Prolog - Butler Kai

81 16 20
                                    


Myrtlegrove Estate,Menjelang akhir musim gugur, 1926

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Myrtlegrove Estate,
Menjelang akhir musim gugur, 1926.

Seperti sebagian besar cuaca di wilayah kepulauan Inggris lainnya, sinar matahari yang memang tidak terlalu sering muncul semakin tertutup oleh basahnya hujan. Suhu yang sebelumnya bergantian naik dan turun sesukanya, seperti tak peduli dengan para pekerja Manor yang harus berkali-kali mengganti furnish yang sesuai. Kini terus turun dan semakin mendekati titik beku.

Kalau ada yang mengganggu, mungkin lembab dan dingin yang sangat mengundang lumut dan fungi itu. Bangunan yang masih terbilang baru sekalipun tak mudah luput. Akio Kai mengernyit membaca laporan dari para pekerja Estate yang sudah dikumpulkan oleh Mrs. Stone. Sepertinya tahun ini juga mereka harus berjuang mencegah kemunculan tak terduga kerak-kerak kehijauan dan makhluk hidup yang konon bukan termasuk tanaman itu.

Akio sedang membubuhkan tandatangannya di dokumen persetujuan penambahan anti jamur dan lumut dari Maid Kepala, ketika pintu ruang kerjanya diketuk. Lelaki itu baru menjawab ketukan, ketika ujung penanya terangkat dari kertas.

"Masuk!"

Pena dalam genggaman Akio sudah ditutup, tetapi tangannya masih meraih dokumen selanjutnya yang akan diproses.

"Permisi ... Mr. Kai, Sir?" sosok footman—pelayan laki-laki dengan posisi lebih-kurang setara maid, muncul dari balik pintu. Sudah menjadi aturan tak tertulis untuk tidak mengganggu lelaki yang bertanggung jawab penuh sebagai Butler merangkap Kepala Rumah Tangga Myrtlegrove Estate itu, di kala bekerja di ruangannya. Menunggu tanggapan atasannya, dia hanya bisa berdiri gugup di tengah ruangan.

"Katakan keperluanmu dalam satu kalimat!" Akio berkata, suaranya tenang sedikit mengalunkan logat negara asalnya, tetapi setiap kata tetap terdengar dengan jelas dan tegas.

"B-baik, Uhh ... Ini ... ada surat dari Scotland Yard, Sir!"

Footman yang bertubuh lebih besar dari Kai itu takut-takut melangkah mendekati meja kerja dari kayu bagus, tidak terlalu besar juga tak mewah tetapi cukup berkelas. Kemudian menyodorkan sepucuk amplop bersegel padanya. "Katanya harus disampaikan segera, pada Master Myrtel atau orang lain yang berwenang di man- ...."

Kata-katanya terputus oleh tatapan Kai yang teralihkan dari balik dokumen yang sedang dipegang.

Pemandangan yang sedikit mengherankan, bagaimana sosok besar seorang pemuda kaukasia menciut hanya karena ditatap oleh Akio Kai. Padahal wajah orientalnya yang halus dan tidak tampak seperti sudah hampir berusia 40 tahun itu tidak sedang melotot juga tidak terlihat marah. Ada perasaan menekan yang sulit dilukiskan dari gestur tenang dan santun yang dia berikan.

"... S-sir?"

"Itu lebih dari satu kalimat," cetus Akio pada akhirnya.

Footman yang malang itu memucat. Bulir-bulir peluh mulai membasahi pelipisnya. Mulutnya sempat membuka, hendak menyampaikan bantahan tetapi kembali ditutup. Merasa sia-sia. Hanya bisa mempertahankan tangan yang menjulurkan amplop tetap terulur walau mulai gemetar memikirkan harus bagaimana menanggapi atasan yang sulit di hadapannya.

THE BUTLER - Mystery of Myrtlegrove Estateحيث تعيش القصص. اكتشف الآن