17 - The Truth Untold

102 11 13
                                    


Di pagi yang mendung, Seungyoun memutuskan pergi dini hari ke asrama polisi tempatnya tinggal dulu. Seluruh anggota tim-nya masih tinggal di sini hingga misi malam itu. Jadi Lee Hangyul harusnya masih tinggal disini juga. Ingat  hanya dirinya satu-satunya yang dinyatatakan hilang malam itu.

Mengambil cermin dan melihat penampilan manisnya pagi ini, Seungyoun tersenyum menyemangati dirinya sendiri sebelum turun membawa bingkisan yang telah ia siapkan sebagai kamuflase untuk penjaga gerbang utama.

"Selamat pagi." Sapanya ramah pada dua pria muda berseragam di pos jaga. Seungyoun mengenali mereka sebagai salah satu junior paling rajin di asrama.

"Selamat pagi. Ada keperluan apa nona?"

"Ah itu, bisakah kalian mengantarkan hadiah ini untuk temanku? Dia bilang dia tinggal disini." 

Seungyoun memulai rencananya.

"Benarkah? Anda tidak ingin menemuinya sendiri? Tidak lama lagi jam berkunjung tiba."

Dengan senyum malu-malu Seungyoun menolak, "Ah aku tidak cukup berani bertemu langsung dengannya."

Kedua penjaga yang mendapati gadis cantik dengan pakaian mahal di hadapan mereka tersenyum malu-malu hendak mengantarkan bingkisan untuk teman prianya di asrama tidak bisa menyimpulkan lebih jauh lagi selain mereka mungkin sebentar lagi akan menghadiri pesta pernikahan mewah milik teman satu asrama.

"Jadi siapa laki-laki beruntung yang harus kami beri bingkisan ini?" Goda mereka main-main.

Seungyoun tersenyum semakin lebar. Dengan kemampuan akting sebagus ini ia harusnya mencoba dunia entertainment. Atau paling tidak menjadi agen khusus pengumpul informasi.

"Lee..... Lee Hangyul." 

Keterdiaman dua pria di hadapannya membuat Seungyoun mendapat firasat buruk tiba-tiba.

"Wae? Apa ada yang salah?" Tanya Seungyoun hati-hati.

"Anda yakin orang yang anda cari adalah Hangyul dengan akhiran Lee?"

"Ya."

Mereka saling melempar pandang seolah tengah berkomunikasi diam-diam. Yang mana menambah kekhawatiran Seungyoun.

"Kapan anda terakhir kali berhubungan dengan Hangyul-sshi?"

"Aaaah itu...... sebenarnya belum lama ini aku dirawat di rumah sakit jadi sudah agak lama sejak terakhir kali kami saling berhubungan."

Hening kembali melanda sebelum salah satu dari dua pria memberi nasehat bijak pada Seungyoun, "Nona sebaiknya anda menjauhi Lee Hangyul. Anda terlihat seperti wanita baik-baik dan terpelajar. Saya khawatir kedekatan kalian akan membawa masalah untuk anda."

Seungyoun mengerutkan kening tak mengerti. "Kenapa begitu."

Tubuh yang mendekat dan suara yang mengecil menandakan semakin akuratnya sebuah berita. Semakin akurat dan berbahaya, semakin tidak boleh disebar luaskan. Atau itulah yang Seungyoun pelajari dari Doyeon. Sekretarisnya yang gemar membicarakan berita terpanas di kantor.

"Lee Hangyul melarikan diri dari kesatuan dan menjadi buronan kedisiplinan." 

Seungyoun terkejut. "Bahkan kabar terbaru kudengar dia bergabung dengan gangster."

Keduanya mengangguk bersamaan seolah membenarkan berita tersebut.

"Jadi dia tidak lagi tinggal disini?"

Keduanya menggeleng.

"Apakah sudah lama sejak dia melarikan diri?"

"Yah kira-kira sudah tiga bulanan."

Red StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang