Chapter 22 - KEMARAHAN ALENA

340 37 0
                                    

Logan segera di larikan ke rumah sakit sesaat setelah Alena memeriksa kondisi pemuda itu semakin parah. Di lorong rumah sakit, Alena berdiri di samping pintu sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding. Kedua tangan di lipat di depan dada dan kedua matanya terpejam seolah tertidur.

Angga dan kedua orang tua Logan duduk dengan wajah pucat.
"Bu.. Saya akan berjaga disini, silahkan kembali dan istirahatlah dulu. " Kata Angga dengan nada lembut kepada wanita baya yang gemetaran di sampingnya.

"Nak.. Bagaimana Ibu bisa istirahat dengan tenang saat anak ku sedang kritis di dalam sana! " seru Sang ibu dengan air mata yang masih keluar membasahi pipinya.

"Saya yakin Logan itu Kuat Bu orangnya, jadi dia pasti akan baik-baik saja. Apalagi Ketus Osis ada disini, semua akan baik-baik saja. "

Kedua orang tua Logan saling memandang satu sama lain lalu melirik ke arah Alena yang terlihat telah membuka matanya entah sejak kapan.
Ayah Logan tercengang dengan aura kuat yang mengelilingi gadis itu, dia bisa merasakan kewibawaan yang begitu kuat seperti berhadapan dengan seorang Raja saat melihat gadis itu.

"Ayo kita pulang, Sayang. " Kata Ayah Logan membantu memapah istrinya yang masih lemas.

"Kami pulang dulu, Nak. Tolong kasih tahu kalau ada perkembangan di kondisi anak kami, ya. "

"Baik, Bu. " Balas Angga sopan. Dia masih tetap melihat ke arah kedua paruh baya yang berjalan pergi dari lorong rumah sakit yang senyap ini.

Dia perlahan bangkit dan berjalan ke sisi Alena, pemuda itu mengikuti arah pandangan gadis itu yang tertuju pada sosok yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

"Kamu tahu kan kalau Logan itu anak yang kuat, besok pasti dia sudah bangun. " Katanya mencoba membuat gadis itu tidak terlalu larut dalam pikirannya.

Alena menarik pandangan matanya dan berbalik melihat Angga yang berusaha tersenyum tetapi terlihat dia juga sama khawatirnya dengan dirinya.

"Kembalilah dulu. Aku akan menjaganya disini malam ini," Ujar gadis itu.

"Tidak! Biarkan aku menemanimu. " Tolak Angga tegas.

Alena menatap sekeliling tempat ini dan aroma busuk mulai semakin mendekat.
"Pulang atau bersihkan wc esok paginya. "

Wajah Angga segera berubah. "Ugh..aku mengerti." Dia berbalik pergi walau kadang-kadang dia akan melihat ke belakang pada gadis itu.

Sosok Alena yang dikenalinya sejak dia memasuki OSIS memang tidak pernah gagal membuat dia kagum.
"Aku pergi."

•••

Kediaman Alexander.

Alan yang kembali dengan ekspresi dingin sontak membuat semua orang ketakutan dan was-was penyakit gila tuan muda mereka akan datang lagi.

"Dimana Alena? " Tanya Alan pada para pengawal yang berjaga di depan pintu.

"Nona muda belum kembali, tuan. "

Plak!

Alan menampar pria itu dengan keras. Sepasang mata birunya yang menatap dingin pada orang yang berada di depannya.
"CARI DIA!! "

DRING!

Ponsel milik Alan tiba-tiba bergetar dan segera dia mengambil benda pintar itu dari saku celananya. Melihat nama yang tertera di layar, wajah dingin itu segera berubah seperti musim semi.

THAT'S YOU !!!MY VILLAINSWhere stories live. Discover now