Bab 13 - Menikah

164 18 0
                                    

Hari ini Kalangga akan bertemu dengan temannya. Kebetulan Kalangga libur ia ingin menghabiskan waktu bersama teman-temannya, Kalangga juga yang membuat rencana agar mereka bisa bertemu. Karena memang sudah lama sekali mereka tidak berkumpul. Terutama Shaka, ia jarang sekali ikut berkumpul karena terlalu sibuk akan pekerjaannya. Tepat hari ini, Shaka memiliki waktu yang luang untuk bertemu Kalangga, Bhanu dan juga Elio.

Sudah terhitung tiga minggu Bara dan Kalangga berpacaran. Namun selama itu juga Kalangga menyembunyikan hal itu dari teman-temannya. Bara bilang, nanti ia yang akan memberitahu pada yang lainnya. Kalangga hanya bisa menurut pada ucapan kekasihnya. Sekarang Kalangga sedang bersiap untuk bertemu dengan Bhanu, Elio dan juga Shaka. Tak lupa Kalangga memberi kabar kepada Bara bahwa ia akan bertemu dengan temannya.

Senang rasanya ketika ia ingin berpergian, ada seseorang yang harus ia beri kabar dan juga meminta izin. Mau bagaimanapun, Bara kini kekasihnya.

"Ngabarin sama minta izin Bara udah, sekarang udah rapi juga, tinggal ngabarin Bhanu." Kalangga meraih ponselnya yang ia simpan diatas kasur. Mengetikkan sebuah pesan guna menanyakan posisinya juga menanyakan ingin pergi bersama atau tidak.

Kalangga mengerucutkan bibirnya saat mendapat balasan pesan dari Bhanu. Yang isinya mengatakan bahwa Bhanu akan pergi sendiri dari butiknya.

"Yaudah deh kalo gitu, aku pergi sendiri aja. Pasti Elio sama Shaka juga masing-masing." Kalangga merapikan kembali tampilannya pada pantulan cermin meja rias di kamar.

Suara panggilan masuk terdengar dari ponsel Kalangga. Ia melirik ponselnya, nama kontak dengan emoji love diakhir membuat senyuman sumringah tercetak jelas di sudut bibirnya. Ia menggeser ikon warna hijau dan menempelkan ponselnya di telinga kirinya.

"Halo.."

"Hai cantiknya Bara, udah siap pergi?"

Kalangga mengigit bibir bawahnya menahan gemuruh di dadanya, "udah siap ini, tinggal pake liptint sedikit. Ada apa kok telfon? Ada hal penting?" Kalangga meraih liptint yang ada di meja rias, ia memoles bibirnya dengan benda itu.

"Bara di bawah sayang. Kalo udah selesai ke bawah ya. Bara tunggu.."

Kalangga membulatkan matanya seakan-akan ingin keluar dari tempatnya. "Ihhh kenapa ga bilang kalo mau ke rumah. Tunggu sebentar.." Kalangga menyelesaikan polesan liptint di bibirnya. Ia masukkan liptint tadi ke tas nya, segera turun ke lantai bawah. Bahkan, Kalangga lupa mematikan panggilannya.

Bara yang duduk di ruang keluarga sendirian, tersenyum saat mendengar derap langkah kaki menuruni anak tangga. Pandangannya langsung tertuju pada tangga. Mama Wendy yang sibuk di dapur pun menginterupsi anaknya agar berhati-hati saat menuruni tangga.

"Pelan aja Kak, nanti jatuh kamu tuh ya.." Ucap Mama Wendy.

Kalangga menoleh ke arah dapur saat tiba di lantai bawah. Bibirnya menyunggingkan cengiran khas Kalangga. "Maaf Ma hehe.." Dengan cepat ia menuju ruang keluarga, dimana kekasihnya duduk.

"Ih kenapa kamu ga bilang kalo mau kesini? Aku kan mau main.." Kalangga duduk di sebelah Bara, nafasnya sedikit terengah karena terburu-buru tadi.

Bara hanya tersenyum saat mendengar ocehan si manis, tangannya terulur untuk mengusap pipi gembil milik Kalangga.

"Sengaja ga bilang. Tadi mau ke rumah Nenek, tapi ga jadi. Inget kamu minta izin buat main sama temen, ya sekalian keluar juga kan bisa nganterin kamu." Jelas Bara.

"Jangan suka tiba-tiba gini ah, jantung aku deg-degan terus kalo kamu tiba-tiba kaya gini."

"Hahaha gapapa atuh kan sama pacar sendiri. Udah siap? Ayo Bara anter." Bara berdiri dari duduknya, merapikan jaket yang ia kenakan.

Bandung Dan KamuWhere stories live. Discover now