Richard

39 9 26
                                    


Kurang sedikit lagi semua rak sudah terpastikan rapi, tetapi sesuatu mengganggu ketenangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kurang sedikit lagi semua rak sudah terpastikan rapi, tetapi sesuatu mengganggu ketenangannya. Jauh di bawah sana. Di halaman belakang Manor yang rimbun nyaris seperti hutan, dia melihat kelebat sosok yang mengganggu ketentraman Estate belakangan ini. Tak terlalu jelas siapa karena hanya terlihat punggung saja, tetapi gerak-gerik dan posturnya, tidak salah lagi.

Saat Butler itu sedang mengira-ngira hal mencurigakan apa yang akan dilakukan olehnya, sosok kedua muncul. Orang yang sudah dikenalinya. Orang yang seharusnya bekerja untuk Estate itu juga.

Beberapa Linen terakhir nyaris dijejalkan ke rak. Seharusnya tetap rapi tetapi dia sudah tak ada waktu untuk mengecek.

Langit memerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit memerah. Barisan kecil-kecil awan Cirrus makin memantulkan rona jingga kemerahan, warna musim gugur. Sisa dedaunan kering di tanah yang lalai dibersihkan Tukang Kebun Estate bergemerisik renyah, terinjak oleh sepatu pantofel bagus yang selalu tampak licin disemir. Seperti sengaja mengumumkan kehadiran Butler itu pada Richard yang sedang melangkah santai menuju Warehouse.

"Selamat sore, Mr. Gardener," dia menyapa.

"Oh, Butler, ada apa?" balas Richard yang terpaksa berhenti berjalan dan menoleh. Tak lama kemudian dia menguap.

Gaya yang santai, cenderung seenaknya sendiri. Bahasa yang lebih kasar dari Viper. Penampilan yang jauh dari batas minimal yang diterapkan untuk pegawai Estate. Semua itu ditoleransi karena kerja Richard cukup bagus, nyaris bisa dikatakan rajin dan tekun.

"Belakangan di sekitar sini ramai, ya. Biasanya hanya ada Harold yang sesekali melintas dan Anda ...." Pandangannya sedikit beralih pada area luas yang setengah meranggas setengah menguning karena musim dingin hampir tiba. "Berkat para tamu yang datang tiga hari belakangan ini, bukan begitu, Mr. Gardener?"

Sepasang iris gelapnya kembali menatap lurus kepada lawan bicara.

"Yeah," jawab Richard ogah-ogahan. "Si Detektif itu mengacak-ngacak 'lahan' tadi pagi. Nyaris saja dia menemukan 'pupuk' yang ditanam di sana." Richard kembali menguap.

THE BUTLER - Mystery of Myrtlegrove EstateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang