Chapter 6: Pemberontak yang manis

382 64 20
                                    

Chapter 6,
telah direvisi.



Chapter 6,telah direvisi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Aplikasi pemesanan tiket pesawat kerap digunakan Taehyung ketika diberikan waktu cuti, ini kali pertama Taehyung tak menggunakannya.

Setelah memastikan timnya mendapat cuti, Taehyung berdiskusi dengan Shienna. Katanya: kelelahan tim tidak bisa dianggap mudah, mereka manusia, membutuhkan istirahat dan liburan.

Masih ada tim lain standbye, dan memang tim Taehyung memiliki jadwal cuti bersama, itu telah disepakati bahkan sebelum Taehyung menjadi tunangan Shienna.

Shienna sangat-sangat tau: Taehyung menyukai alam, tetapi ia tidak menduga saja berlibur selama dua hari yang dimaksudkan Taehyung adalah bertandang menuju sebuah villa jauh sekali dari keramaian. Taehyung hanya memakai waktu dua hari sementara anggota tim memiliki kesempatan lima hari.

Tiga hari sisanya, Taehyung habiskan bersama Shienna di apartement atau ia bertandang kerumah Shienna. Sekedar mengantar dan menjemput Shienna bekerja ataupun menemani Shienna membeli beberapa keperluan hariannya.

Mobil Genesis GV-80 diparkirkan dibawah pepohonan, terdapat jalanan setapak memiliki pagar dari rumput-rumput liar. Harus dilihat sangat teliti, kalau tidak, pasti hanya sebuah pepohonan liar.

Dibawah dedaunan ada sebuah gembok, setelah Taehyung membukanya ia lekas mengulurkan tangan pada Shienna berdiri dibelakangnya. Raut wajah cemas, bingung dan takut barangkali sedang berkumpul menjadi satu.

Kartier kembar mereka sudah menunjukkan pukul enam kurang lima belas sore, sebentar lagi gelap, dan Shienna hanya tidak mau sesuatu terjadi pada keduanya ditempat tersebut.

"Kita hampir sampai Shienna, tidak apa-apa." Taehyung mengulas senyum, menggenggam tangan Shienna hangat dan menariknya pelan untuk tetap berada disisi Taehyung.

Langkah kaki Shienna mulai menyamakan Taehyung membawa jalan, menelan saliva untuk melirik kanan-kiri, pohon menjulang tinggi-tinggi, meliukkan angin menimbulkan suara membuatnya berdebar. Sepertinya ada sepuluh menit mereka berjalan kaki, sebuah gerbang rerumputan dibuka lagi oleh Taehyung.

"Kita sudah sampai, Shien." Shienna mengikuti arah pandangan Taehyung. Sebuah Villa terbuat dari kayu memanjang, lapangannya luas, sangat terawat. rumput hias, seperti sengaja ditanami disekitar Villa.

Sedikit menanjak langsung menemui sebuah pohon besar, didekatnya ada dua ruang berdampingan. Lalu kursi dan meja dengan intensitas lebih luas lagi, meja pantry, kompor tanam, sebuah kulkas, seperti berada dirumah sungguhan. Kolam berenang dan ruang santai terbuka secara bebas. Shienna sampai tak menyadari mulutnya terbuka, terpukau dengan pemandangan saat ini sekaligus berdecak bangga.

"Bagaimana bisa ada villa ditempat seperti ini? um, maksudku, udaranya sangat menyegarkan. Kau mengetahui tempat ini dari mana Tae?" katanya menghirup dengan tarikan napas dalam. Aroma kayu, air, dan alam menyatu menggantikan polusi kota sering kali masuk kedalam paru.

FiancéWhere stories live. Discover now