28. dikejar anjing

1.7K 60 0
                                    

Aqila saat ini ada di bandung tiba-tiba ia ingin ke bandung membeli es kelapa muda yang lagi viral di sosmed. Dan untungnya kedua orangtuanya dan abangnya sedang kerja dan kemungkinan pulang malam. Jadi ia memutuskan untuk pergi secara diam-diam.

Aqila sampai ia duduk di penjual es krim yang ada di depan pondok pesantren yang tidak aqila kenal. Sambil menunggu penjual es krim Sholat Dzuhur ia duduk sambil bernyanyi random, Kebetulan dirinya sedang ada halangan bulanan jadi ia tidak sholat.

"GUK GUK GUK"

Anjing besar berwarna hitam berguguk menghampiri aqila yang sedang duduk. Aqila yang melihat anjing itu menghampirinya ia melotot sempurna, ditambah anjing itu menjulurkan lidahnya menatap aqila.

"Heh! jangan kesini anjing" panik aqila.

"GUK GUK GUK GUK"

"HWAA ANJING" teriak aqila histeris sambil berlari tak kunjung arah, dan sialnya anjing itu mengejarnya. Aqila yang panik ia menerobos santri yang sedang ngobrol. "Aniing" teriak aqila.

Santri menoleh menatap aqila yang berlari. "Ih enggak sopan banget siapa sih lari-lari gitu mana bilang anjing lagi kalau ketahuan gus azzam pasti dihukum sampai nangis" ucap Mereka.

Sedangkan aqila terus menangis sambil berteriak. "BUNDA, AYAH, ABANG TOLONG AQILA ADA ANJING" teriak aqila menerobos masuk kedalam rumah. "ANJING, TOLONG" teriak aqila berlari cepat tanpa menoleh kebelakang.

"Astagfirullah" kaget Mereka.

Umi, abi, panji, yani, sela, noval dan azzam menoleh kaget melihat permepuan ada di rumah, sambil berlari menangis memanggil anjing.

Aqila menghampiri mereka. "Om, tante, tolong aqila, om, aqila di kejar anjing, hiks" isak aqila menatap mereka.

DEG

Mereka yang sedang makan siang langsung menatap aqila syok, termasuk azzam yang kaget melihat istrinya yang ada di sini. Mereka saling berpandangan satu sama lain, tidak ada yang menyahut.

Aqila semakin menangis. "HWAAA, OM, TANTE, TOLONG AQILA," isak aqila memeluk umi yang diam mematung menatap aqila. "Tante, hiks. Ada anjing kejar aqila" isak aqila.

"A-aqila" cicit azzam.

DEG

Umi melepas paksa pelukan aqila menatap lekat wajah aqila. "K-kamu a-aqila?" Tanya umi tidak menyangka.

Aqila mengangguk. "Ya. Nama aku aqila, tante" jawab aqila sambil mengusap air matanya.

Umi menoleh menatap yang lain yang masih syok. Umi Menatap aqila dari atas sampai bawah, mengelus pipi aqila lembut. "K-kamu masih hidup, nak" lirih umi.

Aqila menatap azzam yang terus menatapnya. "Kau, om-om yang waktu itu aku tabrak, ya?" Tanya aqila menunjuk azzam.

Azzam mengangguk pelan.

Aqila Menatap orang yang terus menatapnya tanpa berkedip, menatap sekeliling ruangan yang asing. "Kenapa aku ada di sini?" Cicit aqila heran pada dirinya sendiri.

"Aqila, apa kamu mengenal kami?" Tanya abi.

Aqila menoleh menatap abi menggeleng pelan. "Tidak. Aqila tidak mengenal kalian memangnya kalian siapa?" Tanya aqila balik.

Mereka kembali berpandangan. Azzam berjalan menghampiri aqila. "Saya tidak halu, kan, lihat kamu ada di sini?" Tanya azzam hendak mengelus aqila yang langsung di tepis kasar aqila.

"Jangan sentuh, kau pria genit sekali, waktu itu kamu peluk aku menangis tidak jelas. Huhh dasar pria kata keranjang" kesal aqila.

Panji menoleh menatap azzam. "Pria mata keranjang, hahaha" tawa panji.

Azzam tidak menghiraukan ucapan istri dan abangnya ia terus menatap aqila. "Alhamdulillah kamu ada di sini, kamu kesini sama siapa?" Tanya azzam tersenyum tipis.

"Sendiri" jawab aqila cuek. Matanya tidak sengaja melihat makanan yang tersedia di meja, mengelus perutnya yang bunyi minta di isi.

Abi yang paham ia langsung menarik kursi mempersilahkan aqila duduk. "Duduk, kita makan siang bersama" ajak abi tersenyum tipis.

Aqila menatap abi polos. "Memangnya boleh?" Tanya aqila polos.

"Boleh" jawab mereka cepat.

Aqila tersenyum lebar ia langsung duduk, mengambil piring, menyendok nasi dan lauk pauknya. "Eh, aqila tidak boleh makan sembarangan" lirih aqila mengigat pesan bundanya.

"Kenapa?" Tanya umi terus menatap aqila.

Aqila menunduk sedih. "Aqila tidak boleh makan sembarangan sama bunda, takutnya makanan itu ada racunnya" jawab aqila polos.

"Enggak mungkin ada racun, kak. Orang ini rumah umi, rumah mertua kakak, kami ini kel----"

"Enggak mungkin ada racun, kami saja sedang makan kalau ada racunnya kami tidak makan" potong panji.

Aqila menatap sela. "Maksud kamu apa?, Mertua?" Tanya aqila tidak paham.

Azzam mengangguk. "Iya, saya ini sua---"

"Maksud sela itu anggap saja rumah sendiri" sahut abi memotong ucapan azzam.

Azzam mengerutkan keningnya Menatap abi yang menggeleng pelan, azzam yang paham ia mengangguk pelan.

"Ayok silahkan di makan" ucap yani.

Aqila mengangguk ia langsung melahap makanan yang ia ambil, senyumnya melebar saat merasakan ayam kecap, entah kenapa ia merasakan ayam kecap yang ia makan pernah ia cicipi tapi entah dimana dan kapan.

"Enak banget" cicit aqila.

"Pelan-pelan" ucap azzam ikut tersenyum tipis melihat aqila lahap makan. Selama tiga tahun lebih lamanya ia tidak melihat aqila makan dan sekarang ia melihatnya.

Aqila tersenyum menatap mereka. "terimakasih makannya, heheh. Maaf, ya, aqila nerobos masuk, dan makan siang bersama gini aqila jadi tidak enak" ucap aqila selesai makan.

"Tidak papa. Setiap hari juga" ucap azzam cepat.

Abi menatap aqila yang sedang melahap anggur. "Apa abi boleh bertanya?" Tanya abi hati-hati.

Aqila mengangguk. "Boleh dong, karena om sama tante sudah mengizinkan aku masuk rumah, ah lebih tepatnya nerobos masuk dna diberi makanan enak gini, hehe" kekeh aqila.

Mereka tersenyum tipis. "Nama lengkap kamu siapa?" Tanya abi.

"Aqila syakila" jawab aqila sambil makan anggur.

Deg.

"Nama kedua orang tua kamu?" Tanya panji.

Aqila melirik panji. "Ayah aku syakil, ibu aku putri" jawab aqila melipat kedua tangannya di meja makan.

"Kamu punya abang?" Tanya noval yang sedari tadi hanya diam.

Aqila mengangguk. "Nama abang aku umar, dia sangat menyebalkan suka bikin aku kesal tapi dia selalu jaga aku" jawab aqila.

"Dahi kamu kenapa?" Tanya umi melihat ada plester.

Aqila menyentuh dahinya. "Aku abis pulang dari rumah sakit" jawab aqila.

"Kamu sakit apa?" Tanya azzam.

Aqila melengos enggan Menatap azzam. "Aqila tidak mau menjawab pertanyaan om caper itu" ucap aqila.

Bukannya azzam marah ia malah terkekeh geli melihat aqila yang semakin menggemaskan. "Yasudah, saya diam" ucap azzam.

"Kamu sakit apa?" Tanya abi mewakili pertanyaan anaknya.

Aqila mengetuk-ngetuk jarinya di dagu. "Aku tidak tau pasti, tapi kata bunda dan ayah aku.....aku pernah kecelakaan ketabrak Truk, sampai aku koma selama tiga tahun lebih aku aja baru satu Minggu lebih di Indonesia" jawab aqila.

Deg

Mereka kembali berpandangan menatap aqila kaget. "J-jadi kamu-----"

"AQILA" panggil seseorang dengan nada tinggi dan tegasnya m Menatap tajam Mereka yang kaget melihat kehadiran umar.

***

setulus cinta gus AzzamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang