6.Tak terima

295 40 7
                                    

~Author

Bel sekolah sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, semua murid bisa di pastikan sudah berada di dalam kelas masing-masing. Namun berbeda dengan ke tiga siswa kelas 10 ini mereka tengah berada di ruang UKS untuk mengobati salah satu temannya yang mendapatkan luka memar di pipinya akibat berkelahi dengan kakak kelas.

"Ssshhh ssshhh Aaw sakit goblok" ucap Gyumin spontan memukul tangan Davin saat lukanya di tekan oleh Davin. Padahal niatnya baik ingin mengobati luka temannya saja, tapi malah berakhir mendapatkan sebuah umpatan dari temannya ini.

"Lo ngatain gue goblok, emangnya Lo sendiri pinter?" Ucap Davin yang tak terima di katain goblok, padahal ia niat hati ingin mengibati memar nya saja tapi malah berakhir ia mendapat sebuah umpatan.

Melihat Gyumin dan David yang adu bacot itu, Leo pun semakin di buat merasa bersalah atas apa yang terjadi hari ini.

"Maaf ya Gyumin, gara-gara gue Lo jadi luka gini" ucap Leo yang tak enak hati, ia tau pasti ini semua ulah saudaranya yaitu Sing, pasti kakaknya itu ber niat hati ingin ngerjain dirinya tapi malah berakhir Gyumin yang kena akibat terlalu membela dirinya.

"Kok Lo malah minta maaf? Ini semua bukan salah Lo kali, tapi emang brengsek aja tuh si kakak kelas kita, pokoknya lain kali mereka gak bisa gituin kita, gue gak terima" ucap Gyumin sambil mengepalkan telapak tangan nya, sepertinya amarahnya masih terlalu membara dan sulit untuk di reda.

"Udah-udah pokoknya kejadian hari ini cukup di jadikan sebuah pembelajaran. Buat Leo Lo gak boleh terlalu sabar apabila mendapatkan sebuah perlakuan seperti itu kalau gak mau di incar terus, tapi gue yakin setelah kejadian hari ini mereka pasti bakalan gak akan tinggal diem.
Dan buat Lo Gyumin lain kali kalau mau ngomong sama orang yang lebih dewasa dari kita apalagi itu kakak kelas kita, Lo itu harus tau tentang sopan santun jangan langsung emosian, gue tau Lo gak terima dengan perlakuan mereka tapi dengan cara Lo cepat terpancing emosi seperti itu pasti mereka bakalan tambah senang buat ngerjain kita lagi di hari-hari selanjutnya" ucap Davin ia telah mendengar semua cerita tentang pertikaian tadi, meski ia tidak menyaksikan nya secara langsung tapi ia paham dengan sifat Gyumin yang cepat terpancing emosi.

"Ini emang salah gue, maaf ya dengan kehadiran gue di dekat kalian malah bikin kalian ikut-ikutan di incar mereka" ucap Leo refleks seketika sebab ia bener-bener tidak enak hati dengan kejadian ini.

"Ha! Maksud Lo apa? Lo udah kenal mereka sebelumnya?" Tanya Gyumin ia merasa aneh dengan ucapan Leo yang seakan ambigu itu.

"Eng enggak kok gue gak kenal mereka sebelumnya, tapi gue tau pasti mereka sebenernya ngincar gue bukan kalian"

"Lo kenapa bisa beranggapan seperti itu? Sedangkan kita baru kenal mereka baru beberapa hari ini" ucap Gyumin yang terus mencerca Leo agar ia bisa mendapatkan Jawaban yang memuaskan.

Leo merasa semakin ia bersuara maka semakin ia bingung cara menjelaskan nya, ia tidak tau harus memberi penjelasan seperti apa lagi kali ini, ia takut rahasia nya terbongkar dan berakibat Sing malah marah padanya.

"Lo kenapa jadi diem aja?" Tanya Gyumin yang pertanyaan belum kunjung dapat jawaban.

"Eh, kaki Lo gimana sakit gak Akibat tersandung tadi?, Gue tau pasti sakit kan? Sini gue obatin" ucap Davin ia bisa baca dengan gerak gerik Leo yang risih dengan pertanyaan Gyumin, ia tau Leo menyembunyikan sesuatu yang mungkin tidak ingin ia ceritakan saat ini. Sebab dari itu ia ingin mengalihkan pembicaraan agar Leo bisa bebas dari pertanyaan Gyumin.

"Enggak papa kok, cuman lecet sedikit aja" ucap Leo sambil memegang lutut kakinya.

"Nah sini biar gue obatin aja, kalau didiemin kan gak bagus entar malah infeksi loh" ucap Davin, meskipun ia baru pertama kali bertemu dengan Leo tapi entah mengapa ia ingin lebih dekat lagi dengan nya.

3 SIBLINGS || XODIAC Where stories live. Discover now