XI. No matter how impossible it may seem, love will surely find its way.

488 29 0
                                    

Sagara Bhiru Vishaka

Setelah kurang lebih empat bulan yang lalu project di Bali selesai dan memulai pekerjaan di tempat yang bisa gue bilang baru— dengan jabatan yang baru juga. Dari hari pertama gue menginjakkan kaki di kantor ini, sampai hari ini gue masih mendapatkan 'pujian' yang nggak ada habisnya, mungkin orang-orang akan berhenti membicarakan tentang projectBelmond sampai akhirnya gue mendapatkan project yang lebih besar dari Belmond. Tapi, harus perusahaan sebesar apalagi yang menjadi client gue setelah Belmond? Mungkin harus sebesar Mariott International — gue mengaminkan hal ini dalam hati. Nggak ada yang berubah banyak dari pekerjaan gue selain semakin banyaknya proyek yang gue pegang.

Everything went well, tiga kata itu cukup untuk mendeskripsikan kehidupan gue akhir-akhir ini — termasuk hubungan gue dengan Raina. Gue pernah bilang kalau jarak itu bukan masalah untuk kami berdua, karena kenyataannya emang begitu. Gue nggak pernah ada masalah kalau emang harus flight ke Singapore Jum'at malam dan balik lagi ke Jakarta Senin paginya. Gue dan Raina juga nggak pernah mempermasalahkan tentang kesibukan satu sama lain kalau akhirnya kami berdua nggak punya waktu, bahkan waktu untuk memberikan kabar sampai kami berdua mempunyai waktu untuk menceritakan kesibukan yang terjadi di hari itu. Dari dulu, hubungan gue dengan Raina memang selalu semudah itu — namun, gue yang dulu belum terlalu dewasa untuk memikirkan suatu hal yang bersifat jangka panjang ketika berhubungan dengan orang lain.

Tangan gue bergerak dengan cepat menutup laptop ketika mendengar rapat di tutup oleh client gue yang kedua untuk hari ini, masih ada satu lagi setelah jam makan siang. Nggak ada istilah naik jabatan sama dengan berkurangnya beban — semakin dalam kita menyelam, semakin besar juga tekanannya. Target tahunan proyek yang semakin banyak membuat gue harus menerima beberapa client dalam satu waktu,

Dengan jabatan yang baru gue pegang beberapa bulan yang lalu, gue mearget tahunan proyek yang semakin banyak membuat gue harus menerima beberapa client dalam satu waktu, kalau gue masih dengan pendirian 'Target tahunan gue nggak akan tercapai kalau gue cuma mengerjakan satu project dalam satu waktu, apalagi dengan jabatan baru yang gue pegang sekarang.

"Kalau saya boleh tau, Mas Sagara sekarang umurnya berapa, ya?" tanya Pak Bayu, client gue. Biasanya, ada dua kondisi yang biasanya orang berikan ketika menanyakan umur gue. Pertama, ingin memastikan gue lebih muda dari mereka — agar mereka semua bisa memanggil gue sebebas mungkin tanpa ada embel-embel 'Pak' atau sejenisnya. Dan, yang kedua, ingin mengenalkan gue dengan anak atau bahkan keponakan yang bahkan gue ragukan mereka ingat wajahnya seperti apa.

"Tahun ini 27, Pak," jawab gue diikuti dengan senyum simpul.

"Ohh, masih muda ya ternyata," sahut Pak Bayu. Ini ngatain muka gue keliatan tua atau gimana? "Jabatannya Mas Sagara lumayan tinggi soalnya, atau di Signed wajar untuk seumuran Mas Sagara bisa jadi Senior Architect?" jelas Pak Bayu lagi membuat gue menghela napas sepelan mungkin.

Nggak ada jawaban, hanya tawa canggung yang gue keluarkan dari mulut gue. Sebenarnya, gue nggak pernah menutupi siapa keluarga gue, termasuk dengan privilege yang mereka berikan. Menurut gue, hal yang gue berikan ke mereka sepadan dengan jabatan yang diberikan ke gue, fair enough I guess?Gue juga yakin mereka nggak mempromosikan gue sembarangan tanpa ada alasan yang jelas. Kalau yang mereka bahas tentang pendidikan dan ilmu yang diberikan, mungkin emang terkesan nggak adil karena gue bisa mengakses kedua hal itu dengan sangat gampang, tapi... kalau berurusan dengan pekerjaan, nggak sama sekali — gue masih sering merasakan kejam dan galaknya Opa terhadap gue kalau gue nggak melakukan pekerjaan sesuai dengan ideal menurut Opa.

Gue menengadahkan kepala ketika mendengar Pak Bayu mengeluarkan suara lagi. "Mas Sagara sudah nikah?" tanya Pak Bayu membuat gue langsung membelalakan mata kaget.

how far can we go?Where stories live. Discover now