23. terungkap

1.3K 134 54
                                    

Tandai typo!
Selamat membaca~~

*
*
*
*
*

"Ayo lah Zayyan, kau harus makan" Wain senantiasa membujuk Zayyan yang tidak mau makan.

Zayyan sebenarnya mau saja untuk makan, tapi masalahnya saat ini dia sedang mual.

"Sehoon, jika aku makan, aku akan memuntahkan makanan itu kembali, jadi percuma saja"

"Jadi, biarkan aku langsung meminum obatnya tanpa makan dahulu, untuk kali ini saja" Ucap Zayyan dengan menunjukan poppy eyes nya.


Tatapan Zayyan tidak membuat Wain luluh, Zayyan nya harus makan agar cepat sembuh.






Wain terdiam.






Ia sedang mencari cara agar Zayyan mau makan, beberapa bujukan dan tawaran sudah ia keluarkan, tapi Zayyan tetap kekeh tidak mau makan.

Padahal walaupun sedang mual, makan itu harus di paksakan, agar Zayyan cepat sembuh juga, tidak apa apa jika Zayyan akan memuntahkan makanan itu kembali.





"Zayyan, apa kau tahu?"





Zayyan menggeleng.









"Aku sedih~" Wain menunduk memainkan sendok yang ia pegang.

"Kenapa?" Tanya Zayyan dengan cemas, apa yang membuat Sehoon sedih? Padahal baru saja dirinya bercanda ria dengan Sehoon.

Wain yang merasa rencana nya akan berhasil pun melanjutkan akting nya, ia semakin menunduk "aku sedih karena kau tidak mau memakan masakan ku"

Mendengar itu, Zayyan ikut menundukan kepala nya, ia tidak bermaksud seperti itu, ia menghargai Wain yang rela pulang lebih dulu dari perusahaan untuk memasakan makanan untuk dirinya, tapi dirinya benar benar sedang mual.









Sebenarnya Zayyan juga lapar.









"Aku tidak bermaksud seperti itu Sehoon, aku hanya sedang mual" Cicit Zayyan.

Menghela nafas, Wain melanjutkan akting nya "padahal aku sudah memasak makanan kesukaan mu, apa kau ingin ganti menu saja? Aku akan membuatkannya ulang untuk mu, apa kau ingin rameyon?"


Zayyan menggeleng "tidak, bukan seperti itu" Ia menghela nafas nya.

"Baiklah, aku akan memakan nya, tapi sedikit saja ya"



Ucapan Zayyan membuat Wain kegirangan karena rencana nya berhasil "benarkah?" Tanya Wain ulang untuk memastikan.

Zayyan mengangguk.

Dengan cekatan Wain menyuapi Zayyan.

Tapi saat di suapan ke tiga, Zayyan sudah tidak mau menerima suapan dari Wain lagi.


"Kenapa? "


"Sudah ya, aku sangat mual" Jawab Zayyan.

"Baiklah" Wain memberikan minum dan obat untuk Zayyan yang di Terima baik oleh pemuda itu.

Yang penting Zayyan sudah makan walaupun sedikit.

*

*

About Zayyan XODIAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang