Tugas Akio Kai, seorang imigran dari Timur Jauh, sebagai Butler adalah memastikan segala sesuatu di Myrtlegrove Estate berjalan dengan baik. Apakah Head Maid sudah memastikan setiap jengkal lantai hingga ke teras-teras manor disapu bersih? Apakah ba...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Myrtlegrove Estate. Myrtlegrove Manor's Library Room Hari ketiga para tamu di Estate
Butler Utama Estate itu baru saja menuruni tangga, menuju lorong lantai dasar Manor untuk menjalankan tugas rutinnya, ketika melihat seorang maid berjalan melintas. Mengenali sosok belakangnya, dia jadi teringat insiden kemarin.
"Miss Adaline!" panggil Akio. Berusaha untuk tidak terlalu kencang, jadi dia mempercepat langkahnya sedikit supaya tidak perlu bersuara keras saat mengulang memanggil nama gadis itu. "Miss Adaline, tunggu sebentar!"
Gaela akhirnya menoleh dan menghentikan langkahnya. "Ya, Mr. Kai?"
"Ada titipan dari Doctor Wayne," ujar Akio seraya mengeluarkan sebuah botol mungil dari salah satu sakunya. "Bagaimana lukamu, ada keluhan tambahan? Mungkin demam?" tanyanya saat mengulurkan botol mungil itu kepada Gaela.
Gaela menggeleng, "saya baik-baik saja Mr. Kai, terima kasih sudah menanyakan kabar saya," balasnya sembari menerima botol itu. "Terima kasih untuk obatnya, Mr. Kai."
Mata Akio melirik pada perban di tangan Gaela, memastikan tidak ada rembesan darah segar lagi di balutan buatan Harold yang selalu terlihat rapi itu. Sejauh yang terlihat sepertinya memang baik-baik saja.
"Baiklah kalau memang demikian. Silakan lanjutkan lagi apapun yang hendak kau kerjakan. Maaf sudah menghentikan langkahmu," ujar Butler itu.
"Oh," gumamnya sebelum kembali melangkah. "Jangan lupa, segera memberi kabar bila terjadi sesuatu pada lukamu atau kondisimu tiba-tiba memburuk, Miss Adaline!"
"Baik, Mr. Kai," jawab Maid itu, mengangguk patuh.
Setelah itu mereka berpisah jalan. Maid itu melanjutkan perjalanannya, sedangakan Akio kembali melangkah menuju Ante Room.
Ruangan itu terlihat baik-baik saja dalam sekali pandang. Akio hanya perlu membetulkan posisi satu-dua pigura di dinding. Lalu mengangkat satu pajangan untuk memastikan debu tak bersisa di atas meja pajang.
Tinggal satu ruangan lagi yang belum diperiksa. Perpustakaan. Dua hari terakhir Akio hanya sempat selintas saja melongok ke dalam karena berbagai kegaduhan yang timbul.
Butler itu mengarahkan langkahnya ke salah satu akses masuk yang terhubung langsung dari Ante Room. Pintu berayun terbuka dengan sangat mudah dengan sedikit sentuhan. Siapapun yang masuk sebelumnya tidak menutup dengan baik. Untung cuaca hari itu tidak terlalu berangin.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
