4. penderitaan

376 43 26
                                    

~Author

Dengan langkah tertatih Leo masuk ke rumah nya, ia pulang di antar oleh Gyumin tapi Gyumin langsung pulang tidak ingin mampir terlebih dahulu.

Di rumah ia bertemu dengan bibik, sebab bibik lah yang membuka pintu untuk nya masuk.

"Eh Den Leo kaki nya kenapa? Sini bibik bantu" ucap bibik itu sambil membantu Leo berjalan ke dalam rumah nya.

"Gapapa bik, biasa tadi sempet lari-larian akhirnya tersandung deh" ucap Leo

"Lain kali hati-hati atuh Den, kasian sampai pincang gini. Aden mau istirahat di mana? Nanti biar bibik periksa dan bantu bersihin lukanya" ucap Bibik

"Eh gak usah bik, udah di bersihin kok tadi di sekolah, ini udah gak papa kok paling nanti di bawa istirahat udah langsung sembuh"ucap Leo

"Oh, yasudah deh, ini mau langsung ke kamar?"

"Iya bik"

Tak lama akhirnya mereka sudah sampai di kamar Leo, meski tadi sempet kesusahan menaiki tangga tapi dengan bantuan bibik akhirnya mereka sampai juga.

"Makasih bibik" ucap Leo yang sudah terduduk di atas ranjang nya.

"Iya sama-sama den, Aden mau di bawain apa?"

"Gak usah bik, nanti aja" ucap Leo ia hanya ingin istirahat saja untuk hari ini rasanya sangat melelahkan.

"Baik lah, ya udah bibik langsung balik ke dapur ya, nanti kalau ada perlu sesuatu langsung panggil bibik aja" ucap Bibik dan di angguki kepala oleh Leo dan bibik itu langsung keluar dari kamar.

*****

Di malam harinya mereka semua sudah berkumpul di meja makan termasuk Nita sendiri yang baru pulang dari kantor. Seperti biasa makanan sudah di siapkan oleh bibik sebelumnya.

"Bik Leo mana ya? Kok belum turun buat makan malam?" Tanya Zayyan, sebab ia sepulang dari kantor tadi belum sempat bertemu dengan adik bungsunya itu, seperti nya adiknya itu belum keluar dari kamarnya.

"Den Leo ada di kamar kok, tadi bibik yang anterin, tapi kasian den Leo kakinya pincang, katanya sempet kesandung tadi pas di sekolah" ucap Bibik terus terang.

"Hah! Kaki Leo pincang? Kenapa gak dari tadi bibik bilang ngin ke Zayyan. Zayyan harus periksain" ucap Zayyan yang hendak bangkit dari meja makannya, namun tangannya di tahan oleh Sing dan Nita pun berucap.

"Zayyan selesai kan dulu sarapan mu baru urusin orang lain. Lagian Leo cuman pincang doang pun di manjain, duduk gak sekarang!" Ucap Nita tegas.

"Orang lain mama bilang? Leo itu adik Zayyan, Ma, anak kandung Mama juga, bisa-bisanya Mama anggap dia orang lain" ucap Zayyan tak habis pikir dengan ucapan mamanya itu, kalau tidak tangan nya yang di pegang Sing mungkin ia akan cabut dari meja makan itu.

"DUDUK GAK SEKARANG!!" ucap Nita dengan suara yang lantang. Sing memberi kode ke Kakaknya untuk menyuruhnya duduk, akhirnya dengan rada bad mood Zayyan pun kembali duduk.

Di kamar Leo ia dapat mendengar keriuhan di bawah, ia sedih mendengar Abangnya harus berdebat dengan Mama hanya Karna dirinya.

Dengan langkah tertatih Leo pun mulai keluar dari kamarnya. Dengan langkah sangat pelan-pelan ia pun turun dari tangga itu. Tangan kanannya terus memegangi lututnya yang terasa sakit untuk di buat jalan.

"Leo, Lo gak papa dek?" ucap Zayyan yang menyadari kehadiran Leo dan ia langsung menghampiri Leo yang masih ada di anak tangga.

"Gak papa kok bang, cuman sedikit nyeri aja di bagian lutut" ucap Leo

3 SIBLINGS || XODIAC Where stories live. Discover now