Chapter 27 - PERTEMUAN IBU DAN ANAK

321 38 5
                                    

Gadis itu perlahan membuka matanya dan melihat langit kamar yang mewah. Untaian kain merah bergerak mendayung tertiup angin. Alena perlahan bangun dan memegang jantungnya berada.

"Kamu sudah bangun."

Evan berjalan masuk mendekati gadis itu. Ditangannya ada obat dan perban yang di bawanya dari para pelayan. Gadis itu mengedipkan matahya dan dia tidak menolak saat kakaknya itu menggantikan perban di lengannya.

"Jangan gunakan kekuatan sihirmu dalam waktu dekat ini. Kamu baru saja lolos dari kritis, oke?"

"Kak Evan..yang membawaku kembali?" Alena menatap wajah kakaknya itu dalam.

"Benar. Sekarang kamu tidak perlu lagi khawatir tentang para tetua sialan itu, aku akan membunuh mereka jika mereka sekali lagi mencoba melukaimu, hiduplah dengan tenang di istana ini, Alena."

Gadis itu menatap keluar jendela dan tertegun dengan pemandangan indah di depannya. "Indah..."

"Aku tahu kamu akan suka. " Kata Evan bangga.

"Berapa biaya pembuatan istana ini kak?" Tanya Alena.

"Um..tidak banyak kok. Pembendaraharaan istana cukup banyak untuk membuat istana sekecil ini. " Kata Evan tanpa menatap ke arah gadis itu.

"Tuan putri, ada tamu yang sedang menunggu anda di luar." Kata seorang pelayan yang datang dari arah pintu.

"Suruh aja dia masuk, adikku sedang sakit." Kata Evan dengan kerutan terlihat di wajahnya tampan, ingin mengusir tapi takut kena omelan adiknya.

Para pelayan segera membuka pintu untuk 'tamu' yang datang. Alena mengedipkan matanya terkejut dengan kehadiran sosok didepannya.

"LEO!!" Teriak gadis itu pada pemuda di depannya.

Leo tersenyum lembut ke arah gadis itu dan berjalan sambil membawa kotak kayu di tangannya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Leo tersenyum lembut ke arah gadis itu dan berjalan sambil membawa kotak kayu di tangannya. Di samping ranjang, Leo yang mencoba meraih tangan gadis itu langsung di sentak oleh tangan lain.

Plak!

"Jangan sentuh-sentuh!" Ujarnya.

Leo kembali mengalihkan pandangannya pada gadis itu yang menghilang beberapa waktu lalu.
"Bagaimana kabarmu? Aku membawa herbal dari Wilayahku yang katanya cocok buat kesehatan."

"Aku baik, Leo. Bagaimana kabarmu sendiri? Kamu sudah menjadi Raja Klan Harimau Putih, kan."

"Um. Aku ingin mengundang kamu ke rumahku tetapi kamu malah tidak berada ditempat."

"Lain kali aku akan berkunjung..." Alena tersenyum pada teman baiknya itu.

"Tidak! Kamu masih dalam proses pemulihan Alena! Tidak boleh melakukan banyak aktifitas!" Evan segera menyela pembicaraan keduanya.

"Aku sehat, Kak." Ujar Alena lemah.

"Tetap saja tidak!"

"Bukankah kamu terlalu melarang Alena, Raja Evan." Ujar Leo dengan tatapan tajam pada pria disamping.

THAT'S YOU !!!MY VILLAINSМесто, где живут истории. Откройте их для себя