9.menghindar

301 39 10
                                    

~Author

Zayyan pulang dengan tergesa-gesa malam ini. Tadi ia sudah mencoba menghubungi bik Siti untuk menyuruhnya menjaga Leo. Kali ini tidak seperti biasanya ia kini pulang dengan perasaan panik dan rasa cemas yang berlebihan tentang kondisi fisik adiknya Leo. Hal ini pun membuat sang mama menatapnya heran.

"Ada apa kamu ini Zayyan? masuk rumah gak ada kata permisi-permisi nya sama sekali, malah nyelonong masuk gitu aja mana sopan santun mu itu" ucap Nita yang sedari tadi memperhatikan gelagat Zayyan.

"Mama, Leo mana mah?" Tanya Zayyan to the point

"Kamu ya! ucapan mama tidak di hiraukan malah anak itu aja yang ada di pikiran kamu" ucap Nita tegas

"Maafkan Zayyan mah, Zayyan salah" ucap Zayyan sambil menundukkan pandangan nya, namun setelah itu ia langsung meninggalkan mama nya dan beranjak pergi ke kamar Leo.

Sesampai di kamar Leo ia coba untuk mengetok pintu kamar itu terlebih dahulu.

Tok,,, tok,,,, tok,,,,!

"Leo! Ini Abang, Abang udah pulang" ucap nya, namun tidak mendapatkan sautan apapun dari sang pemilik kamar.

Zayyan kembali mengetuk pintu itu, sebab tidak ada pilihan lain karna pintu kamar itu terkunci dari dalam.

Tok tok tok!

"LEO, ABANG PULANG LEO" ia pun terpaksa menaikkan nada suaranya sebab ia berfikir Leo sudah tertidur, namun prasaan nya tidak tenang apabila ia tidak melihat kondisi Leo terlebih dahulu.

"LEO, KALAU LO GAK MAU BUKA ABANG DOBRAK NIH PINTU" ucap Zayyan lagi dan ia tanpa berfikir panjang pun langsung mencoba untuk mendobrak pintu itu.

Hal ini membuat semua penghuni rumah itu merasa penasaran dan akhirnya menghampiri Zayyan.

"Ada apa lagi kamu Zayyan? udah malam bukannya istirahat malah bikin ribut aja" ucap Nita namun Zayyan tidak menghiraukan ucapan mama nya itu, ia terus terfokus untuk mendobrak pintu kamar itu yang tak kunjung terbuka.

"Den Zayyan" tegur bik Siti yang baru tiba.

"Bik apa ada kunci cadangan?" Tanya Zayyan.

"Ti__Tidak ada den" jawab bik Siti sambil terus di plototin oleh nita. Sebenarnya ia tau di mana kunci cadangan itu, namun sepertinya Nita tidak ingin ia memberi tau hal itu.

"Udah lah kak, palingan dia udah ketiduran itu" ucap Sing

"Sing, bantu kakak buat dobrak pintu nya" ucap Zayyan

"Apa-apaan sih kamu Zay! Ngapain coba harus ngerusakin pintu segala palingan besok pagi udah keluar tuh anak, nyari kerjaan aja" ucap Nita

"Zayyan harus mastiin keadaan Leo mah, dia tadi di sekolah berantem sama kakak kelas nya dan Zayyan harus nanyain siapa pelaku pengeroyokan itu" ucap Zayyan, kemudian kembali mendobrak pintu kamar Leo yang tak kunjung terbuka.

"Cukup Zayyan hentikan, MAMA BILANG BERHENTI-BERHENTI. Anak nakal seperti dia gak perlu di kasihani, udah cukup gak usah pedulikan dia, istirahat sana" ucap Nita dengan suara lantang menyuruh Zayyan agar segera berhenti mendobrak pintu kamar Leo.

********

Di dalam kamar Leo terduduk di balkon, menatap ke atas betapa indahnya langit malam yang di hiasi bintang-bintang dan juga cahaya bulan yang terang menambah akses keindahan. Meski di luar kamar nya sangat gaduh namun ia hanya mengacuhkan nya saja. Ia bukan nya tidak mau untuk menemui Abang nya akan tetapi ia bingung harus memberi jawaban apa nantinya soal kejadian tadi dan ia kebingungan harus merangkai kebohongan apa lagi, sabab dari itu ia berusaha untuk menghindari Abang nya itu terlebih dahulu.

"Maafin Leo Bang, maafin Leo yang udah bikin Abang khawatir, bukannya Leo tidak mau menemui Abang tapi Leo masih mau menghargai perasaan Sing selaku saudara kita" monolog nya sendirian sambil menenggelamkan kepalanya di lipatan paha nya.

"Hanya ini yang bisa leo lakukan agar keluarga ini tidak saling berantem. Terkadang Leo juga merasa capek Bang di saat terluka namun tidak ada tempat untuk bercerita" monolog nya lagi sambil menyeruput secangkir kopi yang sudah dingin sebab sudah sedari tadi ia meminta bik Siti untuk mengantar kan segelas kopi ini untuk teman bergadang.

Ia mengecek handphone nya ternyata ada notif chat grub, ya ia dan temen-temen nya sengaja bikin grub chat agar memudahkan mereka untuk berkomunikasi satu sama lain dan agar membuat mereka semakin dekat lagi.

(BFF grub)

Gyumin
Guys kalian berangkat sekolah jam berapa besok?

Davin
Jam 07 seperti biasa

Gyumin
Leo mana sih, kok gak nimbrung, apa dia udah tidur kali ya?

Davinn
Iya lah anak baik mah jam segini udah tidur gak kayak Lo sibuk main game Mulu sampai pagi

Gyumin
Kayak Lo gak aja

Leo membaca satu persatu chat dari teman-temannya itu, ia merasa terhibur dengan kedua teman nya itu dan ia juga sedikit bisa tersenyum kembali dan bisa melupakan masalah apa yang telah terjadi.

*****

"Kak, udah kak Sing gak mau Kaka terluka, kakak pasti capek kan baru pulang dari kantor, kak Zay langsung istirahat aja, lagian Leo tadi udah di rawat ma bik Siti kok, jadi pasti dia udah mendingan. Mending ketemu Leo nya besok pagi aja ya" ucap Sing agar ia bisa menghentikan aksi Zayyan yang terus-terusan berusaha mendobrak pintu kamar Leo.

"Zay, dengerin tuh kata adik kamu" ucap Nita sekali lagi.

"Leo.. dek, buka pintunya Abang mau ngecek keadaan adek, adek baik-baik aja kan?" Ucap Zayyan sambil menggedor-gedor kan pintu itu sebab ia tidak sanggup lagi untuk mendobrak nya sendirian.

"Den Leo udah mendingan kok, dia udah bibik rawat tadi sore, jadi den Zayyan gak perlu terlalu khawatirin dia, biarin den Leo istirahat agar besok dia kembali membaik" ucap bik Siti

"Makasih bik, makasih udah ngurusin Leo. Bener kata bik Siti Zayyan harus ngasih waktu buat Leo bisa istirahat" ucap Zayyan pasrah.

"Nah kek gitu kek sedari tadi, kan gak perlu pakek nyakitin badan sendiri hanya buat anak yang gak tau diri kayak dia" ucap Nita dan langsung pergi dari situ.

"MAa, berhenti ngatain Leo anak gak tau diri, dia adik Zayyan dan anak mama juga sampai kapan pun Zayyan gak akan terima kalau Leo di katain dengan kata-kata yang tidak pantas seperti itu" ucap Zayyan yang memperhatikan punggung mama nya yang perlahan mulai menjauh.

"Den udah Den, mending Aden langsung ke kamar bersih-bersih dan istirahat yah" ucap bik Siti

"Kak Zay,,,,," belum selesai ia berucap namun langsung di potong oleh Zayyan.

"Apalagi Sing? Kakak capek jangan gangguin kakak" ucap Zayyan dan langsung pergi ke arah kamarnya.

Hal itu membuat Sing merasa sangat geram, bisa-bisanya yang ada di otak kakak nya itu hanya Leo saja dan slalu mengabaikannya begitu saja, bahkan ia ngomong pun tidak mau di dengar.

"Sial, ini semua gara-gara tuh bocah tengil gaak tau diri" monolog nya sangat pelan.

"Bik, rekaman cctv yang di ruang tamu udah di hapusin kan? Jangan sampai kak Jay ngecek CCTV dan ngelihat semua nya"

"I_iya udah kok den, bibik udah hapusin rekaman cctv yang ngerekam aksi den Sing dan den Leo tadi sore"

"Bagus, dan ingat satu lagi jangan sampai ada satu katapun yang keluar dari mulut bibik tentang kejadian tadi sore dan jangan sampai keceplosan Karna yang tau kejadian tadi hanya Leo bibik dan Sing, apa bila kak Jay tau,,,, tau sendiri akibatnya" ucap Sing ngasih peringatan ke bik Siti agar ia tidak berani untuk mengadu ke Zayyan soal peristiwa tadi sore.

Bik Siti hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anak majikannya itu yang tak ada habis-habisnya untuk ngerjain adiknya sendiri.


💚💚💚💚


Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara NGE vote dan komen supaya Author bisa makin semangat buat ngelanjutin cerita ini. Thank for reading Sobliss 💚

3 SIBLINGS || XODIAC Where stories live. Discover now