Prolog

7.2K 317 0
                                    

Annyeong Yeorobun!

Happy reading~

.
.
.
.
.

"Brigas! Si Kenzo ngajakin lo balapan lagi malam ini?!"

"Ck! Udah gue peringatin jangan teriak-teriak kalau mau ngomongin soal itu di sekolah Niki Pradipta" ucapnya sambil melotot ke arah pria yang baru saja datang

"Hehe, sorry"

"Ikut gue!"

Brigas menarik kerah baju seragamnya Niki membawanya ke belakang sekolah Niki yang ditarik seperti itu dia tidak memberontak karena percuma juga.

"Sekali lagi kalau lo gitu disekolah gue patahin kaki lo!"

"Sorry... namanya juga lupa"

"Tadi lo ngasih tau apa?"

"Lo mah kudu banyakin minum kopi bro"

"Cepetan!"

"Ck iya! Itu si Kenzo ngajakin lo balapan lagi"

Brigas menyeringai ternyata Kenzo belum kapok sama sekali, kemudian menatap Niki yang berada didepannya dengan tatapan dingin yang biasa dia pasang.

"Oke, suruh semuanya kumpul di markas!"

"Hm, tapi gue kagak punya pulsa hehe" ucapnya cengengesan

Brigas merotasikan matanya malas punya sahabat gini amat udah mah sifatnya kayak setan, tapi Brigas bersyukur punya sahabat yang mengerti satu sama lain.

Brigas mengambil ponselnya disaku celananya lalu mengaktifkan hotspot.

"Tuh, gue hospot-in"

"Hehe, gitu dong"

Niki masuk ke aplikasi chat lalu mengetikkan pesan ke seluruh anggota yang lain untuk menyuruh semuanya kumpul di markas.

"Udah bro"

"Hm, gue cabut"

Brigas meninggalkan Niki dibelakang sekolah berniat untuk masuk ke kelas karena dia sudah bolos dari jam pertama.

"Goblok! Ninggalin gue lagi"

Kring~

Bel pulang sekolah berbunyi seluruh murid yang berada di kelas berhamburan keluar untuk pulang ke rumahnya masing-masing begitupun dengan Brigas dan Niki kini mereka sedang berada di parkiran motor.

"Langsung ke markas nih?" tanya Niki

"Iya, yang lain udah pada nungguin katanya"

"Oke"

Mereka menaiki motor sportnya lalu melaju menuju markas.Setelah sampai di markas Brigas dan Niki mereka masuk dan benar saja seluruh anggotanya sudah berada di sana.

"Wih! Lo pada rajin semua"

"Iyalah, gak kek lo"

"Wah! Lo ngajak gelud nih"

"Diam!" suara bariton Brigas membuat semuanya menjadi senyap

"Lo semua tau kan si kenzo ngajakin gue balapan lagi" lanjutnya

"Iya, tau bro" ucap dewa sahabatnya Brigas juga cuman beda sekolah

"Gue yakin kali ini dia bukan sekedar ngajakin gue balapan"

"Gue juga ngerasa gitu, menurut gue lo jangan terima ajakannya dia" ucap salah satu anggotanya Brigas

"Gak bisa! Gue harus terima ajakannya karna gue tau sifat aslinya dia."

"Terserahlah! Terus lo manggil kita ke markas buat apa?" kesal Niki karena mereka ngomong lama banget gak tau apa Niki itu lapar

"Gue minta tolong sama kalian buat ikutin gue selama balapan"

"Itu doang?"

"Hm"

"Siap" ucap mereka semua

Malam ini suasana jalan lumayan gelap hanya ada lampu jalan yang berada di pinggir jalan raya, suasana area balap semakin ricuh saat Kenzo dan Brigas memasuki arena balap.

Keduanya menatap satu sama lain dengan tatapan yang satu tajam dan yang satu menatap dingin. Kenzo menyeringai yang hanya dibalas dengan tatapan dingin Brigas kemudian mereka berdua memakai helm full face nya.

"Semoga beruntung Brigas Ravensgra" ucapnya menekankan nama Brigas

Brigas tidak membalas ucapan yang menurutnya tidak berguna itu dia mengalihkan pandangannya ke depan yang di sana sudah ada wanita sexy dengan bendera ditangannya.

"Ready?"

"Tiga"

"Dua"

"Satu"

Brigas menancapkan gasnya lalu menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata rata hingga Kenzo tertinggal dibelakangnya.

"Bangsat!"

Kenzo yang kali ini dia tidak ingin dikalahkan lagi dia menambahkan kecepatan motornya untuk mengejar Brigas yang sudah jauh, hingga akhirnya dia bisa menyusul dan berada di samping Brigas.

"Udah kali ini lo nyerah aja!" teriak Kenzo

"Sampai kapan pun lo gak bakalan menang dari gue!"

Kenzo tertawa lalu dia mendekatkan motornya dengan motor Brigas hingga memepet membuat motor Brigas sedikit kehilangan keseimbangan.

"Sekarang!" ucap Kenzo

Brigas mengerutkan keningnya tidak mengerti dia bicara dengan siapa dan apa yang akan direncanakan kenzo. Brigas yang fokus menyeimbangkan diri dia tidak sadar jika didepannya ada sebuah truk.

"Brigas awas depan lo!" teriak Niki yang sejak tadi mengikuti Brigas dari belakang

BRUKK

"BRIGAS!" teriak Niki dan Dewa

Motor Brigas terpental jauh hingga hancur begitupun dengan Brigas yang terseret jauh dengan darah yang terus menerus keluar kini seluruh tubuhnya sudah dipenuhi dengan darah segar.

Transmigrasi Brigas [BXB]Where stories live. Discover now