꧁ Part 028 ꧂

1.9K 88 1
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

"Apakah kau keberatan dengan itu?" Finnegan menautkan alisnya.

Skyra menyahut, "Tentu saja. Aku merasa risih dan merasa seperti sedang diawasi. Apa tujuan dari kamera-kamera itu? Dan apa yang kau lakukan dengan video-video hasil rekamannya?"

"Tujuannya memang untuk mengawasimu. Video yang sudah terekam akan terhapus dengan sendirinya setelah melewati batas kapasitas yang ada," ucap Finnegan.

Skyra menatap Finnegan dengan serius. "Kenapa aku diawasi? Apakah aku perlu diawasi seketat itu?"

Finnegan menjawab, "Aku tidak ingin kehilangan dirimu. Jadi, aku terpaksa melakukan semua ini untuk selalu mengawasimu di mana pun aku berada."

Skyra menautkan alisnya. Ia menjadi semakin curiga pada suaminya. "Jadi waktu aku mendatangi kediaman Danuarga, Finnegan bisa menemukan lokasiku karena alat pelacak di cincin pernikahan ini. Aku tidak akan membahas tentang alat pelacak di cincin. Lebih baik aku pura-pura tidak tahu saja," ucapnya dalam hati.

"Skyra." Finnegan memegang kedua lengan istrinya, lalu dipeluk. "Aku harap kau mengerti perasaanku. Aku ingin kau tetap berada di sisiku."

Skyra melepaskan pelukan suaminya. "Tapi, kamera itu merekam kegiatan seks kita. Bagaimana jika ada yang menonton. Itu sangat memalukan." Wajahnya sudah memerah karena malu membayangkan jika itu benar-benar terjadi.

"Itu tidak akan terjadi. Hanya aku yang memiliki akses untuk melihat kamera tersembunyi yang aku pasang. Lagi pula itu, kan, di ruang kerjaku. Bodyguard mengurus bagian CCTV," kata Finnegan.

Skyra terdiam. Ia teringat dengan ruangan baru yang ia temukan. Skyra tidak terlalu memperhatikan apakah di ruangan itu ada CCTV atau kamera tersembunyi. "CCTV?" gumamnya.

"Ya, CCTV di dalam dan luar mansion. Di ruangan-ruangan yang umum dilalui orang. Beberapa ruangan pribadi tidak dipasangi CCTV karena mengganggu privasi," sahut Finnegan.

"Oh, okay." Skyra mengerti.

"Apakah kau masih marah?" tanya Finnegan lembut.

"Tidak, sih. Memangnya kau tidak merasa aneh melihat video rekaman dirimu sendiri yang sedang... begitu?" Skyra mengalihkan pandangannya dengan wajah memerah.

"Tidak juga. Tidak buruk untuk dilihat." Finnegan menyeringai.

Skyra mendorong dada suaminya. "Ah, dasar mesum."

Finnegan menahan pinggang istrinya agar tidak pergi. "Kau mungkin tertarik untuk melihatnya. Kau pasti ingin melihat betapa seksinya dirimu, kan?"

"Tidak, terima kasih," tolak Skyra.

Finnegan terkekeh.

Keesokan harinya.

Finnegan berangkat kerja. Naviera juga pergi ke sekolah bersama ayahnya.

Lareina mendapatkan bimbingan lagi dari guru privat.

Skyra memberikan ruang dan waktu untuk Lareina dan guru pembimbingnya. Ia pergi ke ruangan yang kemarin. Skyra memeriksa ruangan itu. Tidak ada CCTV, tidak ada kamera tersembunyi, dan tidak ada alat penyadap suara.

"Baiklah." Skyra mengeluarkan ponselnya. Ia melihat kembali foto alamat yang dituliskan di halaman terakhir kertas-kertas itu.

"Alamat apa saja ini?" gumamnya.

Skyra membawa buku kecil, lalu menuliskan ulang alamat-alamat tersebut ke dalam buku kecil itu. Tanpa pikir panjang, Skyra mengambil kunci mobilnya. Ia pergi ke salah satu alamat di ponselnya tersebut.

NYCTOPHILEWhere stories live. Discover now