#8 Teman baru

114 98 16
                                    

Sedari datang ke Rumah, Eric terus menatap Livana. Dia seakan seperti sedang merasa kebingungan, Eric juga tidak mau jauh - jauh dari Livana.

Dengan rasa kesalnya, Luke menyingkirkan Eric dan dia langsung terjatuh di lantai.

"Gak usah begitu, bersikap kaya biasa saja. Jangan ngebuat Livana risih," Tutur Luke menjelaskan.

"Cih, IYAAA. Maaf, Livana."

Luke menghela napas, "Livana, dia Eric. Kita teman dari kecil."

"Ah, begitu rupanya," Ucap Livana.

"Hehee, kakak yang waktu itu kan? Wajar sih kalau Luke suka samamu, soalnya kamu itu Auranya positif."

"Tunggu, kakak?!! Gila! Sadar diri, tuaan dirimu."

Livana hanya bisa berdiam diri, dari dua orang Vampir yang sedang bertengkar. Livana jadi seperti pajangan dan mereka tidak menghiraukannya.

Sedikit kesal mendengar ocehan mereka, Livana berteriak kencang sehingga mereka tercengang dan menoleh dengan rasa herannya.
Livana tersenyum, namun di dalam senyumannya terselip kekesalannya.

"Kalian berdua, kalau mau bertengkar aku sarankan di luar saja!"

"M--maaf," Ucap mereka.

-----------

Beberapa hari selepas itu, Livana sedang di Luar sambil menyirami tanaman yang ada di Rumahnya.

"KAKAK!" Suara itu membuat Livana kaget. Dia perlahan menghampiri Livana.

"Eric? Apa yang kamu lakukan siang hari begini? Bukannya, itu berbahaya?"

"Kak, Vampir itu bisa kok keluar di siang hari. Hanya saja tidak bisa sesering itu, karena Vampir juga perlu menyembunyikan Identitasnya."

Livana terdiam sekejap, dan teringat dengan ucapannya saat itu. Sebenarnya, perlakuan Eric juga jadi sedikit berbeda.

"Hey, saat itu kamu kan yang menyuruh Luke untuk membunuhku?!" Livana mengucapkan itu sembari menatap tajam Eric.

"Iya. Tapi setelah itu aku merasa kaget sekali, karena Luke tiba - tiba bercerita bahwa dia sudah menjadikan kamu sebagai Istrinya. Luke selalu menceritakan padaku, sedalam apa dia mencintaimu. Jadi, aku memutuskan untuk tidak mencampuri urusan Luke."

Setelah mengucapkan itu, Eric menarik perlahan tangan Livana dan berjalan masuk ke dalam Rumah.

Eric berdiri dan memakai Celemek ke tubuhnya, Eric berkata, "Kak, aku bisa masak loh. Kalau pun aku tidak pernah memakan masakanku, tapi menurut orang - orang masakanku enak sekali."

"Wah, apa benar itu? Kalau begitu, aku ingin mencobanya."

Livana duduk dari jarak yang lumayan dekat ke dapur, Livana melihat cara Eric memotong bahan masak dan dari cara memasaknya, sepertinya Eric memang pandai dalam hal ini.

Sesudah menunggu, Eric menyajikan makan dan mempersilakan Livana untuk mencicipinya.
Ketika Livana mencobanya, spontan Livana berkata, "Ini enak sekali."

Eric memperlihatkan wajah bangganya, dia pun menemani Livana sampai selesai makan.
Lalu karena ada beberapa urusan, Eric langsung berpamitan pada Livana.

"Sampai jumpa, Kakak!" Eric melambaikan tangan dan pergi.

Ketika Livana membalikkan tubuhnya, ada seseorang tengah berdiri, "Hm? Kenapa bajingan itu ada di sini?" Luke mengatakan itu, dengan suaranya yang sedikit berat, karena dia baru bangun tidur.

"Luke, dia cuma mampir dan membuatkan masakan untukku."

Tanpa mengatakan apa pun, Luke menarik Livana masuk ke Kamar dan memeluk Livana dengan erat.

"Jangan pergi, temani aku di sini."

"Baik," Livana menjawab, lalu pelan - pelan mengusap rambutnya.

***

Gimana? Lanjut gakkkk?

Have a nice day!
Jangan lupa follow dan vote juga

Makasih ✿

Vampire's Wife [END]Where stories live. Discover now