꧁ Part 127 ꧂

703 48 1
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Skyra meringis kesakitan. Darah masih saja mengalir dari organ kewanitaannya. Karena guncangan mobil, darahnya semakin banyak ke luar.

Skyra terpaksa memperlambat laju mobilnya. Terdengar suara mobil sport yang melaju dari arah belakang.

Skyra melihat spion tengah. Ia terkejut melihat mobil sport putih di belakangnya. Ia pun terpaksa mempercepat laju mobilnya.

"Kau tidak akan bisa lari, Skyra. Ini jalanan pribadi Adiwijaya. Aku akan mengejarmu!" ucap Finnegan yang mengendarai mobil sport putih itu.

Seekor rusa melintas di depan mobil Skyra. Karena panik dan kaget, refleks Skyra membelokkan mobilnya ke samping. Ia ke luar dari jalur jalanan.

"Mau ke mana dia?" gumam Finnegan. Ia tetap mengikuti Skyra.

Skyra terlihat khawatir saat jalanan yang dilalui semakin turun dan berbatu. Ia tidak memiliki SIM dan belum pernah mengendarai mobil di rute yang sulit seperti sekarang ini.

Mobil sport Finnegan bisa melalui jalanan tersebut tanpa kendala.

Skyra semakin panik saat mobil Finnegan semakin dekat. Ia menginjak gas membuat mobilnya melaju cepat di jalanan menurun itu. Bagian depan mobil menabrak tunggul pohon yang membuat mobil Skyra berguling dan jatuh ke bawah.

"TIDAK! SKYRA!" Finnegan panik dan cemas.

Mobil Skyra berhenti berguling karena tersangkut pada batu besar.

Di rumah sakit.

Finnegan menunggu dengan cemas di depan ruang gawat darurat. Keringat dingin menetes dari dahinya. Kecelakaan Skyra yang terjadi di depan matanya membuat Finnegan syok.

Tak lama kemudian, dokter ke luar dan menjelaskan kondisi Skyra, "Pasien terluka cukup serius. Dia mengalami benturan keras di bagian kepala. Tuan, berdoalah untuk keselamatan istri Anda. Kami akan berusaha sebaik mungkin."

Finnegan menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Karena kondisinya yang cukup parah, Skyra pun harus dirawat di rumah sakit. Finnegan menunggu dengan khawatir.

Yaurez mendatangi rumah sakit setelah mendapatkan kabar dari Finnegan kalau Skyra mengalami kecelakaan.

"Di mana adikku?" Yaurez menarik bagian depan baju Finnegan.

"Dia di dalam," jawab Finnegan.

"Bajingan kau!" Yaurez meninju wajah Finnegan dengan cukup keras.

Finnegan tersungkur jatuh.

"Kau ingin membunuhnya?!" Yaurez menarik kerah Finnegan. "Bangun kau, Berengsek!"

Dua orang perawat pria memisahkan mereka berdua. "Maaf, Tuan-tuan, jangan membuat keributan di sini. Ini rumah sakit."

Akhirnya Yaurez bisa ditenangkan. Namun, ia harus menunggu di lobi agar tidak membuat keributan di depan ruang gawat darurat.

Hadrian dan Sam juga datang ke rumah sakit. Mereka bertanya mengenai kondisi Skyra pada Finnegan.

Finnegan menjelaskannya, lalu ia bergumam, "Ini semua salahku."

Selama beberapa hari Skyra dirawat. Ada saja orang yang datang untuk menjenguk setiap harinya. Entah itu seseorang dari keluarga Adiwijaya atau keluarga Danuarga.

Finnegan tidak pulang. Ia tetap berada di rumah sakit menunggu kabar baik tentang istrinya.

Kondisi Skyra semakin buruk, sehingga ia dipindahkan ke rumah sakit besar Danuarga untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik lagi.

NYCTOPHILEWhere stories live. Discover now