7. Truth

136 20 0
                                    

Butuh banyak penjelasan yang harus disusun dari berbagai sumber yang tersebar seperti saat ini dimana seluruh penghuni rumah megah itu berkumpul di perpustakaan kecil ketika Zhao dan Hayden sampai beberapa saat lalu. Jean sebagai tetua memimpin mereka menuju sudut terpencil dari perpustakaan tersebut dan membuka pintu rahasia yang terhubung dengan ruangan di bawah tempat tinggal mereka.

Ruangan tersebut seperti ruang pertemuan dimana terdapat meja besar di tengah dan beberapa rak besar berisi buku serta perkamen-perkamen kuno. Selain itu terdapat juga senjata yang di pajang tepat di dinding paling belakang. Dalam satu kali jentik lampu yang tadinya meremang kini menyala terang memperlihatkan dengan jelas isi ruangan tersebut.

Jean segera berjalan menuju rak buku mengambil sebuah kotak tipis dan beberapa perkamen kuno. Di sisi lain, Zhao duduk di sebuah kursi dekat dengan meja besar di ikuti Hayden sementara yang lain tetap diam melingkar di sekitar meja melihat kegiatan tiga orang yang sibuk mencari sesuatu.

"Mereka mulai bergerak kembali?" Jean bertanya pada Hayden dan dijawab anggukan kemudian berdiri segera berjalan menuju Jean. "Mereka sudah menargetkan sedari dia mengaktifkan kekuatan namun ada sesuatu yang sepertinya mereka ingin sebelum menangkap" Hayden menunjuk sebuah perkamen.

"Kalung merah yang akan menjadi peluru terakhir menguasai dunia" perkamen itu berisi tentang sebuah kalung bandul merah yang mana berisi setitik kekuatan demon dan leluhur immortal terdahulu sehingga siapapun yang mendapatkan akan menguasai dunia dengan mudah.

"Itu tidak mudah untuk mengaktifkannya" pada awalnya mungkin akan ada persaingan demi kekuasaan dan kekuatan besar itu, namun ketika seseorang telah memilikinya kekuatan kalung tidak akan berfungsi jika bukan sang roh suci yang mengaktifkan. Antara sosok itu yang memiliki atau dia yang dikorbankan, dan satu-satunya roh suci yang ada di dunia ini hanyalah roh suci rubah.

"Zhao boleh aku bertanya sesuatu?" Mendengar namanya di panggil, Zhao mengalihkan pandangannya sebentar kemudian mengangkat tangannya seakan memberi isyarat untuk diam sebentar. Diary mama yang saat ini ada di dalam genggamannya benar-benar menyimpan banyak jawaban yang selalu ada di kepalanya.

"Jika kau ingin bertanya tentang kalung yang dimaksud oleh perkamen, itu sudah kuberikan pada kalian" setelah mengetahui dan mendapat segala jawaban, Zhao berjalan menuju Gion yang sedari tadi diam di sebelah Yuno. Kepalanya ditundukkan bahkan tubuhnya sedikit bergetar ketika menangkap aura Zhao disekitarnya dan itu diketahui oleh Yuno.

"Kau menghisap sedikit darahku yang artinya kau memiliki setitik kekuatanku dan seperti yang diary mama tulis, kekuatan inti mu telah aktif" Zhao menyentuh dahi Gion dan dalam beberapa saat cahaya muncul disekitar tangan Zhao seakan mengalirkan energi ke tubuh Gion.

Tanda muncul di dahinya bewarna putih begitu juga bola matanya. Setelah cahaya itu padam, Gion mengedipkan mata beberapa kali hingga ia dapat melihat siapa didepannya saat ini.

"Kak Zhao..."

"Selamat datang kembali Gion" dalam sekejap semua berhenti seperti waktu yang dihentikan paksa sehingga orang sekitar tidak bergerak kecuali mereka berdua. Gion memeluk erat sosok yang telah lama tidak pernah dilihat setelah terakhir kali pertemuan mereka di sebuah lembah gunung. Kala ketika Zhao tersesat dan di bantu oleh anak gunung yang ia selamatkan.

"Maaf karena sempat melupakanmu, energi vampire yang ada dalam tubuhku terlalu besar sehingga sangat sulit untuk mengendalikannya"

"Aku paham anak gunung, karena sejatinya kau bukan seorang vampir tapi-"

"Werewolf? Aku ingat semua dan itu berkat dirimu yang memberikan energi, aku minta maaf dulu membuatmu terluka"

"Aku memaafkan tapi tidak akan lupa hanya satu yang ku minta"

"Apa itu?"

"Jaga Yuno karena dialah yang bisa mengendalikan kalung permata demon jangan sampai mereka bisa mendapatkannya"

"Tapi bukankah-"

"Roh suci memang denganku, tapi itu bukan roh rubah suci milikku karena itu hanyalah pengalihan" Gion masih belum paham tentang ini. Roh suci rubah sangat jelas itu ada pada Zhao tapi kenapa dia berkata demikian? Apalagi sekarang menyangkut dengan Yuno.

"Singkatnya, roh rubah yang  selalu menemaniku adalah milik mama dan karena mama telah meninggal roh itu di utus untuk menjagaku dan memberi petunjuk itulah kenapa kita bisa melihatnya meski samar."

Zhao berjalan menggapai sosok disebelah Gion yang tidak lain adalah adik kecilnya. Sosok yang selama ini ia cari dari beberapa bulan lalu sampai akhirnya malah bertemu dengan keadaan yang berbeda. Adik kecilnya memilih abadi di dunia.

"Dulu sewaktu mama akan melahirkan, sosok abadi dan suci datang dengan samar bertemu roh rubah di diri mama berkata bahwa sang penjaga terkuat telah hadir dan kini saatnya pemimpin perang hadir menggantikan sang penjaga untuk kedamaian dua dunia." Gion diam mendengarkan sementara dalam kepalanya sedang menyusun lembar memori dari kekuatannya yang meningkat dikarenakan darah Zhao yang ia teguk.

"Yuno, sosok kecil yang memikul tanggung jawab besar dengan roh suci rubah sesungguhnya yang belum menunjukkan jati diri dan kini memilih jalan menjadi sosok abadi" Zhao menatap sendu adiknya yang tidak bergerak dikarenakan ruang waktu yang di hentikan secara tidak sengaja oleh Gion.

"Aku sedikit lega bahwa kau yang menggigitnya setidaknya aku mengenal orang itu dan dia tidak jatuh ke tangan yang salah karena setelah ini ia harus berlatih mengendalikan kekuatannya sebelum mengaktifkan kekuatan kalung karena-"

"Jika kekuatan kalung permata demon di aktifkan gerbang dua dunia akan terbuka lebar dan bulan berwarna merah" bulan merah? Sepertinya Zhao tidak akan sanggup menghadapi situasi seperti itu lebih lagi dirinyalah yang akan menjadi penyebabnya.

"Kak Zhao tebakanku salah kan?"

"Jangan ragukan apapun jika itu berasal dari diriku"

Maka Gion tidak akan membantah meski apa yang ia yakini bunga tidur adalah kebenaran.


TBC..

Plot twist nggak tuh?

Sape tuh yang gerak kembali?

The Dangerous RedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang