Bab 25

6.4K 352 44
                                    

Author POV

Iyap disinilah mereka sekarang. Gita benar-benar membawa Kathrina sebagai pasangannya di pernikahan Gracia dan Shani.

Pernikahan yang dilaksanakan secara outdoor itu begitu mewah dan meriah. Nampak senyum kedua mempelai saling melengkapi satu sama lain.

Tentu saja, pernikahan pewaris tunggal keluarga Natio jelas tidak mungkin diadakan dengan biasa-biasa saja. Ditambah pasangannya adalah satu-satunya putri keluarga Harlan. Tidak mungkin kedua keluarga itu tidak menunjukkan gengsi mereka.

Acara dengan dress code warna putih, lampu-lampu taman yang menghiasi dan langit malam yang mendukung, benar-benar acara yang sempurna untuk kedua bidadari kita ini.

Gita bahkan sampai harus menahan malu ketika beberapa koleganya melihat kelakuan adik-adiknya yang bersikap norak dengan sibuk heboh berfoto ke sana kemari kecuali dengan pemilik acara.

Kathrina terkekeh, dia saja yang hanya melihat bisa malu, kenapa orang-orang ini malah santai sekali. Tidak sadarkah mereka jika nama mereka itu juga sudah dikenal oleh beberapa kolega Devan dan Ve?

"Gita.... Itu tolong Ervan's sisternya dikendalikan." Gita menutup wajahnya malu ketika mendengar ucapan Devan menggunakan mic di pusat acara. Ingin rasanya Gita pulang sekarang agar tidak semakin malu. Atau paling engga dia ingin memasukkan sepotong roti ke mulut Devan agar tidak melakukan itu.

Maluuu! Kathrina yang di sebelahnya tertawa terbahak melihat respon Gita ini. Sedangkan adik-adiknya yang sejak tadi bermain akhirnya berlari mendekati Gita dan Kathrina sambil tersenyum lebar tanpa rasa bersalah.

"Kesian bener lu, Git. Cuman loe doang yang ga malu-maluin di keluarga Ervan." ucap Eli sambil tertawa terbahak melihat Gita yang kini mengurut kepalanya. Tiba-tiba migrain datang menyerangnya.

"Bisa tuker tambah adek ga sih?" gumam Gita pelan, membuat mereka kembali tertawa. Kolega-kolega bisnis yang mengenal Gita seperti melihat sisi lain dari sosok Gita. Gadis muda yang biasanya menunjukkan aura tidak tersentuh itu nampak berbeda kali ini. Gadis kulkas itu kini nampak seperti orang lain yang tidak mereka kenal.

"Udah-udah, kesian itu Gita makin pusing nanti. Btw, Niel, gimana rencana loe? Udah mateng nih?" tanya Dey.

"Udah, entar pas penutupan acara gua mulai." jawab Oniel.

"Rencana apaan? Kamu masih ada acara lagi?" tanya Indah penasaran. Sedangkan Oniel hanya tersenyum penuh makna.

"Dih si bapak sok misterius." gerutu adik-adik Gita.

Setelah itu mereka kembali mengobrol santai, akhirnya tibalah giliran mereka mengucapkan selamat kepada kedua mempelai kita. Beberapa kali mereka mengambil foto bersama, sebagai manusia-manusia yang dianggap Greshan menjadi saksi perjalanan mereka.

"Semangat, Niel. Kamu bisa!" ucap Gracia menyemangati. Oniel mengangguk menyetujui ucapan Gracia.

"Ci Gre juga semangat buat malem ini." gurau Oniel. Akhirnya sesi foto berhasil, mereka akhirnya memutuskan untuk memberi kesempatan kepada yang lain untuk berfoto bersama pengantin. Sebelum meninggalkan pusat acara, Gita menyempatkan diri menginjak kesal kaki Devan sebagai bentuk balas dendam. Devan meringis sakit sedangkan sang istri hanya terkekeh kecil.

Seluruh acara berjalan dengan lancar, hari sudah semakin larut hingga kini sudah sampai di penghujung acara.

"Sebelum kita tutup acara malam ini, ada teman kita yang akan menyampaikan sesuatu. Cornelia Vanisa, bisa mendekat sekarang." panggil MC.

Oniel menata jasnya dan berjalan mendekati sang MC, menerima mic dan mengucapkan terima kasih. Sedangkan teman-temannya hanya melihat apa yang akan Oniel lakukan.

Heart BreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang