BAB 14

27 3 1
                                    

Matahari pagi telah menjulang tinggi, zahra memutuskan untuk berjemur di tepi pantai sambil melihat-lihat pemandangan pantai yang belum tercemar.

Saat sedang berjalan-jalan Zahra melihat seorang kakek-kakek yang menjual beberapa gelang cantik, Zahra menghampiri kakek penjual gelang.

"Maaf dadong gelang nya berapaan" Tanya Zahra sedikit menggunakan bahasa Bali dalam memanggil.

"Oh ini satunya dua lima" Jawab si kakek.

"Oh lang Numbas lalima nah dadong" Ucap Zahra menggunakan bahasa Bali, yang artinya saya membeli lima ya kakek.

"Oh nah yang mana saja" Tanya si kakek.

"Berikan saja yang paling bagus" Jawab Zahra.

Si kakek memberikan lima gelang warna-warni yang tampak sangat cantik membuat Zahra merasa puas.

"Berapa semuanya" Tanya Zahra.

"Sata salawe" Ucap si kakek

Zahra mengeluarkan satu uang merah dan satu uang biru, lalu Zahra memberikannya pada si kakek.

"Tidak usah kembalian ambil saja" Ucap Zahra.

"Suksma" Ucap si kakek berterimakasih dalam bahasa Bali.

"Suksma mewali"Jawab Zahra.

Setelah membeli gelang Zahra kembali ke kamarnya, rencananya dia akan memberikan gelang itu pada malam harinya dimana itu malam terakhir studytour mereka.

Sesampainya di kamar Zahra melihat Rani dan Rina yang sedang kejar-kejaran.

"Rina kembali kamu" Teriak Rani sambil mengejar rina.

"Ayo tangkap aku kalau bisa" Jawab rina menambah kecepatan larinya.

Zahra masuk ke dalam kamar bertepatan dengan rina yang berlari menuju pintu.

Brukh

Rina terjatuh menimpa Zahra dan Rani menimpa Rina, mendapati rina dan Rani di atas tubuhnya membuat Zahra sulit bernafas.

Ella bergegas menuju Zahra Rani dan Rina, mengangkat Rani dari tubuh rina.

"Bangun Rani kasihan Zahra kesulitan bernafas" Ucap Ella dengan panik

Setelah Rani berdiri, Ella dan Rani membangunkan rina dari tubuh Zahra, setelah rina berdiri baru Zahra bisa bernafas dengan lega.

Zahra duduk di sofa, sedang kan rina dan Rani duduk di pinggir ranjang dengan menundukkan kepalanya karena merasa amat bersalah pada Zahra yang kesakitan karena ulah mereka.

"Hiks hiks maaf Zahra rina ngak sengaja" Ucap rina menangis sambil memeluk Zahra.

"Maafin aku juga Zahra aku ngak sengaja"Ucap Rani.

" Iya gak papa, lagian ngapain kalian main kejar-kejaran di sini, bahaya buat keselamatan kalian tau ngak"jawab Zahra.

"Salahin tuh kak Rani yang ngejar aku duluan" Ucap rina.

"Kamu yang kenapa nyiram muka aku pakai air teh, kan itu lengket" Balas Rani.

"Kan aku ngak sengaja" Bela rina

"Udah sekarang kalian minta maaf satu sama lain" Ucap Zahra menengahi.

"Maaf kak" Ucap rina mengulurkan lengannya meminta maaf.

"Kakak juga minta maaf" Jawab Rani menerima uluran tangan sang adik.

"Udah sekarang kita makan siang yuk" Ucap Ella

"AYUK" Ucap mereka berlima.

Mereka pergi menuju restoran yang ada di villa, mereka hanya berempat karena mika sedang berada di kantor polisi di temani oleh marvel sebagai saksi, mika akan pulang setelah jam makan siang.

Alvarez Azkantara NarendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang