Chapter 22

809 89 13
                                    






Malam itu masih dibawah derasnya guyuran hujan . Gulf mencoba menstabilkan mobil yang hampir kehilangan arah gara gara wanitanya.

Biarpun begitu gulf masih ingin hidup. Ia tidak ingin mengakhirnya hidupnya begitu saja,

Mobil berwarna hitam itu melaju sebari berbelok kearah kanan dan arah kiri secara tak beraturan

Setelah berjuang selama kurang lebih lima menit gulf yang kala itu berusaha menstabilkan kelajuan mobil akhirnya terpaksa harus membanting stir

Ban tergelincir karena keadaan jalan pada malam itu terdapat banyak genangan air
mobil melesat ke arah pembatas jalan sehingga menyebabkan mobil penyok dibagian depan kanan

Hujan terus lebat sedangkan kondisi mobil kini sudah mulai mengeluarkan asap

Brakkkkkkkkkkkkk hhhhh
.

.


"Uhukk.... Uhuukk....."

"Ssssshhhhh......akhh....." ringis seseorang dari dalam mobil,ia mulai membuka mata dengan pelan sebari merasakan sakit diarea tubuhnya karena hantaman begitu keras

"Aaaaaaaah........" teriak  jane sebari menggeleng. Ia kaget dikala menyentuh bagian pelipisnya. Darah! Darah segar itu meluncur kebawah pipinya

Masih dengan ringisannya. Jane menoleh ketakutan ke arah gulf. Hingga menampakan keadaan gulf yang sedikit parah dari dirinya, kepala bagian depan gulf seperti terbentur keras ke benda bulat yang ada didepannya. Darahnya masih mengalir deras bagaikan air hujan

"Gulf.. gulf.." ucapnya dengan ritme rendah hampir tidak terdengar

"Gulf bangun! Gulf?." Teriak jane berusaha memanggil sosok yang sudah tak sadarkan diri didepannya

"Aaaaaahh........" teriak jane lagi ia kaget ketika membalikan wajah gulf yang sudah merah serta membiru, tangannya mulai bergetar hebat . Air bening dan air darah bercampur dipipinya

"G-ggulf m-mmaafin akuuu." Ucapnya dengan isak tangis

"Gulf A-aaku mohon bangun sayang, tolong bangun." Ucapnya lagi dengan teriakan yang histeris

"Apa yang sudah aku lakukan! A-aku mencelakai pacarku sendiri." Ucap jane lagi sebari memegangi kepalanya. Ia menyesal, ia menyesal karena telah melakukan semua ini, karena rasa sakit yang ia terima ia sampai melakukan hal bodoh semacam ini sampai membuat nyawanya dan gulf dalam bahaya

"Engga .. ngga... kamu gaboleh mati gulf! Kamu harus tetep hidup!." Ucap jane lagi menggeleng gelengkan kepalanya. Matanya mulai menelusuri  sekeliling lalu tangannya mulai membuka seatbelt lalu berusaha untuk keluar dari mobil itu

Derasan hujan terus membasahi tubuhnya dikala ia benar benar keluar dari mobil itu

Wajah yang merah akibat darah kini kembali bersih karena ulah gemercik hujan yang terus berjatuhan

Jane menghampiri pintu sebelah kanan yang dimana didalam sama terdapat pacarnya yang tengah sekarat

"TOLLLOOOOOONGGG......" teriaknya

"KU MOHON SESEORANG TOLONG KAMI....."

Tangannya berusaha untuk membuka pintu mobil tersebut, namun tidak berhasil, dicoba beberapa kali hasilnya tetap sama, ia mengusap beberapa kali kaca yang tengah terguyur hujan itu lalu mencoba mengintip gulf  dari luar

"Sayang bangun ku mohon." Ringisnya lagi

"Kamu harus kuat, kamu harus bertahan demi aku." Jane menyatukan kedua tangannya berusaha meminta kepada sang tuhan untuk memberikan keajaiban kepada mereka

Guruku suamiku || MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang