48. Ayah om.

1.3K 65 6
                                    

Semua di ruang tengah berkumpul termasuk aqila dan aisyah, aqila hanya diam ia berusaha melupakan kejadian tadi pagi. Rasanya ia tidak menyangka kalau ayah dan abangnya yang sangat dipercaya, mengkhianati nya begitu saja.

"Buna mimih." Pinta aisyah menarik-narik ujung jilbab aqila.

Azzam mengangkat aisyah duduk di pangkuannya. "Sebentar ya, susu sama dot kamu lagi di beli." Ucap azzam.

Aisyah mengangguk polos.

Umi mengelus aqila. "Kamu mandi dulu sana, abis mandi kamu istirahat biar umi yang jaga aisyah." Ucap umi.

Aqila menggeleng lemah.

Abi mengusap air mata aqila. "Kamu boleh sedih, tapi jangan lama-lama kasihan aisyah, dia takut, sedih lihat bundanya nangis terus."

"Aqila kecewa." Lirih aqila.

"Boleh kecewa, kesal, marah asalkan jangan lama-lama." Ucap abi.

Tok.tok.tok.

"Assalamualaikum." Salam santri.

"Waalaikumsalam" jawab mereka.

"Ini pesanan gus azzam." Ucap santri menyodorkan kantong plastik yang berisi dot dan peralatan asiyah lainnya.

"Terimakasih." Ucap azzam.

"Kami permisi dulu assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab mereka.

Azzam membopong aisyah. "Ayok kita bikin mimih buat kamu."

"Let's go." Teriak aisyah tersenyum lebar.

Azzam terkekeh ia mendudukkan aisyah di kursi, sambil membuatkan susu untuk aisyah. Azzam sesekali melirik aisyah yang menarik semua tisu.

"Ini susunya." Ucap azzam menjauhkan tempat tisu dari aisyah.

"Makasih om." Ucap aisyah, tanpa ba-bi-bu aisyah langsung naik ke atas meja merebahkan tubuhnya.

"Astaghfirullah." Kaget azzam mendorong tempat buah yang terbuat dari besi. "Aisyah, hati-hati nanti kalau kena kepala kamu gimana coba?. Kamu baru sembuh lho."

Aisyah tidak menjawab ia terus menyusu, tidak lama aisyah tertidur pulas. Azzam yang melihat tingkah anaknya geleng-geleng kepala, azzam membopong tubuh aisyah ke kamarnya.

"Selamat tidur putri ayah." Bisik azzam mencium lama kening aisyah yang masih di perban.

***

Malam harinya setelah makan malam mereka kembali mengobrol bersama, mereka semua berusaha menghibur aqila yang masih sedih.

"Aisyah anak siapa?." Tanya noval menatap keponakannya yang begitu lucu.

"Buna." Jawab aisyah sambil menarik-narik pelan jari abi.

"Buna apaan?." Tanya noval pada sela.

"Bunda." Jawab sela malas.

"Ohhhhh."

"Aisyah." Panggil sela.

"Hemm." Gumam aisyah sambil menghitung kancing baju abi.

"Aisyah nama ayahnya siapa?." Tanya sela dan noval.

"Ayah eka, buna aqila." Jawab aisyah polos.

Deg

Azzam diam ia berusaha mengontrol perasaannya, azzam tentunya sedih tapi aisyah masih belum paham. "Kata siapa?." Tanya azzam berusaha tersenyum.

setulus cinta gus AzzamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang