14

860 149 14
                                    

Cuaca yang cerah, bukan?

Matahari bersinar, burung berkicau, tawa anak-anak di sepanjang jalan seakan menebar virus bahagia..

Lalu kenapa terdapat awan gelap mendung petir badai di atas kepala Minghao?

Kenapa hari baik ini tidak dirasa oleh pria manis kita yang jarang berekspresi tapi hari ini dengan jelasnya menampakkan raut wajah kesal sedih kecewa serta aura negatif lainnya?

Well.. mungkin.. karena.. Jun tidak berangkat bersamanya hari ini?

Yap. Pria itu tiba-tiba saja bilang tidak bisa jemput Hao karena harus pergi sangat pagi.

Alasan konyol, satu.

Siangnya saat istirahat, pria itu tidak bisa ditemukan dimana pun. Saat Hao telepon tanya keberadaannya, Jun bilang ia belajar di perpustakaan untuk ujian akhir nanti.

Alasan konyol, dua.

Apa Hao tidak coba cari tau kebenarannya? Tidak. Tidak boleh. Karena menurut Jun itu akan mengacaukan konsentrasinya saat belajar.

Alasan konyol, tiga.

Bagaimana Minghao tidak muak, coba?

Jelas sekali kan kalau 'kekasih'nya ini sedang menghindari Minghao mati-matian?

Ada apa? Balas dendam kah? Karena dulu Minghao juga menghindarinya? Tapi atas dasar apa-

"Hei."

"...?"

"Senior Hao belum terdaftar."

"Daftar?"

"Farewell party Osis angkatan mu, senior. Kita akan menginap di gunung besok dua hari dua malam."

"Aku.. lupa."

"Tidak apa. Aku bawa form-nya. Tinggal tanda tangani saja kalau setuju, lalu bawa baju ganti. Besok pulang sekolah langsung berangkat."

Oh. Bagus juga.

Mumpung Jun sedang tidak ingin menemuinya, jadi kenapa Hao tidak fokus ke hal lain dulu, kan?

"Okay. Aku tanda tangan."

Nah, dunianya bukan tentang Jun seorang. Ia juga bisa sendiri. Jadi tidak masalah.

Tidak akan ada masalah, pasti.

--

Junhui
02.45 AM

Aku hari ini berangkat duluan lagi, Haohao. Maaaaaff..

Apa perlu dibalas?
Tidak.
Sama sekali tidak.

Minghao lebih memilih fokus mengemasi barang saat bangun dari tidur, ketimbang membalas pesannya Junhui.

Ia juga tidak perlu menanyai keberadaan Jun sepanjang hari. Kepalanya sedang berusaha tidak memedulikan sosok tersebut sebab ya.. ini kan yang Jun mau? Jadi dia bisa apa?

Meskipun jauh dalam lubuk hatinya ia ingin sekali pamit ketika barisan bus di halaman terlihat jelas.. ketika bel pulang sekolah menandakan waktunya pergi ke tempat nan jauh.. tetap saja Minghao tidak bisa menuruti kemauan kecil tersebut.

Sebab baginya tidak logis mementingkan rasa egois ini padahal Jun memang sedang ingin dijauhi.

"Senior Hao?"

"Ya?"

"Kau baik-baik saja?
Kau terlihat cemas."

"..ya. aku baik."

Jawabnya seraya melangkah ke mobil. Memilih duduk di barisan kedua, menempel pada jendela berharap ia menemukan sosok yang bisa ia beri lambaian tangan di bawah sana.

I Dislike My Boyfriend [JunHao BxB]Where stories live. Discover now