#9 Luke cemburu

126 102 28
                                    

Di siang hari yang terik, Livana sedang berjalan pulang dari Kota. Ia berjalan sambil memandangi sekitar, sehingga Livana tidak sengaja menubruk Bahu seseorang, sontak Livana segera berkata, "Maaf."

Tidak ada jawaban dari orang itu. Karena melihat orang itu pergi, Livana melanjutkan perjalanannya sambil merasa heran dengan perlakuan orang tadi.

Baru saja sampai di depan pintu Rumahnya, Ia sudah di sambut dengan dua orang Vampir yang sedang berkelahi.
Karena sedikit muak, Livana memilih untuk mendiamkan mereka.

"Eh, Kakak!"

"Cih, Livana bukan Kakakmu!"

Livana terus menghiraukan dan melanjutkan aktivitasnya seperti biasa, Ia juga membuat sedikit camilan.

Selama membuat camilan, Livana merasa ada Seseorang yang terus menatap dan memperhatikan dirinya. Tak heran, Livana menoleh dan mencari keberadaanya.

"Sayang, ada apa?" Luke datang, sambil mengusap Pipi Livana.

"Luke, aku rasa ada seseorang yang terus memperhatikanku."

"Ahhh, Kakak sedang berhalusinasi mungkin," Timpal Eric.

Luke tersenyum, "Tidak ada apa - apa, sayang. Tenang saja."

Livana ikut tersenyum setelah mendengar ucapan Luke, lalu setelah itu, mereka berkumpul di Ruang tengah dan memakan Camilan bersama - sama.

Tidak, ini bukan Halusinasi. Kenapa di setiap aku melakukan kegiatan, selalu ada yang memperhatikanku? Livana bingung.

Sudah beberapa hari berlalu, sejak hari di mana Livana merasa ada yang memperhatikannya. Dan pada hari ini pun, Ia rasa ada Seseorang yang sedang memantau dirinya.

Suasana seperti ini, membuat perasaan Livana tidak menentu. Ia jadi takut untuk keluar dari Rumahnya, bahkan hanya untuk menyirami Tanamannya pun Livana tidak berani.

Lalu, Luke seketika memberi kabar bahwa dia tidak bisa pulang. Tangannya bergetar, Livana benar - benar ketakutan.

Saat malam akan datang, Ia segera menutup Jendela dan mengunci pintu Rumahnya. Di sisi Livana sudah ada sebuah Pemukul, untuk berjaga - jaga.

Livana berusaha menutup matanya dan segera tertidur.

"Bajingan! Apa yang kamu lakukan?!"

"Luke,"

"SIALAN!"\

"Livana? Sayang, bangun," Mata Livana terbuka mendengar suara Luke. Tubuh Livana berkeringat, tangannya sedikit gemetar.

Tanpa basa - basi, Livana memeluk Luke dengan erat, dan berkata, "Aku mimpi buruk."

Seolah mengerti dengan ucapannya, Luke mengusap - usap perlahan rambut Livana dan menenangkannya.
Dan, tak sadar Livana tertidur di pangkuan Luke.

Malam berikutnya, Ada yang mengetuk pintu dan ketika Livana membukanya, Ia melihat Eric berdiri sambil memegang setangkai Bunga.

"Selamat malam, Kakak cantik," Ucap Eric dan memberikan bunga itu pada Livana.

Saat tangan Livana hendak mengambil bunga itu, tiba - tiba Luke menahannya dan menatap tajam Eric.

"Pergi! Ganggu saja."

"Luke.. Oh iya Terima kasih, untuk bunganya Eric."

"Ey, tenang saja Luke. Aku tidak akan merebut Livana, aku hanya menganggapnya sebagai Kakak Perempuanku."

Karena perlakuan Eric, Luke terus menempel pada Livana. Bahkan Eric pun sampai muak melihat kelakuan Luke.

"Haduh, hentikan itu. Aku jijik melihatmu seperti itu, Luke."

Mereka pun melakukan hal seperti biasa, mengobrol bermain tebak - tebakan dan Permainan yang lainnya.

Lalu sesudah Eric pergi, Luke menggendong Livana dan membuat Livana berbaring Di kasur.
Luke terus menatap Livana, Dan berkata, "Jangan terlalu dekat dengannya, aku tidak suka."

"Baik, aku mengerti Sayang," Livana tersenyum sesudah mengatakan itu.


***

Gimana? Lanjut gakkkk?

Have a nice day!
Jangan lupa follow dan vote juga

Makasih ✿

Vampire's Wife [END]Where stories live. Discover now