Chapter 14

972 63 12
                                    

                                         .





mew dengan wajah suramnya masih memperhatikan dua punggung yang sudah tidak terlihat itu, ada air mata menggenang dikedua sisi matanya dan ada ketidak iklasan dihatinya

"Dia tidak salah, dari awal dia menikah karena terpaksa, lalu, apa yang aku harapkan, sikapnya seolah memberitahuku bahwa hadirku memang tidak pernah dia anggap."gumamnya dalam hati , lalu mew menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamar

******
Gulf mengecup dahi wanita itu,
"Besok ketemu lagi ya, sayang." Ucap jane dengan nada yang manja, tubuhnya masih memeluk tubuh pria jangkung itu

Kini keduanya sudah berada didepan rumah yang tak lain adalah rumah tantenya jane

"waktu berjalan sangat cepat ya jan, padahal aku masih kangen sama kamu," ucap gulf begitu, ia memandangi langit yang penuh dengan bintang itu

"Besok masih bisa ketemu kan, sayang?." Menatap ke arah gulf, jane berbicara dengan nada yang manja, membuat gulf ingin menelannya

"Iya bawelku, besok ketemu, ditaman tempat kita dulu, ." Ucap gulf mengacak rambut panjang wanita itu

"Hmm, kau membuat rambutku berantakan." Ucap jane mengkrucutkan bibirnya gemas

"Aa-aaa, besok ku traktir belanja, udah lama kan ga belanja."

"emm, perhatian sekali." Senyum wanita itu, langsung memeluk lagi dan lagi tubuh kurus gulf

"kalo kamu peluk aku terus kapan masuknya?."

"Auw, jika bisa memilih aku ingin terus bersamamu, tidak mau pulang, aku kurang nyaman dirumah tante yuli."
Ucap jane lagi dengan wajah yang sedikit murung

"jika terjadi apa apa beritahu aku, aku disini selalu ada untukmu, ya sayang, sekarang masuk sudah malam, "

Jane mengangguk ngangguk, gadis itu begitu penurut jika sedang bersama gulf karena itu, gulf sangat menyayanginya.

Untuk malam ini keduanya berpisah dahulu, walaupun keduanya merasa sangat berat ingin rasanya terus bersama, namun tidak mungkin gulf harus bersekolah besok



*****
Ceklek

Suara pintu membuat mew menoleh ke arahnya

"Apa aku membangunkanmu? Atau suara pintu terdengar sangat keras ketika aku membukanya?."ucap gulf menutup rapat kembali pintu kamar yang baru saja dia buka,

"Tidak apa, aku belum tertidur sedari tadi." Ucap mew, ia terbaring diatas ranjang

Gulf menghampiri kasur embuk itu, membuat pembatas menggunakan bantal guling, lalu tanpa ragu membaringkan tubuhnya disebelah mew

"Gulf.." panggil mew dari arah sampingnya

"Aku akan tidur, mataku sudah mengantuk, jangan ganggu ."

"Ahh satu lagi, jangan melewati batasmu, kalo tidak kamu akan menerima akibatnya."
Ucap gulf dengan mata yang sudah terpejam dan saat itu juga gulf langsung terlelap

Mew hanya bisa menghela nafas kasar, dirinya benar benar tidak beri waktu untuk berbicara.

******
"Auw, bapak sedang apa?."tanya gulf yang sudah rapih dengan pakaian sekolahnya, namun ketika ia hendak pergi, gulf teralihkan oleh suara pak mew yang berada didapur

"Memasak nasi goreng untukmu."
Ucap mew, yang kini tengah menyiapkan bahan bahan sesuai yang ia butuhkan

"tidak usah repot repot, saya bisa makan dikantin,"

Guruku suamiku || MewGulfWhere stories live. Discover now