5. Speak

120 22 2
                                    

Zhao terbangun kembali dan menatap sekitar bahwa ia sekarang berada di dalam kamar awal ia jumpa. Segera ia memeriksa bagian kaki yang ternyata tidak ada rantai apapun membuatnya berfikir apa ini kesempatan untuk kabur? Mereka memberi izin?

"Berpikir terlebih dahulu sebelum kabur dan lihat situasi sekarang"

Seseorang masuk membawa nampan berisi makanan serta segelas air putih dan menaruhnya di meja kecil dekat dengan kasur sementara ia duduk di pinggir kasur mengamati Zhao yang juga menatapnya dengan sedikit tajam. Zhao ingat siapa sosok yang bersamanya saat ini karena melihat ada sedikit goresan di jari tangan yang mana itu disebabkan oleh dirinya pada pertarungan lalu.

"Mana Yuno?"

"Sedang mengurus sesuatu sebaiknya kau makan saja energimu habis setelah pengaktifan kekuatan kemarin"

"Sudah berapa hari aku disini?"

"3 hari terhitung dari pengaktifan kekuatanmu" helaan nafas yang terdengar setelah pembicaraan singkat dan pantas saja dia merasa begitu lemas serta pusing tanpa bisa dielakkan lagi. Mengingat kejadian hari itu dimana ketika Zhao menutup mata lalu membuka mata bertemu sosok mama di tempat yang sangat asing.

'Mama minta maaf Zhao dengan dirimu yang harusnya menjadi manusia biasa tapi tidak bisa dan harus mengemban tanggung jawab, Zhao ingatlah bahwa makhluk disekitar mu akan membantu dan segeralah ambil diary mama sebelum ras jahat itu mengambil dan menguasai dunia manusia' sebuah perkataan dari mama yang membuat hati Zhao sedikit kesal dan ingin menghilang tapi bagaimana nantinya dunia?

"Aku harus segera pergi..."

"Kondisimu tidak memungkinkan"

"Aku tidak peduli diary mama lebih berarti dari tubuh ini!" Zhao sedikit berteriak namun kembali tenang dan menunduk. Ia harus menemukan sebelum pembantaian yang lebih besar terjadi, ia harus menyelamatkan Yuno.

"Aku tidak ingin melihat pembantaian lagi, kumohon bantu aku.." air mata yang lama ia simpan kini turun secara perlahan tanpa peduli bersama siapa ia saat ini. Karena demi apapun Zhao tidak ingin hatinya hancur lagi seperti ketika melihat potongan tubuh serta banjir darah di seluruh rumahnya, Zhao trauma.

Bahkan untuk menyembuhkan dalam beberapa bulan tidak cukup hingga detik ini dimana ia selalu terbayang wajah kedua orang tuanya yang menahan sakit dengan senyum yang masih terpancar. Begitu menyakitkan.

"Aku panggil Hayden dahulu setelah itu kami bantu dirimu"

"Terimakasih..."

"Kami yang harus berterimakasih karena kekuatan kami pulih setelah kau mengaktifkan kekuatanmu" sosok itu berpamit untuk memanggil Hayden dan sebelum itu ia mengenalkan diri terlebih dahulu.

"Aku Matteo salam kenal Zhao jangan lupa makan makananmu"

Zhao melihat Matteo pergi. Lalu beralih menuju makanan di meja kecil sampingnya terlihat begitu lezat yang tersaji seperti daging yang dipanggang kemudian semangkuk salad sayur dan buah serta segelas air. Ini seperti perbaikan gizi untuknya karena beberapa waktu terakhir ia jarang mengkonsumsi makanan paling mungkin ia membuat mie instan kemudian melanjutkan pekerjaan sembari mencari informasi tentang Yuno.

Zhao mengusap lelehan air matanya kemudian mengambil air di gelas tersebut. Menangis perlu tenaga maka dari itu ia memilih mengisi daya karena sudah lama ia tidak mengisi perutnya. Sambil makan makanannya, Zhao memikirkan sesuatu yang sedari tadi Matteo katakan tentang pengaktifan kekuatan.

Ia tidak paham akan hal itu jadi ia rasa harus segera mendapatkan jawaban dari diary mama dan juga bertanya pada rubah. Dalam renungannya tanpa sadar Hayden datang dan duduk di sisi kasur melihat Zhao yang masih melamun sembari makan buah yang tersedia terlihat manis dan lucu ketika pipi itu terlihat penuh.

Hayden mencubit pelan hidung Zhao demi mendapat perhatian dari si manis dan kini malah ia mendapat tatapan tajam merujuk kesal?

"Bisa jangan mengganggu, aku sedang makan"

"Tapi kamu lucu seperti tupai, manis sekali" Zhao lebih memilih segera menghabiskan dan fokus pada makannya dari pada meladeni sosok Hayden yang kini tersenyum lebar membuatnya merasa sedikit takut. Siapa juga yang tidak takut ketika orang yang berhadapan dengan mu sedang tersenyum lebar tanpa sebab apapun? Zhao takut kalo Hayden kerasukan apalagi ini di hutan kan?

"Hayden, kau sudah dengar dari Matteo kan?" Zhao telah selesai dengan makanannya, tangan itu terulur mengambil segelas air untuk ia minum dan melanjutkan perkataannya setelah selesai dengan kegiatannya. Ia melihat reaksi Hayden yang mengangguk kemudian mendekatkan tangannya pada Zhao dengan posisi telapak tangan terbuka.

"Aku temani, sekarang genggam tanganku dan tutup matamu" Zhao paham dan tanpa pikir panjang meletakkan tangannya di atas telapak tangan Hayden kemudian di genggam erat tangannya kemudian menutup mata.

Memastikan Zhao menutup mata Hayden segera melakukan aksinya dengan menarik Zhao hingga membentur dadanya kemudian tangan yang bebas ia taruh melingkar di pinggang Zhao seakan memeluk dan tepat ketika Zhao ingin membuka mata, Hayden menggunakan kekuatan hingga kini mereka berada di sebuah tempat baru.



TBC.

Voment jangan lupa

Double karena tidak yakin buat sering update soalnya praktikum dan tugas buanyak 😭🙏

Jadi kemungkinan aku bakal usahain dan double up terus.

Oh ya aku belum kasih tau kan hanbin dkk ni vampire apa?

Bingung? Tunggu kisahnya selanjutnya, jangan bosan-bosan sayang kalian😇.

The Dangerous RedWhere stories live. Discover now