Chapter 16: Rahasia Si Wajah Tua

267 46 8
                                    

Taehyung tidak menghitung berapa lama telah ia habiskan waktu berada didalam ruang otopsi, berapa tahun ia lewati, berapa kali matahari telah berganti tugas bersama bulan, atau berapa kali cahaya bulan dikalahkan lagi oleh matahari.

Yang Taehyung tau secara jelas adalah: pekerjaannya akan berakhir begitu ruang otopsi sepi, atau ia akan digantikan oleh orang lain ketika deringan ponsel dan suara diseberang mengatakan sudah cukup untuk sementara atau Yeonjun tidak lagi berlarian kesana-kemari dengan membawa tas besar pada punggungnya. Maka Taehyung bisa beristirahat dari pekerjaannya semakin terasa melelahkan.

Sebulan terakhir, Taehyung merasa ada yang berubah dari dalam dirinya, atau penambahan usia pula membuatnya memiliki kepenatan? Taehyung tak pernah mencari tahu secara serius hal apa menyebabkannya merasa kalau napasnya memberat akhir-akhir ini, sesuatu seperti apa sehingga Taehyung merasa tak bertenaga bahkan hanya sekedar perjalanan dari ruang otopsi ke ruang kerja, atau dari Lomanic menuju apartement.

Suara pintu dibuka dari luar tak membuat Taehyung serta merta menepis tekukan tangan diatas mata dan membuka kelopaknya. Suara berkas diletakkan diatas meja juga tak menggoyahkan Taehyung untuk langsung melihat apa yang Jungkook bawa keruang istirahat mereka.

"Kemungkinan ayah akan tiba pukul tiga dini hari." Jungkook mengambil duduk di sofa berseberangan dengan Taehyung. "setelah membatalkan kedatangannya tiga minggu lalu, ayah akhirnya memiliki waktu datang kemari."

Taehyung mendengar, tetapi haruskah ia menimpali. Maka Jungkook berbicara saja, nanti bagian yang menurut Taehyung wajib ia jawab, pria itu akan membuka mulutnya dan mengeluarkan kalimat meskipun irit.

"Anak-anak tidak mengetahui kalau ayah kemari, kau tidak ingin memberitahunya?" Jungkook tersenyum sinis, apa Taehyung sengaja menyembunyikan kedatangan ayah mereka dari Soobin, Yeonjun, Minji dan Hanni?. "Seokjin hyeong sepertinya sepakat untuk menuruti keinginanmu, Vincent hyeong?"

Meregangkan badan, Jungkook memperhatikan ketenangan Taehyung. "Apa aku sudah mengatakan bahwa sekretaris Haeun mencurigaiku? kupikir itupula alasan mengapa direktur Kang memanggilku keruangannya. Aku tidak ingat, karena terlalu banyak hal ku katakan padamu tapi tidak mendapatkan umpan balik."

Diam-diam Taehyung berkedip dibalik lengannya. "Tapi karena tidak ada bukti dan mereka juga tak mungkin mengatakannya secara terang-terangan mengenai pemasangan cctv untuk mengetahui apa yang terjadi di FaM setelah Shienna menyetujui perubahan tatanan ruang, Haeun dan direktur Kang tidak mungkin menyudutkanku juga. Meskipun wajah sekretaris Haeun tidak bisa disembunyikan kalau dia mencurigai aku yang merusaknya."

Setelah menjemput Ella, Haeun memeriksa cctv tersembunyi yang diseludukan diam-diam ke FaM saat itu. Cctv yang sempat Shienna ragukan apakah benar untuk Lomanic yang berharga, ataukah untuk mencari celah Taehyung nya di rundung habis-habisan.

Tetapi Haeun tak menemukan apa-apa lagi. Koneksi terputus. Ketika ia mengirim orang diam-diam memasuki wilayah FaM, mereka mengatakan cctv yang ada hanyalah cctv dikelola Jungkook. Sementara aksesnya hanya bisa dibuka Jungkook, tak ada alasan membuka riwayatnya menyeluruh sebab FaM dalam keadaan baik-baik saja.

Direktur Kang Soora sempat memanggil Jungkook untuk berbincang. Mengenai pekerjaan Jungkook di FaM dan kesulitan apa mungkin harus Soora turun tangan membantu karyawannya. Wajah polos Jungkook bukan tak semakin dicurigai oleh Haeun. Ia merasa kalau Jungkook mengetahui rencana mereka dan Jungkook dengan sengaja menghancurkan cctv disana tanpa menyisakan apa-apa.

Kendati benar Jungkook adalah pelakunya. Ia mudah saja mengetahui ada yang aneh didalam ruang otopsi. Sudah professional. Hal-hal semacam itu telah Jungkook perkirakan jauh sebelum Haeun memberikan ide bahwa mereka harus memiliki daya kontrol pula. Tepat dihari pertama cctv itu dipasang, Jungkook langsung melenyapkannya.

FiancéWhere stories live. Discover now