꧁ Part 074 ꧂

1.4K 73 6
                                    

══════════ ꧁꧂ ══════════

Rupanya bodyguard menyadari jika Skyra kabur dari rumah. Ada kamera tersembunyi yang terpasang di beberapa titik. Mereka mengawasi setiap saat di ruangan pengawas. Oleh karena itu, Skyra tidak pernah menyadarinya. Ia mengira jika di rumah Adiwijaya tidak ada CCTV sama sekali. 

Karena kejadian itu, Helga ikut terseret karena kedapatan membantu Skyra. Wanita kepala empat itu menunduk dalam. 

"Aku mengancam Bibi Helga. Jadi, aku yang salah di sini. Saat melihatku yang mencoba kabur, Bibi Helga memperingatkanku untuk tidak nekat. Aku balik mengancamnya. Jika dia tidak mau membantuku membuka pemindai pintu kamar, aku akan butuh diri dengan melompat dari tangga," jelas Skyra yang membela Helga karena ia merasa bersalah. 

Finnegan berdiri di depan mereka berdua. Pria itu melipat kedua tangan di depan dada sembari melihat pada Skyra dan Helga bergantian. 

"Apakah itu benar, Helga?" tanya Finnegan. 

"Iya, benar, Tuan. Saya terlalu takut. Maafkan saya," jawab Helga pelan. Dalam hati, ia menyesali pilihan Skyra yang memilih untuk mengorbankan diri untuk Helga. 

"Kau boleh kembali bekerja, Helga," suruh Finnegan. 

Helga pun membungkukkan badannya, kemudian berlalu pergi meninggalkan kamar Finnegan. Ia berharap Skyra baik-baik saja dan Finnegan tidak menyakitinya. 

Skyra masih menunduk karena ketakutan. Ia meremas ujung bajunya. 

Finnegan berjalan menuju ke pintu. Ia menutupnya membuat suara pemindai berbunyi dan mengunci otomatis. "Kau benar-benar membuatku terkejut, Skyra. Kau harus diwaspadai."

Skyra tidak merespon. 

Finnegan melanjutkan, "Mulai sekarang, penjagaan akan diperketat. Aku tidak akan membiarkanmu ke luar dari ruangan ini. Tidak ada jalan-jalan, tidak ada belanja, tidak ada makan di luar. Kau sudah membuatku kehilangan kepercayaan."

Skyra tetap diam dan menunduk. 

Finnegan mendekat dan berdiri di depan gadis itu. "Dan sekarang... kau harus dihukum, Sayang."

Skyra mundur karena takut. Tentu ia mengerti dengan "hukuman" yang Finnegan maksud. Namun, sesaat kemudian tubuhnya terangkat. Finnegan yang mengangkatnya. Pria itu menghempaskan Skyra ke ranjang. 

Belum sempat Skyra bersuara, Finnegan menindih dan membungkam mulutnya dengan ciuman. 

Skyra berontak. 

Finnegan melepaskan ciumannya. 

Skyra memohon, "Tolong, jangan lakukan sekarang. Rasanya masih sakit."

"Ini hukuman, jadi aku tidak ingin mendengarkan apa pun darimu." Tangan Finnegan menelisik masuk ke dalam kaos yang dipakai Skyra. Ia meremas dada gadis itu. 

Skyra menahan tangan Finnegan agar berhenti meremas dadanya. Namun, Finnegan semakin kasar. Ia juga memasukkan jemarinya ke dalam celana Skyra mencari-cari bagian sensual dari gadis itu. 

"Jangan dimasukkan! Sakit!" jerit Skyra. 

Terdapat percikan darah di jemari Finnegan yang barusan di masukkan ke dalam lubang intim Skyra. 

"Masih berdarah," gumam Finnegan. Ia mengambil botol pelumas dari dalam laci. 

Finnegan melucuti celana Skyra. Ia menuangkan minyak pelumas itu ke bagian intim Skyra. 

Tanpa membuka pakaian, Finnegan hanya menurunkan resleting celananya. Ia sudah tidak tahan dan memasukkan kejantanannya ke dalam tubuh Skyra. 

Skyra meremas sprei. Pelumas itu tidak ada gunanya. Ia masih terlihat kesakitan. 

NYCTOPHILEWhere stories live. Discover now