, ia berkata bahwa itu tidak merepotkan sama sekali dan lalu tersenyum kepadanya. Karena itu sudah menjadi bagian kepribadian nya yang suka menolong orang² hingga terlepas dari kondisinya, ia juga merupakan gadis yang baik hati.

Gadis itu pun mulai mengambil langkah untuk keluar dari rumahnya, namun ia berhenti dan malah berubah arah untuk mengambil suatu pakaian yang berada di dalam rumahnya. Yaitu pakaian atasan sederhana berwarna abu-abu muda dan juga oversize, setelah itu ia pun juga mengambil perban yang baru.

"Parah sekali bahwa aku melupakan ini, perbanmu itu sudah mulai terdapat banyak darah nih sebaiknya kau harus segera menggantikannya ke perban yang baru agar tidak terinfeksi. Dan juga, ini pakaian untukmu sementara. Aku tidak menggunakannya karena ukurannya yang agak besaran untukku." Jelas [Name].

"Apakah kau ingin aku menggantikan perbanmu atau.. Kau ingin melakukannya sendiri?" Tanya [Name] kepada nya.

Lelaki itu pun bangun dari posisi baringnya, dan menatapnya dengan hanya tersenyum malu seolah mengatakan ia saat ini tidak melakukannya, karena tangannya yang masih terluka membuatnya sulit untuk menggantikan perban tersebut.

Gadis itu pun mengerti apa yang dimaksud dengan wajah itu, ia pun sedikit membulat matanya. Menyadari bahwa saat ini lelaki itu tidak bisa melakukannya.

"Oh ya.. Saat ini lengan kananmu sedang sakit dan membuatmu kesulitan, kalau begitu izinkan aku menggantikannya untukmu." Ujar [Name].

Gadis itu pun mendekatinya dan mulai menggantikannya, selama waktu penggantian tersebut Rimba tidak berani untuk menatap wajah gadis itu, ia merona tipis tetapi tidak terlihat oleh gadis itu karena gadis itu sedang fokus apa yang ia lakukan. Rimba malu, karena ini pertama kalinya ia sedekat ini dengan seorang gadis selain ibunya sendiri.

Beberapa menit pun berlalu, dan terakhir gadis itu pun membantunya memakai pakaian yang ia kasih itu.

"Oke dah selesai, apakah kau merasa baikan?" Tanya [Name].

"Sudah baikan [Name], makasih banyak dan maaf karena telah merepotkan mu lagi." Ucap Rimba.

"Hah.. Kan sudah kubilang kalau itu tidak merepotkanku sama sekali, yang penting saat ini kamu baik-baik saja aku sudah sangat senang kali hehe." Ujar gadis dengan wajah senyum pepsodent.

𝐓𝐡𝐞 𝐖𝐚𝐫𝐫𝐢𝐨𝐫 || 𝘙𝘪𝘮𝘣𝘢 𝘟 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳Where stories live. Discover now