24. Isn't This What You're Wishing For?

1.8K 324 18
                                    

Rose merasa tidurnya terusik.

Seseorang terus menerus mengusap rambutnya, lambat laun ia dapat mendegar suara lembut menggema, memanggil namanya dengan penuh kasih.

Pandangan wanita itu mulai jelas, sosok sang suami terlihat di hadapannya.

"Jae," ucap Rose dengan suaranya yang serak itu.

"Ada teman-teman kamu di bawah," ucap Jaehyun, masih dengan suara lembutnya.

Hm? Teman-teman?

"Sekarang jam berapa?" tanya Rose kebingungan.

"Jam 9 sayang."

Dan Rose reflek terduduk, "Ilo belum mandi—"

"Sudah aku mandikan," jawab Jaehyun segera sembari meraih selimut Rose dan menyibakkannya.

"Sekarang kamu mandi juga, teman-teman kamu takutnya nunggu terlalu lama," ucap Jaehyun yang kemudian mengecup pucuk kepala Rose sebelum akhirnya pria itu berjalan keluar kamar.

Rose tertegun, ia masih tidak menyangka ia dapat melalui masa kelam bersama dengan Jaehyun, dapat kembali bertemu dengan Jaehyun yang romantis seperti dulu.

Namun di sela-sela lamunan manis itu, ia segera teringat dengan teman-teman yang sedang menunggunya, walau pun ia tidak tahu siapa tetapi Rose pun segera bergegas untuk membersihkan diri.

*****

"Jennie!!!"

Rose memeluk tubuh wanita yang lebih pendek itu dengan erat karena ia sungguh merindukan sahabat yang sudah ia anggap bagai saudara kandung nya sendiri itu.

"Puji Tuhan, kamu sehat Rose! Aku kangen!" ucap Jennie.

Pelukan itu terlepas dan Rose segera menyeka air matanya yang tanpa sadar menetes begitu saja, ia menatap pada Jennie yang matanya kini juga berkaca-kaca menahan tangis.

"Bunda kangen auntie Jen, sama seperti Nino!" seru Nino yang kini sedang berdiri di dekat Roseanne. Segera ia rangkul anak laki-lakinya itu kemudian ia menolehkan kepala untuk melihat Jaehyun yang sedang menggendong Ilo dengan senyuman di wajah.

"Iya, Bunda kangen, senang bisa ketemu lagi," balas Rose sebelum akhirnya mempersilahkan Jennie untuk duduk dan Rose pun menyadari kehadiran seorang pria lain di sana.

Sementara itu Jennie tersenyum lebar menatap Rose dan Jaehyun bergantian, wanita itu dapat melihat jika keadaan rumah tangga Rose kini sudah membaik.

"Oh iya, Rose, kamu mungkin belum kenal dia ya," ucap Jennie kemudian memecahkan suasana, meraih lengan pria di sampingnya.

Pria di sampingnya itu segera mengulurkan tangan, "hai, Rose."

Saat keduanya saling berjabat tangan, pria itu berucap, "Johnny, tunangan Jennie."

Baris rapi gigi Rose pun tampak, "Rose."

Dan sungguh, tiba-tiba saja Rose tahu alasan Jennie datang berkunjung ke tempatnya.

*****

"I am so happy for you."

Rose tersenyum, menolehkan kepala untuk bertemu tatap dengan Jennie yang duduk di sebelahnya sebelum ia kembali melihat pada Jaehyun yang kini sedang bermain dengan Nino, Ilo bahkan Johnny di trampolin besar yang ada di halaman belakang rumah mereka.

"Thank you, Jen."

"Isn't this what you're wishing for this whole time?" tanya Jennie.

"Yes," jawab Rose.

"Dan kamu tahu ... you deserved it so much."

Rose tersenyum kecil, "semua juga berkat kamu Jen, sudah bantu aku waktu aku susah, sudah kasih aku banyak masukan, sudah bantu Nino Ilo."

"No, ini berkat dirimu sendiri, you're not giving up on your family, Rose."

Jennie lalu menghela nafasnya, "dan aku akhirnya juga akan merasakan punya keluarga."

"Johnny orang baik dan sangat pantas untuk mu," ujar Rose.

"Yeah, tapi kadang ... dia terlalu baik."

"Sama seperti mu," kekeh Rose.

Jennie tersipu malu, "aku tidak sebaik dia."

"Girl, you really don't have idea huh?" balas Rose.

"Mungkin, haha," kekeh Jennie pelan.

"Keponakan cewek will be cute," ujar Rose kemudian.

Jennie memutar bola matanya, "Rose, masih ada 3 bulan lagi sebelum aku sama Johnny nikah."

"So?"

"So ... membicarakan soal peranakan masih belum pas buat aku," elak Jennie dengan sedikit salah tingkah dan Rose tertawa kecil.

"Okay."

"How about you? Gak mau tambah adik buat Ilo?" tanya Jennie.

Pipi Rose seketika memerah, "I don't know, tapi kalau dikasih juga gak akan nolak."

"Berarti ada rencana?"

"I don't know."

"Keponakan cewek will be cute," balas Jennie, menirukan ucapan Rose tadi.

Kedua wanita itu lalu tertawa bersama dengan perasaan nyaman menyelimuti satu sama lain, seperti saat mereka kuliah dulu, tidak ada beban berarti, hanya kebahagiaan untuk dapat bersama dengan sahabat.

*****

Untuk di book 2 ini aku ada rencana untuk menyesuaikan nama karakter jaerose untuk lebih Indonesia lagi, nantinya nama mereka akan diubah setelah cerita selesai.

spicypastaaa 🍝

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 11, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sunny | Book 2 of "Sore"Where stories live. Discover now