4. Active

125 21 0
                                    

Pagi hari terasa begitu segar berbeda dari pagi yang biasa ia lalui dengan tumpukan buku serta laptop dengan ditemani kopi sebagai minuman penghangat tubuhnya di ruang kerja. Hari ini adalah hari kedua setelah kemarin ia bertemu sang adik dan penemuan informasi yang belum pernah ia ketahui.

Di taman belakang rumah megah ini Zhao duduk bersandar pada kursi gazebo ditemani segelas teh yang baru saja ia bawa sendiri ketika bangun. Rantai di kaki sudah dilepas jadi ia bisa pergi kemanapun termasuk pulang kerumahnya tapi entah kenapa ia kini duduk di gazebo dekat dengan air terjun.

Zhao meninggalkan tempat dan berjalan menuju batu besar di sekitar air terjun. Ia duduk diam bersama dengan alas kaki yang telah dilepas kemudian mencelupkannya pada air segar di bawah air terjun. Zhao menutup mata merasakan ketenangan dan sejuknya air sebelum suara yang familiar menyapa telinganya.

"Mata air ini sejuk bukan?" Zhao membuka mata melihat di samping kirinya terlihat seekor rubah putih dengan corak merah persis seperti didalam mimpinya beberapa bulan lalu. Rubah itu duduk diam di batu besar sisi lain air terjun dan menatap Zhao yang kini menatapnya.

"Bisakah kau pergi dari diriku?"

"Bisa saja tapi kau tidak akan bebas dari tanggung jawabmu terlebih mama sendiri yang memberi arahan" mama, panggilan yang sering di katakan disetiap pertemuannya dengan rubah. Zhao paham arah pembicaraannya kemana karena semua jawaban yang Zhao butuhkan ada di diary mama tapi untuk keluar dari sini rasanya tidak mungkin.

"Aku ingin menjadi manusia biasa" Rubah itu paham apa yang Zhao rasakan saat ini dimana kemalangan yang terjadi pada beberapa bulan dan sebuah tanggung jawab yang diturunkan tanpa jeda apalagi ini menyangkut dua dunia yang berbeda. Rubah itu melihat Zhao yang kini memilih menutup mata menengadahkan kepalanya seakan menyambut sinar matahari pagi.

Rubah itu mengedarkan pandangannya hingga bertemu tatap dengan sosok Hayden dalam jarak tidak jauh. Seakan tahu apa yang dibicarakan melalui tatapan mata rubah itu memberi izin dan pergi meninggalkan dua orang yang berada dalam jarak beberapa meter.

"Sedang menikmati alam?" Zhao masih dalam posisi tanpa mengindahkan Hayden yang kini berjalan maju mendekati Zhao dan ikut duduk di sebuah batu besar mengamati wajah menawan Zhao dibawah cahaya langit.

"Tenang, sunyi..." Hayden diam mendengarkan apa yang Zhao katakan ia rasa Zhao sedang mencoba berkomunikasi dengan alam terlihat beberapa daun bergoyang serta air dibawah mereka mulai tenang. Burung berkicau indah dengan angin sejuk yang datang tiba-tiba dan entah mengapa ketika angin itu melewatinya Hayden merasa segar seolah daya serta kekuatan dalam dirinya bertambah.

Bukan Hayden saja yang merasakan namun beberapa orang di rumah megah itu juga merasakannya terlihat mereka berjalan keluar mencari sumber kesejukan yang mereka rasakan. Tepat itulah Zhao membuka mata, hal berbeda ditemukan oleh Hayden ketika melihat Zhao di bawah terik matahari. Kulit Zhao terlihat lebih bersinar serta beberapa helai rambut Zhao berubah warna menjadi cerah dan ketika Zhao memalingkan wajahnya ke arah Hayden, disitulah ia mengerti.

Wajah menawan Zhao dengan warna mata biru keabu-abuan serta simbol cantik berbentuk bintang berwarna biru putih persis seperti tato di dadanya hanya berbeda warna. Hayden pikir roh rubah suci menyatu dan menampakkan diri dari dalam tubuh Zhao tapi ketika ia menyusuri pandangan disekitarnya rubah itu diam menunduk di tempat semula sebelum ia pergi tadi. Hayden menatap Zhao yang sedari tadi tidak lepas pandangan darinya.

Menelisik mata cantik itu lebih dalam hingga ia paham bahwa jika rubah suci memiliki warna mata abu-abu bukan biru keabu-abuan yang artinya kekuatan dari dalam Zhao aktif dan alam menyambut kehadiran sang penjaga pintu immortal. Tangan Zhao terulur menggapai wajah Hayden. Ia mengusap seraya tersenyum mengamati wajah tampan yang masih menatapnya dengan tatapan memuja.

"Aku tidak bisa melakukannya sendiri..."

"Kita bersama sayang, apapun kedepannya kita akan selalu bersama"

"Terimakasih soulmate"

"Apapun my other half" titik terakhir yang Zhao dengar sebelum gelap menguasai pandangan dan perasaan nyaman ketika tubuhnya didekap oleh sosok berdarah dingin.



TBC.

voment guys jangan lupa.

The Dangerous RedWhere stories live. Discover now