Lo itu masih punya gue

1K 59 3
                                    

"Apakah kamu benci dengan pria ini?" ucap seorang paruh baya sambil memberikan sebuah foto pada pria didepannya

"Iya, gue benci sama dia!"

"Kalau begitu kau ikuti perintah saya"

"Baik"

"Saya ingin kau habisi pria itu sampai mati. Dan buang mayatnya jauh jauh!"

Pria itu bersmirk"Baik tuan"

"Sana pergi"

Pria itu pun keluar dari ruangan tersebut setelah mendapatkan perintah dari tuan nya.

"Teman lo sakit apaan emangnya?" tanya Lingga pada Dimas

Kini Dimas dan Lingga sedang berjalan menuju ruang rawat Javas sambil menjinjing kresek berisi sate ayam.

"Habis dikeroyok" jawab Dimas cuek

"Hah! Dikeroyok sama siapa?" tanyanya lagi sambil menatap Dimas

"Kenzi"

"K-k-kenzi"

Lingga terdiam setelah mendengar nama Kenzi disebutkan. Dimas memberhentikan langkahnya karena melihat Lingga yang terdiam dibelakangnya.

"Kenapa?"

Lingga menatap Dimas"Lo kenal sama Kenzi?"

"Iya, dia musuh kita"

Lingga menunduk. Luka yang selama ini Lingga tutup rapat-rapat terbuka kembali merasakan sakit yang tidak bisa Lingga sembuhkan sampai saat ini.

"G-gue pulang dulu"

"Loh? Tungg-"

Lingga berlari keluar sambil menangis hatinya benar-benar sakit mengingat masa lalu yang tidak bisa Lingga maafkan dan lupakan.

Dimas mengerutkan keningnya"Ada apa dengan dia?"

"WOY!"

Dimas terlonjak kaget karena Astra tiba tiba berteriak keras disampingnya.

"ANJ! KAGET GOBLOK"

"Cih. Lo apain tuh anak orang sampe nangis gitu, hah!"

"Siapa?"

Astra mendelik"Jangan pura pura bego lo. Gue liat lo tadi sama cowok"

"Ouh maksud lo Lingga?"

Astra mengerutkan keningnya"Lingga? Siapa dia?"

"Yang tadi sama gue. Dia anak baru kelas kita"

"Ouh gitu. Terus lo apain dia sampe nangis!?"

"Gue juga gak tau kenapa dia tiba tiba nangis gitu. Tadinya dia pengen jenguk lo berdua"

"Ck. Lo jadi orang peka dikit kek! Tanya dia kenapa."

"Gue juga mau nanya itu tapi keburu pergi orangnya"

"Halah bacot! Sini mana sate pesenan gue?"

"Nih. Mana sini ganti duit gue"

"Yaelah sabar anjirr nih! Sana lo ambil kembaliannya"

Astra pergi setelah memberikan uang pada Dimas.

"Anj! Apaan cuma seribu!"

.

.

19.45

Malam ini udara sangat dingin Juna yang baru saja pulang dari kantor saat sampai apartemen Juna mendengar teriakannya Varka dari arah dapur, Juna yang panik dia bergegas berlari ke dalam dan terkejut melihat benda tajam yang sudah siap menusuk lehernya Varka oleh seorang pria.

Transmigrasi Brigas [BXB]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora