15

897 142 13
                                    

Kadang memang harapan tidak sesuai kenyataan.

Lagian salah Jun juga sih yang menganggap remeh penginapan ini seakan bisa dibelinya secara cash detik itu juga. Maka ketika maksud yang diutarakannya pada pemilik villa dibalas dengan gelengan dan permintaan maaf, hanya ada cemberut yang menghiasi wajah si dominan.

Apapun yang Hao katakan, tidak mempan untuk mengembalikan mood Junhui malam ini.

Yaa kita tau bagaimana seorang Minghao. Pasti tidak akan ada yang tertarik dengan kata-katanya mau semanis apapun dia mencoba, benar kan?

"Anggap saja kau kurang beruntung, Jun."

"Um.. setidaknya pembimbing osis masih mau mengijinkan mu tidur di sini."

"Apa kau masih kesal? Aku cuma tanya, sih."

Setelah sekian dikit basa basi yang diusahakan, akhirnya Minghao menyerah. Ia tidak bisa buat Jun yang berada di sisi kasur berbalik badan menghadapnya.

"It's okay. Aku mau pulang sama kamu besok, so-"

"Haohao."

"..ya?"

"Kalau aku tidak datang, apa itu berarti kau akan satu kasur dengan orang ini?"
Tanya Jun, lengkap dengan alis bertaut kala mendongak, menoleh ke belakang hanya untuk melirik tajam sosok asing yang memisahkan dirinya dan Hao di ranjang besar tersebut.

"Aturannya begitu, aku tidak mungkin membantah."

"Kau sudah punya kekasih, tapi kau tidur dengan orang lain??"

"Bukan tidur yang tidur, kan? Jadi tidak masalah."

"Tentu saja masalah, aku cemburu??!"

"..cemburu?"

"Iya!"

"...."

"Ah terserah!
Pokoknya besok kamu harus pulang dan tidur berdua dengan ku!"

"Junhui."

"Apa?!"

Sensi sekali.

"Kenapa kau harus cemburu?"

"Tidak tau."

"Lagi pula, apa itu cemburu?"

"Tidak tau!"

"Apa kau cemburu pada ku atau pada orang ini?"

"Tidak tau, Hao!!"

"Apa aku bisa cemburu juga?"

"....."

"........."

Tidak tau..

Tapi tunggu. Kalau seandainya Minghao bisa cemburu.. akan seperti apa dia? Apa bisa lebih ekspresif? Atau hanya dipendam sendiri?

Nah, Jun. Kau terlalu berimajinasi. Seorang Minghao cemburu padamu adalah keajaiban dunia. Terjadi saja belum tentu, jadi jangan coba-coba dibayangkan takutnya kecewa.

Kalau saja semesta mendengar doanya malam ini, bolehkah ia minta untuk memimpikan seorang Minghao yang cemburu saat tidur nanti?

Setidaknya.. mungkin.. itu akan membuat mood Junhui membaik.

A dream about someone who doesn't love you but feels jealous for you.. lol sounds cute.

--

Pukul sepuluh pagi. Minghao menepati janjinya pada Junhui sehingga dengan terpaksa pamit pada seluruh teman osis. Tidak perlu alasan lagi, kawan satu organisasinya tau dan memberinya seribu maklum. Senyum tulus menghiasi lambaian tangan mereka pada Minghao yang entah kenapa kala itu terlihat sangat ceria di hadapan teman-teman.

I Dislike My Boyfriend [JunHao BxB]Where stories live. Discover now