Rindu?

432 29 0
                                    

Sudah sekitar satu bulan lebih Astra dan Javas putus sampai kini mereka tidak berkomunikasi sama sekali bahkan menatap pun tidak. Namun berbeda dengan Dimas dan Lingga yang semakin hari semakin dekat.

"Dim coba lo liat Astra semakin hari dia semakin pendiam" ucap Lingga dia khawatir dengan kondisi Astra

"Iya tau. Gue juga ini lagi berusaha buat bicara sama Javas tapi dia selalu ngehindar kalau gue bahas soal Astra" jawab Dimas

"Gue gak suka liat mereka diem dieman kek gini"

"Sama. Muak gue liat nya"

Astra menatap ke arah jendela yang dimana disana ada sebuah lapangan besar dengan beberapa siswa yang sedang bermain bola basket.

Namun, tanpa diduga mata Astra bertemu dengan mata tajam milik Javas yang dimana dia sedang duduk beristirahat dipinggir lapangan.

"Ck!"

Astra bedecak, lalu dia memalingkan wajahnya ke arah lain. Javas yang melihat itu dia terkekeh melihat tingkah Astra.

Sebenarnya gue rindu sama lo Astra gue rindu suara lo, manjanya lo, termasuk ocehan ocehan lo semuanya itu gue rindu. Tapi, itu semua sudah jadi kenangan yang gak bisa kembali. Walaupun lo datang hanya sekejap ke kehidupan gue lo tuh dah banyak bikin kenangan yang gak bisa gue lupain seumur hidup gue. Gue selalu berharap kita akan bersama lagi suatu hari nanti

"Javas ada yang nyariin lo di gerbang" ucap Aldy teman basket Javas

"Ouh thanks"

Javas beranjak dari duduknya lalu berlari ke arah gerbang sekolah. Javas yakin kalau yang datang ke sekolahnya itu sudah pasti ayahnya.

"Ada urusan apa?" ucap Javas to the point

"Cepet bawa tas kamu dan izin pulang. Hari ini ada pertemuan dengan calon istri kamu" jawab David

Tanpa menjawab ucapan ayahnya Javas langsung pergi untuk membawa tas dan meminta izin pada piket untuk pulang terlebih dahulu.

"Astra di bioskop ada film baru lo mau ikut gue sama Dimas kagak?" tanya Lingga

"Kapan?"

"Malam ini. Gue yakin filmnya rame" jawab Lingga antusias karena film ini yang dia tunggu tunggu sejak bulan lalu

"Kalau gendre nya romance gua kagak mau"

"Bukan romance tapi aksi"

"Heem. Yaudah gue ikut"

"Good"

Lingga menatap Dimas lalu memberikan jempolnya pada Dimas yang sejak tadi hanya menyimak. Sebenarnya mereka mengajak Astra supaya dia ada sedikit hiburan agar tidak galau terus.

BRAKKK

Pintu terbuka keras oleh Javas yang datang datang dengan suasana hati yang tidak baik
semua siswa yang berada dikelas menatap Javas dengan tatapan heran begitupun Astra.

Ada apa dengan dia?

Javas berjalan ke bangkunya mengambil tas dan jaketnya. Namun, saat dia hendak keluar kelas lengannya ditahan oleh Dimas.

"Mau kemana lo?"

Javas menghempaskan lengannya hingga terlepas dari tangan Dimas menatap Dimas dengan tatapan tajam.

"Bukan urusan lo"

Setelah mengucapkan tiga kata pada Dimas Javas pergi keluar kelas. Semua siswa yang melihat Javas seperti itu membuat mereka sedikit takut.

.

.

Kring~

Bel istirahat berbunyi Astra, Dimas dan Lingga mereka bertiga sudah berada di kantin.

Transmigrasi Brigas [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang