Chapter 14: Honeymoon

95 2 0
                                    

Zach

Brankas terbakar, ada satu dokumen yang hilang dicuri. Aku sangat terkejut ketika mendengar Nora mengabarkan hal itu. Keamanan kantor yang ku pikir aman selama ini pun dapat dengan mudah dibobol. Aku pergi meninggalkan Lara sendirian di dalam museum untuk memeriksa kebakaran yang terjadi. Aku merasa bersalah karena meninggalkan Lara sendirian dan membatalkan makan malam yang sudah ku janjikan. Aku harap dia tidak marah dan mengerti keadaanku yang sedang genting. 

"Bagaimana ini bisa terjadi? Apakah mereka sudah ditangkap?" Aku menghampiri Louis yang sudah ada di tempat kebakaran. "Red sudah menangkapnya, mereka melibatkan polisi kali ini." Aku mengangguk paham sementara, Louis melihat ke dalam ke brangkas yang sudah menghitam dan rusak. 

"Sepertinya hanya ini yang terbakar, kau menyimpan apa di tempat ini?" Dia menoleh ke arahku, "Dokumen umum milik keluarga termasuk dokumen pribadi milik Yasmin. Sepertinya dia mengambil milik Yasmin saja, masih ada yang tersisa di dalam." ucapku sembari melihat beberapa dokumen yang sedikit terbakar. 

"Termasuk akta kematiannya?" Aku mengangguk. 

"Aku harap mereka tidak melakukan lebih dari ini. Untunglah mereka tidak merusak semuanya. Kau sebaiknya membereskan semua ini!" perintahku kepada Louis. 

"Aku akan membereskan semuanya, jangan khawatir. Lagipula, mereka tidak mencuri dokumen penting sama sepertimu." Aku menyipitkan mataku, menatapnya sinis, "Apa maksudmu mengatakan demikian?" tanyaku.

"Pria itu adalah suruhan Almonds, Karina mengenalinya. Jadi, sudah jelas mereka mencari dokumen yang hilang di tempat ini." jelas Louis, dia berdiri menatapku tajam. 

"Jadi, kau pikir aku yang mencurinya?" Aku mengangkat alisku sebelah sementara, dia masih terdiam berpikir untuk menjawab pertanyaanku. "Aku tidak tau, hanya nuranimu yang bisa menjawab hal itu."

"Baik nurani maupun kenyataan mengatakan bahwa bukan aku yang mencuri dokumen milik Almonds. Aku tak begitu miskin sampai harus mencuri aset mereka, aku hanya akan menghabisi mereka atas perbuatan mereka selama bertahun-tahun." jawabku. 

"Tapi, setidaknya jika kau bisa balas dendam dengan mencuri aset dan nyawa. Setidaknya kau merasa berhasil dua kali." Aku mengepalkan kedua tanganku, "Aku serius, Louis. Aku tidak berminat untuk mencuri dokumen milik Almonds. Bahkan membunuh salah seorang dari anak mereka malam itu sudah membuatku merasa cukup. Namun, jika sampai mereka membahayakan Lara maka, aku tidak akan segan-segan untuk menghabisi mereka." tegasku.

"Jadi, mengapa mereka melakukan ini? Jika kau bahkan tak punya urusan dengan dokumen itu?" Aku menggelengkan kepalaku tak mengerti. Semua ini sepertinya tidak terjadi begitu saja, batinku. 

"Dan ngomong-ngomong mengenai Karina, kapan kau sempat bertemu dengannya?" tanyaku penasaran. 

Dia tersenyum menyeringai, "Baru saja, dia meninggalkan kantor ketika kau datang." Louis berhenti sejenak menatapku dalam, aku tak mengerti apa maksud dari ekspresi wajahnya. 

"Mengenakan dress warna biru dan kacamata hitam. Kau pasti mengenalinya, jangan pura-pura tidak tau siapa dia." ucapnya menambahkan.

"Aku melihatnya sekilas, itu tidak penting. Aku harus kembali ke museum, Lara sudah menungguku." ucapku.

"Baiklah, kita bicara besok." Louis masih memeriksa detail akibat kebakaran brankas. Dia dibantu oleh staff kantor lain untuk memeriksa apakah ada dokumen lain yang hilang atau tidak. 

Aku meminta Can untuk menyelidiki semuanya sampai detail mengapa Almonds menyusup ke kantor untuk mencuri dokumen pribadi keluarga kami. Aku sebenarnya tak berniat menyimpan dokumen keluarga di dalam brankas akan tetapi, ayahku mengatakan tak ingin mengenang kematian Yasmin sehingga, kami memutuskan untuk menyimpan beberapa dokumen pribadi milik Yasmin. Selebihnya hanyalah dokumen data diri keluarga secara umum, bukan pribadi. Namun, satu-satunya yang dicuri aku rasa adalah data pribadi milik Yasmin karena memang itu yang tersisa. 

Married to His LiesWhere stories live. Discover now