7.Egois

297 37 7
                                    

Budidayakan vote terlebih dahulu untuk menghargai Author yg sudah capek ngetik 🤧

~Author

Dengan aksi nekatnya mengendarai motor dalam keadaan kaki terpincang sebelah, namun kini ia berhasil sampai di rumah dalam keadaan baik-baik saja. meski ia sempat berhenti di beberapa tempat tadi di tepi jalan, karena kakinya sesekali ia merasa nyeri yang berlebihan sehingga ia sulit untuk mengontrol laju motor nya, alhasil ia memilih untuk menepi sesekali saat di mana kakinya merasa nyeri berlebihan.

"Alhamdulillah, akhirnya gue bisa nyampe juga di rumah" ucapnya sambil melirik jam tangan yang menunjukkan pukul 16:30 dan ia dengan cepat langsung memarkirkan motor kesayangan di bagasi.

Sekarang ia beranjak untuk masuk ke dalam rumah sebab ia merasakan capek yang amat capek, sehingga ia perlu untuk beristirahat sejenak untuk memulihkan rasa capeknya.

Namun sesaat ia berhasil membuka kenop pintu rumahnya, dengan gerak cepat tiba-tiba ada seorang pria tampan yang menggenggam kerah bajunya dan langsung di tarik menuju ke ruang tamu.

"Sing, Lo kenapa?" Tanya Leo yang tak mengerti dengan perlakuan Sing yang tiba-tiba berlaku kasar padanya.

Namun tanpa menghiraukan pertanyaan dari Leo, Sing langsung saja memukuli Leo berkali-kali tanpa kata permisi.

Bugh

Bugh

Bugh

Pukulan demi pukulan itu mendarat di perut maupun pipinya, Leo hanya pasrah tanpa perlawanan, sebab ia sudah kehabisan energi untuk membalas pukulan itu.

Kemudian Sing membekap mulutnya kencang lalu mengucapkan.

"Maksud Lo apa tadi di sekolah? Udah merasa jadi jagoan sekarang! Seenaknya nyari perkara sama temen-temen gue! Bilangin tuh ke teman Lo juga gak usah sok jadi jagoan, karena kalian  gak tau lagi berhadapan sama siapa!" ucap Sing dengan nada penuh amarah dan penuh penekanan di setiap kata yang ia ucapkan.

Jujur saja Leo saat ini sudah sangat-sangat capek dan lelah, tubuh nya seakan sudah terus-terusan berontak ingin istirahat, ditambah ia harus berhadapan dengan Sing lagi.

"Taa... tapi kan, ii..tu salah teman lo  sendiri, kan dia yang nonjok temen guu..e, trus letak salah kitanya di mana? plis kalau emang lo dendam sama gue udah cukup gue aja gak usah bawa-bawa temen gue, mereka gak tau apa-apa saat ini" ucap Leo, namun seakan membuat Sing semakin emosi mendengar pembelaan yang di lontarkan oleh saudara nya ini.

"Tetap aja lo dan teman lo itu yang salah, kalian yang nyari perkara duluan aaahhh! Bisa-bisanya Lo tanya letak kesalahan Lo pada di mana ha!" ucap Sing semakin di buat emosi dan akhirnya kembali memukuli saudara nya ini.

Bugh

Bugh

Bugh

Sing kembali memukul Leo trus menerus tanpa kata ampun, ia seakan bener-bener tidak akan melepas saudaranya ini untuk saat ini.

Namun tiba-tiba bibik muncul dari arah dapur dan melihat aksi Sing yang berkelahi dengan Leo. Ia langsung menghampiri keduanya dan ingin coba melerai.

"Den Sing udah den, jangan berantem den kalian itu saudara seharusnya bisa akur dan menjaga satu sama lain tapi ini kenapa malah jadi berantem den"

Sing tidak peduli dengan perkataan Bik Siti, ia masih terus melayangkan pukulan demi pukulan itu di pipi mungil Leo.

Bugh

Bugh

Bugh

"Udah cukup kasian den Leo, kalau masih gak mau berhenti bibik akan telpon Den Zayyan!" ucap bibik yang tak tega melihat Leo yang hanya bisa pasrah di pukuli Sing bertubi-tubi dan syukur dengan ucapan itu bisa berhasil membuat Sing melepaskan Leo.

3 SIBLINGS || XODIAC Where stories live. Discover now