Bab 3

6.7K 380 3
                                    

Author POV

"Chika, loe tau kalo Marsha gabung di geng pembully ga jelas itu?" Gita menatap Chika dan Marsha tajam. Dengan ragu Chika mengangguk. Gita menghela nafas, menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil memejamkan mata.

"Ka Git--" "Diem dulu, Sha. Aku pusing." Tidak, Gita tidak benar-benar pusing, bingung aja dikit.

Lama dalam keterdiaman, akhirnya Marsha-pun membuka suara. "Maaf, Ka Git. Aku tau aku salah, tapi aku gabung ke mereka buat bertahan. Aku gamau dibully mereka." Tidak ada tanggapan, Gita cuman merem sambil ngatur emosinya.

"Cha, kamu tau kalo kamu salah?" Marsha ngangguk pelan. "Mereka tau keadaan kamu?" Marsha ngangguk lagi. "Loe juga, Chik, loe tau loe salah?" Sekarang Chika yang ngangguk.

"Aku ga larang kamu buat temenan sama mereka, tapi paling ga, kamu ga usah ikutin sifat buruk mereka, Cha."

Marsha ngangguk doang kek spring mobil. Gita berdiri dari duduknya, "bersihin diri dulu abis Kitty nanti. Si kembar mau ke sini, nginep."

"Yesss."

Chika yang daritadi cuman diem sekarang teriak seneng. Marsha yang lagi duduk, didorong ke lantai lalu kursi yang di duduki Marsha langsung diseret ke pinggir ruangan.

Rumah Gita bukan rumah yang mewah, cuma ada 3 kamar, ruang tamu dan dapur+2 kamar mandi. Tapi, rumah ini juga yang sering dijadiin tempat nginep sodara dab temen-temennya soalnya adem. Halaman depan rumah Gita ga kecil tapi ga luas juga, dan banyak pohon-pohon juga, jadi walaupun siang, rumah Gita tetep kerasa teduh.

Hah sudah dipastikan dia tidak akan tidur tenang malam ini.

"Iiih Adel, Zee balikiiiin!" Baru saja keluar dari kamarnya, Gita udah dikasi pemandangan Muthe dan dua cewe lain lagi rebutan jajan.

"Iiiih gua juga mau, Muthe." Jawab gadis berambut sebahu sambil menjauhkan bungkus chiki dari Muthe.

"Ka Gita, Adelnya nih!" Muthe yang melihat Gita keluar kamar langsung mengadu pada gadis tertua di rumah itu. "Cepu loe!" Perempuan yang dpanggil Adel tadi memberikan cikinya dengan tidak rela.

"Ka Zee, Kitty mau ciki nya!" Christy yang entah datang darimana, mengejutkan Zee yang mulai memejamkan matanya dengan mulut penuh dengan ciki.

Gita yang tidak ingin semakin pusing pun mengambil kunci motornya dan berjalan ke pintu depan. "Ka Gita mau ke mana?" Sesorang bisakah menyumpal mulut adek Gita satu-satunya ini? Gita ga tega soalnya.

Sekali lagi, rumah Gita ga besar, jadi suara Christy terdengar ke seluruh rumah.

"Minimarket.". jawab Gita cape.

"Ikut!" Bisa kalian tebak suara teriakan siapa itu? Yaps itu Marsha. Gadis berhoodie ungu dan celana selutut itu berlari ke arah Gita dengan antusias.

"Sha--yang mau ke mana? Di sini aja sama abang Zee." Oke drama ZeeSha akan dimulai sepertinya. Marsha yang kesal atas panggilan Zee melempar Zee dengan jedai di tangannya.

"Ka Matcha ambil yang banyak, abisin duit ka Gita. Ka Gita abis dapet bonus dari ci Shani kemaren." Tuhaaan, kenapa ade Gita yang lucu kek bayi itu cepat sekali jika masalah jajan, Christy bahkan ga blahbloh kalo soal uang.

"Abisin, Sha. Tar aku bilang ke ci Shani buat naikin gaji ka Gita biar bisa jajanin kita." teriak Zee yang sekarang kembali membuka mata untuk ciki.

Marsha melirik Gita yang terlihat pasrah, siap-siap tekor, Ka Gits. Gitu pikirnya.

"Oh ya ka, gebetan gua mau nginep sini juga, boleh ya?"

Gita hanya mengangkat jempolnya sambil merangkul Marsha keluar rumah.

Heart BreakerWhere stories live. Discover now