Chapter 56 : Nyatanya Zea Tetap Pembunuh

73.3K 4.5K 194
                                    


JANGAN JADI SIDERS. BUDAYAKAN VOTE AND COMENT.

~o0o~

"LAGI DAN LAGI KAMU MEMBUAT NAMA KELUARGA INI BURUK!"

"TIDAK BISAKAH KAMU ZEA UNTUK TIDAK MEMBUAT MASALAH SEKALI SAJA HAH!" Reno terus berteriak sedari tadi tanpa ampun, bahkan beberapa benda telah ia hancurkan disana. Anak nya yang bernama Zea itu begitu membuatnya emosi.

"DENGAN BERITA PEMBUNUHAN EIRA ITU MEMBUAT REKAN BISNIS SAYA MEMUTUSKAN KERJA SAMA! SAYA TIDAK PERNAH MENGAJARKAN KAMU UNTUK MEMBUNUH ZEA!"

Reno mengepalkan tangannya kuat, semua urat lehernya menonjol dan juga wajah yang memerah akibat menahan emosi.

"Emang papa pernah ngajarin Zea?"

PRANGG!!

"ZEA!!" Pria itu melempar vas bunga kearah dinding membuat suara begitu nyaring seisi ruangan itu.

"Jangan berlagak seolah papa pernah ngajarin Zea jadi orang baik," ucap Zea menatap kedua mata membara Reno. Tidak ada rasa takut lagi didalam diri Zea. Sudah cukup selama ini ia menahan semuanya.

PLAK!!

"SUDAH BERANI KAMU HAH!" sentak Reno menampar kuat pipi Zea hingga kepalanya menoleh kearah samping. Pipi Zea begitu perih, cewek itu berusaha untuk tidak menyentuhnya. Zea menatap kembali papanya dan juga mamanya yang berada didepannya.

"Udah lah Pa, Zea capek dengan semua ini. Zea capek harus ngelakuin ini itu, Zea capek dengan semua masalah hidup yang gak pernah berpihak pada Zea. Sekarang terserah papa," ucap Zea berlangsung pergi dari sana. Dengan tanpa berpamitan seperti itu membuat Reno semakin marah dan menarik Zea hingga cewek itu tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya dan terjatuh.

"Kamu bener bener anak gak tau diri! Emang seharusnya dari awal saya ngebunuh kamu dan gak usah ngebesarin anak kayak kamu! Kamu cuma bisa ngebuat keluarga ini malu!" sentak Reno kembali.

"Zea apa bener kamu yang bunuh Eira?" Rina berjongkok dan bertanya serius pada Zea. Zea menatap Rina kemudian tersenyum smirk.

"Kalo Zea bilang enggak kalian juga gak bakal percaya kan?"

"Dengan jawaban kamu kayak gini ngebuktiin kalo memang kamu yang ngebunuh dia!" ucap Rina menarik kuat rambut Zea.

"Kamu tau apa yang udah terjadi dengan berita itu? Semua rekan bisnis kita memutuskan kerja sama, bahkan proyek besar saat ini juga memutuskan kerja sama sama perusahaan kita. Bukan kah seharunya masalah ini kita selesaikan?" tanya Rina menghempaskan kepala Zea kuat.

"Dengan kamu yang udah dikenal sebagai pembunuh, sekarang saya yang akan membunuh kamu!" sentak Reno menarik Zea paksa cewek itu untuk berdiri.

"Saya tidak peduli jika harus masuk penjara karena membunuh kamu! Setidaknya saya harus memusnahkan masalah yang terus datang dalam hidup keluarga ini, dan itu kamu."

Reno menatap kedua mata Zea. Tidak ada rasa iba dan sayang, dan itu sudah lama menghilang. Kali ini pria itu sudah lelah harus menghadapi masalah yang terus datang dari Zea. Ia tidak peduli jika nanti akan berakibat buruk jika ia membunuh anaknya itu.

"Pah, apa yang mau papa lakukan?" tanya Rina was-was. "Saya akan membunuh anak ini dengan tangan saya sendiri," ucap Reno.

"Mau saya bantu?"

Suara itu membuat aktivitas Reno terhenti. Suara itu membuat Reno menoleh kearah sumber suara.

Sedangkan Zea langsung mencari sumber suara yang begitu familiar ditelinganya. Disana dia ambang pintu Alden berjalan kearahnya dengan kedua tangan yang masuk kedalam saku celana. Malam yang sudah sangat menegangkan ini semakin panas saat menampati Alden.

ALDEN&ZEA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang